Pembukaan Musyawarah Besar X Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, 26 Oktober 2019, di Ballroom Lagoon Garden Hotel Sultan, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Oktober 2019
Kategori: Sambutan
Dibaca: 858 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Bapak Yapto Soerjosoemarno, beserta seluruh jajaran Pengurus Pemuda Pancasila yang hadir dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,
Yang saya hormati Ketua MPR Republik Indonesia,
Yang saya hormati Ketua DPD Republik Indonesia,
Para Pimpinan Lembaga-lembaga Negara,
Para Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir,
Yang saya hormati senior saya Ketua Nasdem Bapak Surya Paloh, Ketua Hanura Bapak Oesman Sapta Odang,
Bapak-Ibu sekalian seluruh keluarga besar Pemuda Pancasila,
Hadirin undangan yang berbahagia.

Sebelum mengawali sambutan saya marilah kita pekikkan salam perjuangan bangsa kita.

Merdeka!
Pancasila!
Pancasila!
Pancasila!

Alhamdulillah Bapak-Ibu sekalian, kita baru saja menyelesaikan sebuah pekerjaan besar bangsa kita. Kita sudah melaksanakan pemilu secara damai, secara demokratis. Pelantikan DPR, pelantikan MPR, pelantikan DPD telah berjalan dengan lancar, aman, dan tertib. Dan juga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden juga berjalan dengan damai, tertib, dan lancar. Untuk itu saya dan Bapak K.H. Ma’ruf Amin ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Pemuda Pancasila karena saya tahu ada peran Pemuda Pancasila di dalamnya.

Bapak Ketua, Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati
Dalam seminggu ini saya dan Pak Wakil Presiden sibuk membentuk kabinet, mengangkat menteri dan wakil menteri. Pekerjaan yang sangat berat, ini pekerjaan yang sangat berat. Nama yang masuk lebih dari tiga ratus orang, padahal jumlah menterinya hanya 34. Kita harus melihat urusan yang berkaitan dengan daerah, urusan yang berkaitan dengan suku, urusan yang berkaitan dengan agama. Semuanya proporsinya harus sesuai betul. Yang berkaitan dengan partai, yang berkaitan dengan profesional. Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika.

Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang atau yang gembira karena terwakili di dalam kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik. Yang kecewa berarti lebih dari 266 orang, pasti kecewa. Artinya, yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang dan mungkin juga sebagian di antara yang hadir juga ada yang kecewa. Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodir semuanya karena, sekali lagi, ruangnya hanya 34. Tetapi ini yang patut kita syukuri bawa kader terbaik Pemuda Pancasila, Pak Bambang Soesatyo sudah terpilih menjadi Ketua MPR RI, kemudian Bapak La Nyalla Mattalitti juga terpilih menjadi Ketua DPD RI. Ini patut disyukuri. Ada juga kader Pemuda Pancasila yang terpilih menjadi menteri, Pak Zainudin Amali, ini yang patut kita syukuri.

Itulah demokrasi, ada yang menang dalam pemilihan, ada yang kalah dalam pemilihan. Itulah meritokrasi, ada yang terpilih, ada yang tidak terpilih karena memang melalui sistem seleksi. Tapi saya yakin Indonesia ini memiliki budaya yang luhur. Indonesia memiliki Pancasila yang mempersatukan kita. Perbedaan pendapat itu wajar, perbedaan pendapat itu wajar, perbedaan pilihan itu juga wajar tetapi persatuan dan kebersamaan adalah segala-galanya buat kita.

Kabinet yang saya bentuk untuk periode 2019-2024 saya namakan Kabinet Indonesia Maju. Indonesia harus menjadi negara maju. Dan di tahun 2045 saat kita merayakan seratus tahun Indonesia merdeka, kita memiliki potensi besar untuk masuk dalam lima besar ekonomi terkuat dunia. Lima besar ekonomi terkuat dunia dengan pendapatan per kapita, ini hitung-hitungan para pakar, para ahli, itu kurang lebih Rp320 juta per kapita per tahun. Sebuah jumlah yang sangat besar. Itu kalau dihitung per bulan kurang lebih Rp27 juta per kapita per bulan.

Tetapi untuk menuju ke sana tidak mudah. Cita-cita tersebut tidak secara otomatis bisa kita capai dengan gampang. Untuk mencapai hal-hal tersebut, cita-cita tersebut, kita harus bekerja keras, harus inovatif, harus menemukan cara-cara baru. Semua kerja keras tersebut membutuhkan fondasi yang kuat, toleransi, persatuan, persaudaraan, karakter kebangsaan yang kuat yang didasarkan pada ideologi kita, Pancasila.

Oleh sebab itu, pada kesempatan yang sangat baik ini saya titip, Pemuda Pancasila saya yakin akan terus dan tetap menjaga Pancasila, menjadi motor bagi pengamalan Pancasila, untuk memberi jalan bagi pencapaian Indonesia yang maju, Indonesia yang sejahtera. Ini penting karena kita memang semuanya bercita-cita di 2045 itu adalah sebuah Indonesia emas, Indonesia yang memiliki kekuatan ekonomi yang besar.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya mengucapkan selamat bermusyawarah dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila pagi hari ini saya nyatakan dibuka.

Pancasila!
Pancasila!
Pancasila!
Merdeka!

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru