Pembukaan Sewindu Proyek Strategi Nasional 2023 di The Kosablanka Hall, Kota Kasablanka, Provinsi DKI Jakarta, 13 September 2023 

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 September 2023
Kategori: Sambutan
Dibaca: 1.110 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Sewindu Proyek Strategi Nasional 2023, di The Kosablanka Hall, Kota Kasablanka, Provinsi DKI Jakarta, 13 September 2023 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati ketua dan pimpinan lembaga-lembaga negara;
Yang saya hormati Menko Perekonomian selaku Ketua KPPIP, beserta para menteri, para gubernur, bupati dan wali kota, Ketua Kadin, serta para pelaku usaha dan mitra pembangunan, para rektor perguruan tinggi yang hadir, Panglima TNI, Kapolri; Bapak-Ibu tamu undangan yang berbahagia.

Tadi saya melihat waktu Bapak Ketua Kadin naik ke panggung fotonya bagus. Keluar lagi yang kedua, saat Bapak Menteri [ATR/Kepala] BPN berada di podium juga sama, fotonya ganteng karna berkumis. Kemudian, Pak Menko Perekonomian, Ketua KPPIP, naik ke panggung background-nya langsung ganti kuning. Saya awal-awal belum nangkep, ini kok kuning terus backgroundnya? Saya baru nangkep. Oh, ini sudah tahun politik, untuk menunjukan bahwa beliau Ketua Golkar gitu. Kalau saya blak-blakan sudah, maunya biar Bapak-Ibu tahu bahwa Pak Airlangga itu Ketua Golkar.

Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan seluruh yang terkait, yang telah bekerja keras mengawal dan menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan infrastruktur, utamanya yang PSN Prioritas. Hati-hati, bukan suatu yang gampang di lapangan. Kita tahunya telah selesai jalan tol, telah selesai bendungan, telah selesai airport, telah selesai pelabuhan, telah selesai pembangkit listrik, tapi tidak tahu bahwa persoalan di lapangan itu begitu sangat rumitnya, utamanya urusan pembebasan lahan.

Proyek pembangunan sebanyak tadi yang ditayangkan, persoalan paling utama sekali lagi adalah pembebasan lahan. Tetapi, karena Menteri [ATR/Kepala] BPN-nya mantan Panglima TNI, nah itu memudahkan. Memudahkan. Ke bawah, Pak Hadi ini kalo sudah ke bawah, ada persoalan lahan ke bawah, senyum gitu saja, rampung semua. Padahal senyum loh, belum diam. Kalau diam, langsung urusan pembebasan  lahan rampung. Tapi memang saya harus memberi acungan jempol kepada BPN, kita memiliki 126 juta bidang yang harus disertifikatkan.

Saya ingat 2015 itu baru 46 juta bidang yang sudah bersertifikat. Artinya, masih 80 juta bidang yang harus disertifikatkan. Padahal saya cek setiap tahun, berapa sih yang sertifikat yang keluar? Lima ratus ribu, 500 ribu. Artinya apa? Rakyat harus menunggu 160 tahun untuk pegang yang namanya sertifikat. Benar, 80 juta [bidang tanah], setahun hanya Rp150.000, artinya menunggunya 160 tahun baru akan selesai.

Saya kira harus tepuk tangan kepada Pak Hadi. Karena, karena tadi disampaikan dari 126 juta, sudah 106 juta yang telah selesai, diselesaikan. Jadi, moga-moga tahun 2024, 126 juta sudah rampung semuanya, kalau kepleset ya masuk ke presiden berikut lah, setahun harusnya rampung.

Sehingga, ini juga mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang ada karena legalnya, sertifikatnya, ada semuanya. Ya, karena memang kerja itu harus detail. Enggak mungkin proyek sebanyak yang tadi disampaikan di layar tadi, sebagian kecil itu, baru sebagian kecil. Kalo kerja itu enggak detail, enggak akan bisa menyelesaikan. Meskipun anggarannya ada, duitnya ada, enggak akan selesai kalau kerja enggak detail. Kalau kerja enggak turun ke lapangan, kalau kerja enggak cepat, enggak akan.

Saya selalu sampaikan, ada masalah, segera carikan solusinya. Ada kesalahpahaman, segera dijelaskan kepada rakyat. Ini masalah komunikasi yang kadang-kadang tidak sambung. Ada yang berhenti mandek-mandek, saya lihat. Banyak masalah mandek karena sebetulnya masalah kecil-kecil tapi memang butuh power, karena itu saya datang.

Sehingga dalam delapan tahun terakhir, proyek strategis nasional (PSN) yang besar-besar telah diselesaikan 161 PSN, dan menyerap tenaga kerja 11 juta orang. Dan, yang paling penting ini mendongkrak daya saing kita, competitiveness kita menjadi naik, dan berdasarkan International Institute for Management Development (IIMD) daya saing kita di tahun 2022 sebelumnya ranking 44, tahun kemarin kita sudah masuk ke ranking 34. Kenaikan 10 itu kenaikan tertinggi di dunia, dan salah satunya karena urusan infrastruktur yang bisa banyak kita selesaikan.

Sehingga, saya minta untuk PSN yang belum selesai, ini paling lambat semester 1 tahun 2024 ini harus sudah selesai. Tolong dilihat lagi, dicek lagi. Betul-betul awasi pembangunannya, jangan sampai ada yang mandek apalagi mangkrak lihat betul. Sekali lagi, jangan sampai ada yang mangkrak, cek betul, teliti betul akar masalahnya apa, kalau ada masalah. Beri tenggat waktu, targetnya juga harus jelas, kapan. Jika ada persoalan, jika ada permasalahan, baik itu soal lahan, baik itu soal pembiayaan/anggaran, baik itu soal perizinan, tolong segera dikomunikasikan, segera cari solusi-solusi inovatifnya.

Dan, ini selalu saya ingatkan, jangan justru malah menggunakan pendekatan-pendekatan yang represif kepada masyarakat. Masyarakat itu kalau ada ganti rugi senang gitu lho yang saya inginkan. Senang, bukan ganti rugi tapi ganti untung, karena memang harga yang diberikan adalah harga yang terbaik. Karena berulang kali saya tekankan, PSN ini tujuannya adalah memberi manfaat untuk rakyat bukan justru sebaliknya menderitakan masyarakat.

Saya sudah sampaikan urusan yang di mana, Rempang. Tadi malam, tengah malam saya telepon Kapolri. Ini hanya salah komunikasi saja, di bawah itu salah mengomunikasikan saja. Wong diberi ganti rugi, diberi lahan, diberi rumah, tapi mungkin lokasinya yang belum tepat Nah, itu yang seharusnya diselesaikan. Masa urusan kayak gitu sampai Presiden.

Dan, jika ada yang tidak mampu diselesaikan, segera disampaikan, segera dilaporkan ke dirjen terkait, ke menteri terkait. Jangan kalau ditanya, “Siap Pak!” “Gimana?” “Beres, Pak!” Beres-beres. “Aman, Pak!” Aman-aman. Nanti begitu terakhir, “Mohon maaf, Pak. Belum selesai, Pak.” Nah. “Tidak bisa selesai, Pak.” Nah.

Biasanya kita itu kalo ada masalah dengan menteri-menteri, dengan Kapolri, dengan Panglima, rapatkan. Oh sudah ketemu, selesai masalah. Ketemu solusinya setiap masalah. Dan, saya optimis PSN-PSN yang ada bisa diselesaikan, karena Bapak-Ibu semuanya juga sudah terlatih di bawah mengatasi masalah-masalah yang ada. ini tinggal meneruskan saja dari proyek yang belum selesai.

Dan, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim Infrastructure Forum dan Edutainment Expo sore hari ini saya nyatakan dibuka.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru