Pembangunan Pulau Enggano, Bupati Bengkulu Utara: Agar Sejajar Dengan Yang Ada di Daratan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Agustus 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 29.137 Kali
Bupati Bengkulu Utara saat mengikuti diskusi di lantai 4 Gedung Kemensetneg, Jakarta. (Foto: Humas/Jay)

Bupati Bengkulu Utara saat mengikuti diskusi di lantai 4 Gedung Kemensetneg, Jakarta. (Foto: Humas/Jay)

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkulu Utara terus melakukan upaya untuk meningkatkan program pembangunan di pulau-pulau kecil terluar yang ada di Bengkulu Utara.

Hal ini sejalan dengan semangat Nawacita ke-3 Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

“Dengan pembangunan dimulai dari pinggiran, kita harapkan keberadaan pulau terluar kita, Enggano dan pulau-pulau kecil di sekitarnya menjadi setara dan sejajar dengan yang ada di daratan,” jelas Mian, Bupati Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, saat ditemui pasca pertemuan dengan Deputi Kemaritiman Setkab, di ruang rapat lantai 4 Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Senin (8/8).

Menurut Bupati Bengkulu Utara itu, pembangunan Pulau Enggano salah satunya dilakukan dengan menguatkan sektor ekonomi yang diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, khususnya penguatan sektor pertanian dan perkebunan dengan komoditas unggulan sawah, kakao, dan pisang.

“Potensi tanaman pisang Pulau Enggano cukup besar, bahkan sudah sampai dikirim ke luar daerah, Sumatera Barat, sampai Lampung. Kalau makan keripik Lampung itu sebenarnya milik Enggano. Lampung punya nama, tetapi sebenarnya pisangnya dari Enggano,” jelas Mian.

Ke depan, seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara optimis bahwa produk pertanian dan perkebunan akan menjadi produk unggulan Pulau Enggano.

Selain pertanian, sektor kelautan dan perikanan juga menjadi fokus utama pengembangan Pulau Enggano. Hingga tahun 2014, Pemda telah memanfaatkan produksi 42 ton tuna/tahun, 26 ton cakalang/tahun. Padahal Potensi perikanan tangkap mencapai 1.741,30 ton.

Penguatan Infrastruktur

Bupati Bengkulu Utara Mian mengemukakan, saat ini aksesibilitas penghubung antar wilayah menuju Pulau Enggano semakin baik dengan keberadaan dermaga pelabuhan dan pelabuhan udara untuk pesawat kecil.

Sebelumnya, akses pulau ini hanya dapat ditempuh melalui akses jalur laut sejauh 97-105 mil laut dengan waktu tempuh 11-12 jam dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.  Namun, sejak tahun 2015 sudah ada tambahan akses melalui jalur udara.

“Alhamdulillah di 2015 ini sudah bisa didarati oleh pesawat sekelas Susi Airlines dan sudah melakukan penerbangan dua kali seminggu. Ke depan, diharapkan bisa didarati oleh pesawat ATR sekelas Wings ataupun Garuda untuk 70 orang,” tambah Mian.

Selama ini, menurut Bupati Bengkulu Utara, banyak penumpang yang tidak tertampung karena pesawat Susi Airlines yang mempunyai kapasitas 15-20 orang. Ia menyebutkan, dengan semakin banyaknya wisawatan yang berkunjung, akan lebih banyak orang yang mengenal karakteristik khusus Pulau Enggano, dengan kekhasan hutan mangrove, biota laut, dan kondisi ekosistem di sana yang tidak dimiliki pulau lain.

Untuk sarana penunjang komunikasi, lanjut Bupati, sudah tersedia 3 unit Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di Pulau Enggano. Sedangkan untuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, sudah dibangun rumah sakit bergerak, bantuan dari Kementerian Kesehatan. Selain itu juga sudah ada fasilitas pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA.

Bupati Bengkulu Utara menegaskan, penguatan infrastruktur akan terus dilakukan karena masih jauhnya jarak alat transportasi sehingga menyebabkan BBM (Bahan Bakar Minyak) terbatas dan mahal. Selain itu infrastruktur dasar banyak yang belum memadai, sehingga biaya pembangunan menjadi tinggi. Masyarakat juga masih terisolasi karena belum adanya jaringan listrik PLN dan PDAM.

“Ke depan kita akan membangun pelabuhan perikanan yang dilengkapi dermaga, kantor administrasi pelabuhan, stasiun pengisian BBM, jetty, pabrik es, cold storage dan fasilitas fungsional/penunjang pelabuhan lainnya. Selain itu juga akan dibangun jalan utama sepanjang 42 kilometer, jalan lingkar sepanjang 17 kilometer, pembangkit listrik dan pabrik pengolahan pisang,” pungkas Mian. (RMI/ES)

Berita Terbaru