Pembukaan Sidang Kedua Indonesia Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) 2024, di Hotel Fairmont, Provinsi DKI Jakarta, 25 Juli 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Juli 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 334 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Sidang Kedua Indonesia Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) 2024, 25 Juli 2024

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Ketua DPR RI, Ibu Dr. Puan Maharani, beserta para Pimpinan DPR yang hadir, serta para Pimpinan Fraksi DPR RI,
Yang saya hormati Ketua MPR RI, Bapak Bambang Soesatyo,
Yang saya hormati Ketua Lembaga-Lembaga Negara,
Yang Mulia para Ketua dan Wakil Ketua Parlemen Negara-Negara Pasifik,
Para Menteri Kabinet Indonesia Maju,
Hadirin dan undangan yang saya muliakan.

Pertama-tama saya menyampaikan selamat datang kepada Ketua dan Wakil Ketua Parlemen dari negara negara Pasifik. Saya sangat menghargai, saya sangat mengapresiasi Kemitraan Parlemen Indonesia-Pasifik sebagai sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat kemitraan di Pasifik.

Kemitraan ini sangat penting untuk semakin dieratkan. Apalagi saat ini kita semua menghadapi tantangan-tantangan besar, baik dari sisi ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik antar kekuatan besar, ancaman perubahan iklim, dan berbagai krisis, di mana kerja sama parlemen dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman, untuk berbagi best practice, dalam mencari solusi bersama. Karena parlemen adalah jembatan antara aspirasi rakyat, dan kebijakan publik.

Ada tiga sektor penting yang saat ini butuh penanganan bersama dan segera. Yang pertama, terkait perubahan iklim. PBB memperkirakan kenaikan permukaan air laut hingga satu meter sampai 2.100. Ini merupakan ancaman besar bagi kawasan kita, sehingga diperlukan penguatan advokasi parlemen untuk memitigasi hal ini dengan adaptasi kebijakan, serta peningkatan kerja sama infrastruktur dan lingkungan.

Yang kedua, terkait ekonomi biru yang merupakan potensi besar kawasan kita. Bank dunia menyebutkan, sektor ini berpotensi menyumbang hingga 10 persen PDB jika dikelola secara berkelanjutan, sehingga diperlukan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan, serta kolaborasi dalam penegakan hukum, dan konservasi sumber daya laut.

Yang ketiga, terkait pengembangan SDM. Melalui pendidikan dan pelatihan dilakukan secara inklusif, termasuk bagi perempuan dan pemuda untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi, sehingga butuh penyusunan regulasi dari parlemen untuk mendorong kerja sama people to people, membagi knowledge sharing, membagi experience sharing yang mencakup semua lapisan masyarakat.

Kita perlu terus mengembangkan kerja sama kawasan Pasifik dalam memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita. Dan, melalui kemitraan parlemen ini, mari kita perkuat semangat persaudaraan, rasa saling percaya, dan sikap saling menghormati, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Saya yakin, melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat menjaga stabilitas dan mencapai kemakmuran di kawasan Pasifik.

Itu saja yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Sidang Kedua Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) saya buka pagi hari ini.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru