Pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024, di Ballroom Menara BRILiaN, di Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, 7 Maret 2024 

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 Maret 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 394 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024, 7 Maret 2024 

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati para Menteri dan Wakil Menteri;
Yang saya hormati Direktur Utama BRI beserta seluruh jajaran direksi dan keluarga besar BRI;
Yang saya hormati [Pj.] Gubernur DKI Jakarta;
Yang saya hormati pimpinan Bank Indonesia, OJK [Otoritas Jasa Keuangan], dan LPS [Lembaga Penjamin Simpanan] yang hadir;
Bapak-Ibu sekalian para akademisi, para pelaku UMKM yang hadir;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

Kita tahu jumlah UMKM kita itu kurang lebih 65 juta, kurang lebih. Dan kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61 persen, sangat besar sekali. Dan, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM 97 persen, sebuah angka yang juga sangat besar sekali. Oleh sebab itu, kalau kita memberikan perhatian khusus kepada UMKM itu tidak salah. Dan saya senang tadi yang disampaikan oleh Pak Dirut BRI bahwa digital banking sampai ke bawah itu betul-betul berjalan di BRI.

Bapak-Ibu bayangkan, mengelola 740 ribu warung BRILink, agen BRILink, bukan sesuatu yang mudah dengan transaksi setiap tahun, tadi Pak Dirut menyampaikan Rp1.400 triliun. Ngurusi urusan yang kecil-kecil yang sebelumnya itu diurusi oleh rentenir-rentenir, dari diurusi oleh bank titil di mana-mana, sekarang diambil alih oleh BRI, ini juga yang harus kita apresiasi. Pemerintah juga ikut, jangan keliru, untuk KUR [Kredit Usaha Rakyat]. Untuk KUR itu subsidi pemerintah tahun ini Rp46 triliun, agar bunganya bisa turun di angka 3 persen, untuk usaha mikro dan usaha kecil 6 persen. Jangan dipikir itu juga angka kecil, Rp46 triliun itu angka gede, itu kalau dibuat waduk jadi 40 waduk.

Apa yang telah dilakukan dalam hal pembiayaan? Saya senang ada holding BRI, UMi [Ultra Mikro] masuk. UMi ini sudah nasabahnya sudah di angka 8,2 juta yang memberi kredit hanya sampai Rp10 juta. Kemudian ada PNM [Permodalan Nasional Madani] Mekaar yang bisa memberikan kredit maksimal di angka 25 juta. Dan juga, KUR yang bisa memberikan kredit sampai Rp500 juta. Tadi di UMi nasabahnya 8,2 [juta], PNM Mekaar nasabahnya sudah 15,2 juta.

Saya ingat, PNM Mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400 ribu kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta. Grameen Bank, Bapak Muhammad Yunus itu dapat Nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta. Ini harusnya Pak Dirut, Pak Sunarso, ini sudah diberi Nobel harusnya. Enam setengah juta dapat, masa yang tadi PNM Mekaar 15,2 juta, kemudian UMi bisa 8,2 juta. KUR-nya saya enggak tahu, KUR-nya berapa? Enam belas juta, angka yang tidak kecil. Enggak tahu, mungkin belum dapat karena enggak ada yang mengusulkan. Mungkin bisa diurus yang urusan-urusan Nobel.

Karena yang saya tahu. Saya berikan contoh PNM Mekaar, ya. Dari 400 ribu melompat menjadi sekarang 15,2 juta, kemudian kredit yang diberikan sudah Rp244 triliun dari yang sebelumnya 2015, saya ingat 2015 kurang lebih Rp800 miliar kemudian masuk ke Rp244 triliun itu angka lompatan yang besar sekali. Mestinya, hal-hal seperti ini diberikan apresiasi.

Dan yang saya suka, waktu saya ke lapangan saya ketemu nasabah, mulai muncul perbaikan-perbaikan produk. Selain pembiayaan, yang kedua, perbaikan produk.

Packaging, kemasan, coba. Saya baru saja minggu yang lalu ketemu 5.000 nasabah PNM Mekaar. Kerupuk oleh UMKM kita kemasannya sekarang sudah seperti ini. Kerupuk rajungan, seperti ini kemasannya. Dulunya hanya diberi plastik biasa, dijual ke mana-mana, sekarang seperti ini. Ini bisa dijual di retail-retail modern, hypermart, di manapun bisa. Meskipun belum semuanya packaging-nya seperti ini, kemasannya seperti ini, tapi mungkin sudah 40-an persen yang kemasan seperti ini. Nama kerupuknya juga bagus, Mama Muda. Bagus sekali, cara memberi namanya juga bagus, saya senang betul. Bukan saya senang mama muda, ndak. Saya senang cara memberi namanya itu bagus sekali, Kerupuk Rajungan Mama Muda.

Ini yang saya lihat di lapangan juga. Coba kita lihat, ini sudah bisa ekspor. Dia ambil kredit Rp5 juta, tapi bisa ekspor sambal bawang, sambal bawang dengan kemasan seperti ini. Ini usaha kecil, usaha rumah tangga, kreditnya Rp5 juta tapi bisa mengemas seperti ini, ini luar biasa. Inilah yang harus terus kita dorong. Bank mendorong, pemerintah mendorong, ini akan memperkuat daya saing kita kalau ini bisa masuk ke ekspor. Ini sudah ekspor ke Brunei [Darussalam] dan ke Malaysia, dan kreditnya baru Rp5 juta di PNM Mekaar. Ini namanya Lontara. Lontara, nama yang bagus.

Inilah kekuatan-kekuatan usaha kecil yang tadi saya sampaikan di awal, memberikan kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61 persen, penyerapan tenaga kerja 97 persen dari angkatan kerja yang kita miliki. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai diadakannya acara BRI Microfinance Outlook di setiap tahunnya. Ini kita bisa mendapatkan arah mana, strategi apa yang harus kita bangun agar UMKM kita betul-betul bisa berdaya saing, bisa berkompetisi dengan negara-negara lain.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya buka BRI Microfinance Outlook Tahun 2024.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru