Pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Provinsi DKI Jakarta, 08 Oktober 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Oktober 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 348 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Provinsi DKI Jakarta, 08 Oktober 2024

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Ketua dan Pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara yang hadir;
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, [Pj.] Gubernur DKI Jakarta;
Yang saya hormati Direktur Utama BNI, beserta jajaran komisaris dan keluarga besar BNI;
Yang saya hormati Eksekutif Chairman B Universe Bapak Enggartiasto Lukita;
Bapak-Ibu hadirin dan undangan yang berbahagia.

Dua belas hari lagi transisi kepemimpinan nasional akan terjadi. Tanggal 20 Oktober yang akan datang, Bapak Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Yang saya senang, sejak beliau terpilih sebagai presiden terpilih, persiapan menuju ke pelantikan itu betul-betul secara rencana kerja, program, dan lain-lain, transisinya berjalan dengan baik. Hampir di setiap rapat paripurna, rapat terbatas, apapun topiknya Pak Prabowo selalu hadir. Kalau sebelumnya hanya untuk urusan pertahanan, tapi setelah menjadi presiden terpilih, di semua rapat terbatas, rapat paripurna selalu hadir, sehingga rencana-rencana untuk program unggulan yang akan dilaksanakan oleh presiden Prabowo itu betul-betul disiapkan dengan baik dengan menteri-menteri yang sekarang.

Sebagai contoh, untuk RAPBN 2025, saya enggak tahu berapa kali pertemuan Pak Prabowo dengan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani. Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan itu. Artinya apa? Seperti tadi yang disampaikan Pak Enggar, transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus. Sehingga setelah dilantik presiden dan seluruh kabinet, langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada tanpa ada jeda. Saya, 2014 butuh waktu 1-1,5 tahun untuk mengkonsolidasi. Artinya, 1-1,5 tahun waktu kita hilang. Karena itu, saya sangat senang sekali proses transisi kepemerintahan ini kita harapkan yang tinggal 12 hari berjalan dengan baik dan berjalan dengan mulus.

Karena transisi kepemerintahan yang berjalan dengan baik dan mulus itu penting untuk menjaga optimisme kita semuanya, untuk menjaga stabilitas, baik itu politik maupun ekonomi. Meskipun sekarang ini kalau cerita mengenai optimisme itu enggak ada yang tepuk tangan. Tapi, kalau yang disampaikan itu mengenai pesimisme, tepuk tangannya banyak banget. Panggung kita memang masih seperti itu. Begitu kita berbicara optimisme itu enggak ada yang tepuk tangan. Tetapi, kalau kita menyampaikan pesimisme, negativisme, tepuk tangannya  kencang banget dan baru laku sekarang ini.

Karena kita tahu, sekarang kita telah masuk ke abad Asia, pergeseran dari Barat menuju ke Asia. Growth  pertumbuhan ekonomi juga bergeser semuanya ke Asia. Dan diprediksi, diperkirakan, di Asia nanti akan ada tiga kekuatan ekonomi baru, superpower ekonomi tiga negara yang diperkirakan; India, Cina, dan Indonesia. Sekali lagi, ketiganya ada di Asia. Tapi hati-hati untuk menuju ke tiga negara tadi menjadi superpower ekonomi itu banyak tantangannya, banyak syarat-syarat yang harus dilalui. Oleh sebab itu, optimisme itu penting, menjaga optimisme itu penting.

Tantangan yang kita hadapi, saya kira kita tahu semuanya, perlambatan ekonomi global yang diperkirakan masih di angka-angka 2,7-2,8 persen rata-rata. Dan patut kita syukuri, Indonesia masih tumbuh di atas 5 persen growth-nya. Juga peningkatan tensi geopolitik. Perang Ukraina belum selesai, masuk perang Israel-Palestina, tambah lagi Israel-Lebanon, tambah lagi Iran dengan Israel, ketidakpastian ekonomi dunia semakin tidak jelas. Itulah yang tadi saya sampaikan optimisme itu penting. Jangan kita terjebak pada rasa pesimisme karena ketidakpastian global, karena geopolitik, dan lain-lainnya.

Juga dampak perubahan iklim, ini yang kita hadapi ke depan, perlu semuanya mengantisipasi dan menyiapkan untuk ini. Dan di dalam negeri kita urusan yang berkaitan dengan produktivitas, bagaimana menaikkan produktivitas ICOR Semuanya, menjadi PR besar bagi pemerintahan yang akan datang.

Tetapi di sisi lain kita memiliki  modal  besar, memiliki modal besar. Pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga  di atas 5 persen. Kuartal kedua 2024 kita masih tumbuh  5,08 persen. Inflasi yang terus bisa kita kendalikan di angka 2-3 persen, ini juga merupakan modal yang sangat baik. Keyakinan konsumen, saya  tadi pagi mendapatkan angka, tetap di level optimis di 124,4. Kemudian juga spending index kita trennya meningkat, kalau kita lihat di kuartal ketiga 2024 di 234,8 di kuartal ketiga 2023 145,8. Artinya secara Year on Year naik sangat tinggi sekali.

Dan saat ini GDP per kapita kita sudah mencapai 5.060 [dolar AS],  dan kita harapkan lima tahun ke depan bisa berada di atas 7.000 [dolar AS], sepuluh tahun ke depan bisa di atas 9.000 [dolar AS], dan seterusnya. Inilah yang harus kita jaga. Asal pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas 5 persen atau sesuai yang sering disampaikan oleh Pak Prabowo, bisa mencapai target 8 persen, itulah yang akan mempercepat negara kita Indonesia bisa masuk menjadi negara maju.

Menurut saya, ini bolak-balik saya sampaikan, yang namanya yang pertama, hilirisasi itu menjadi sangat penting, nilai tambah itu sangat penting. Tetapi yang kedua juga digitalisasi juga menjadi hal yang sangat penting. Satu hilirisasi, yang kedua digitalisasi.

Digitalisasi, yang namanya data center itu menjadi wajib segera kita miliki. Yang kedua, data analytics yang akan bisa kita menganalisa angka-angka dan lain-lain secara cepat. Juga yang berkaitan dengan digital infrastructure/infrastruktur digital, ini sangat penting sekali. Dan yang berkaitan dengan digital payment system. Ini utamanya perbankan saya kira sudah masuk ke sana semuanya.

Saya ingin cerita lagi mengenai hilirisasi. Nikel saya sudah sering berbicara. Tapi perkembangan sampai saat ini, saya senang karena dari nickel ore, ke nickel pig iron. Kemudian masuk ke nickel matte dan stainless steel itu sudah kejadian, menjadi sendok, panci, pipa, dan lain-lain. Kemudian yang nickel ore ke Hpal, kemudian menuju ke prekursor, katode, dan sel baterai itu juga  sudah kejadian. Artinya, barang-barang ini sudah diproduksi oleh industri-industri kita akibat dari kebijakan hilirisasi yang kita lakukan. Lompatannya kelihatan sekali dari yang USD1,4-2 billion  sebelum nikel di setop, kemudian melompat menjadi USD34,8 billion itu adalah sebuah lompatan yang sangat besar sekali.

Masuk, nikel sudah, kemudian masuk ke copper, ke tembaga. Baru dua minggu yang lalu kita resmikan sebuah smelter yang sangat besar yang dimiliki oleh PT Amman di Sumbawa yang bisa memproduksi kira-kira 900 ribu ton konsentrat tembaga. Setelah itu juga dibuka lagi smelter milik PT Freeport Indonesia yang bisa memproduksi 3 juta konsentrat tembaga. Saya kadang-kadang  membayangkan, 3 juta konsentrat tembaga, sangat gede sekali, investasinya Rp56 triliun, yang tadi yang PT Amman Rp21 triliun, semuanya sudah jadi barang ini. Tinggal nanti masuk lagi ke industri turunan bisa menjadi copper foil, bisa menjadi kabel dan lain-lainnya, itu babak kedua. Kalau ini nanti bisa direalisasikan, lompatan itu akan kelihatan sekali, berapa nilai dari berapa ke berapa akan kelihatan sekali. Dan juga bauksit yang juga dua minggu yang lalu kita buka miliknya MIND ID, BUMN kita, di Mempawah, Kalimantan Barat.

Satu-satu apa yang telah kita kerjakan itu selesai dan  harus ditindaklanjuti oleh industri turunannya. Sehingga nanti, sekali lagi, nilai tambah itu akan kita dapatkan. Nikel sudah, tembaga sudah, bauksit sudah, nanti masuk ke timah dan lain-lain.

Dan yang saya senang, nanti kalau PT Freeport ini berproduksi, akan kelihatan setahun kita akan mendapatkan tembaganya berapa ton, emasnya berapa ton, menjadi kelihatan semuanya. Perkiraan kita setahun akan mendapatkan 50 sampai 60 ton emas. Yang sebelumnya lebih dari 50 tahun, karena kita belum ambil alih PT Freeport, emasnya itu larinya ke mana kita enggak tahu, 50 ton emas per tahun.

Karena penduduk kita sangat besar, menurut saya hilirisasi yang berbau padat karya ini harus didorong, baik yang berkaitan dengan pertanian, kelautan, pangan, semuanya harus didorong agar nilai tambah itu terjadi. Kopi jangan diekspor mentahan, raw material. Kakao jangan diekspor raw material. Lada jangan diekspor raw material. Nilam jangan diekspor raw material. Kita punya kebun kopi itu 1,2 juta hektare, kakao 1,4 juta hektare, lada 172 ribu hektar, nilam masih sedikit 12 ribu hektare. Tapi kalau ini dikembangkan, diremajakan, diperluas lagi, dan industrinya ada, baik itu untuk makanan, untuk kosmetik, untuk minuman dan lain-lainnya, nilai tambah itu akan terjadi, dan memang harus dipaksakan. Jangan dibiarkan alami tapi dipaksa. Berhenti ya harus berhenti dengan segala risikonya.

Dan yang paling besar kekuatan kita nanti ke depan adalah di rumput laut, seaweed. Karena kita memiliki pantai pesisir sepanjang 80 ribu lebih kilometer dan yang hidup di situ adalah rakyat kita, nelayan kita yang memang harus di-empowering, harus diberdayakan. Kalau kita bisa masuk ke sini dengan rencana taktis yang baik, dengan strategi taktis yang baik, karena ini rumput laut bisa menjadi pupuk organik, bisa menjadi kosmetik, bisa menjadi makanan, dan terakhir bisa menjadi bioavtur ini akan memberikan dampak kepada rakyat sangat besar dan menaikkan nilai tambah kita. Sehingga betul-betul nilai, angka-angka yang ingin kita capai seperti tadi yang disampaikan, betul-betul akan bisa kita peroleh.

Dan negara kita Indonesia harus berani menempuh jalan kita sendiri. Kita harus berani menempuh jalan kita sendiri. Jangan mengikuti tren dunia yang kadang-kadang menggeret kita masuk ke kompetisi yang kita sulit, karena kita punya core kompetensi sendiri, kekuatan kita sendiri apa. Kalau kita fokus, komplet dengan rencana taktis, komplet dengan strategi taktis kita, saya meyakini tadi yang di depan saya sampaikan, abad Asia dan kita menjadi superpower itu betul-betul bisa kejadian.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini, secara resmi saya buka BNI Investor Daily Summit 2024.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru