Pembukaan ILO Global Forum for a Human-centred Recovery from the COVID-19, dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, 22 Februari 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Februari 2022
Kategori: Sambutan
Dibaca: 1.083 Kali

Yang mulia Kepala Negara Anggota ILO (International Labour Organization), Direktur Jenderal ILO, para hadirin sekalian yang berbahagia.

Saya mengapresiasi pelaksanaan pertemuan ini untuk mencari solusi bagi tantangan berat sektor ketenagakerjaan di tengah pandemi. Proyeksi ILO, tingkat pengangguran global bisa mencapai 207 juta orang pada 2022 atau 21 juta orang lebih banyak dari 2019. Sementara itu, laju pemulihan kesehatan dan ekonomi sangat beragam antarnegara dan kawasan akibat perbedaan tingkat vaksinasi dan stimulus fiskal.

Oleh karena itu, saya sangat mendukung arah pemulihan dunia kerja harus berorientasi pada manusia. Perlu keseriusan untuk menjalankan Global Call to Action for Human-centred Recovery.

Pertama, kita harus menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja. Upaya vaksinasi untuk tenaga kerja dan keluarga harus terus kita gencarkan, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal. Di Indonesia vaksin kita berikan secara gratis kepada seluruh penduduk, termasuk kepada para pekerja.

Kedua, kita harus memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja yang terkena dampak pandemi. Sebanyak 4,14 miliar orang atau 53,1 persen penduduk dunia tidak memiliki perlindungan sosial apa pun. Perlindungan sosial memerlukan komitmen politik yang tinggi dan dukungan pembiayaan. Di Indonesia perlindungan sosial merupakan bagian penting dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bansos tunai, hingga subsidi listrik. Setidaknya Rp186,64 triliun telah kami alokasikan untuk perlindungan sosial.

Ketiga kita harus bekerja sama untuk menciptakan lapangan kerja baru. Keberpihakan dan inovasi diperlukan agar tercipta lapangan kerja yang lebih banyak. Perbaikan iklim investasi yang pro-people perlu terus dijalankan, termasuk di sektor ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Keempat, kita harus memperkuat daya saing pekerja kita dalam menghadapi tantangan dunia pada masa mendatang. Reskilling dan upskilling harus terus-menerus kita lakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. Pendidikan literasi digital harus menjadi prioritas agar pekerja kita bisa bertahan di tengah gelombang transformasi digital. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Kartu Prakerja bagi para pencari kerja maupun mereka yang putus kerja untuk memperoleh keterampilan baru atau membuka potensi wirausaha.

Yang mulia dan Bapak-Ibu yang saya hormati,
Mari kita bekerja sama untuk mewujudkan dunia kerja yang lebih inklusif, yang tangguh, dan berkelanjutan.

Recover Together, Recover Stronger.
Terima kasih.

Sambutan Terbaru