Pemerintah Akan Tunjuk Konsultan Untuk Tentukan Pemenang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 21.698 Kali

Kereta-CepatSelain masalah pembangunan Light Rail Transit (LRT), rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8), juga membahas masalah pembangunan High Speed Train atau kereta cepat Jakarta – Bandung.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, pihaknya mempersiapkan 2 (dua) Peraturan Presiden (Perpres) yang berkaitan dengan pembangunan LRT dan kereta cepat Jakarta – Bandung itu. “Karena memang Presiden, seperti apa yang disampaikan beliau di dalam nota keuangan RAPBN kemaren, betul-betul memfokuskan untuk membangun infrastruktur. Infrastruktur itu bukan hanya di Jawa atau di Jakarta, tetapi juga di luar jawa. LRT ini bukan hanya di Jakarta tetapi nanti juga di delapan kota lainnya,” jelas Pramono kepada wartawan seusai rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8) petang.

Dengan demikian, lanjut Pramono, karena Jakarta ini sebagai role model harus segera selesai supaya nanti di Bandung, di Jogja, di Surabaya, di Medan, Palembang, Semarang, dan beberapa kota lainnya itu bisa dilakukan dengan cara yang sama.

“Maka itulah yang menjadi concern, menjadi perhatian Presiden agar 2 (dua) itu bisa diselesaikan, selambat-lambatnya Perpres ini tanggal 31 Agustus. Maka hari ini saya akan mengerjakan dan mudah-mudahan akan selesai,” terang Pramono.

Terkait kapan akan dilakukan groundbreaking pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung, Seskab Pramono Anung mengatakan, masih belum ditentukan. “Kita masih menyiapkan. Mungkin groundbreaking untuk LRT-nya lebih  duluan,” ujarnya.

Seskab menjelaskan, nantinya akan ada appraisal. Siapapun nanti yang akan membangun, sumbernya dari mana, dilakukan appraisal dari awal, dan appraisal itu termasuk dimasukan di awal dalam kesepakatan yang nanti diatur dalam Perpres.

Adapun terkait pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung, Pramono Anung mengatakan,akan dibentuk terlebih dahulu adalah adanya tim penilai internasional atau lebih tepatnya pihak yang memang berkompeten untuk memberikan penilaian terhadap itu.

“Tentunya adalah internasional, untuk melihat membandingkan dua proposal baik dari Jepang maupun dari Cina, siapa yang kemudian memberikan benefit sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia,” kata Pramono seraya menyebutkan, bagaimana pun kita dalam konteks ini sebenarnya karena ada dua bidder yang berkompetisi– menurut saya baik-baik saja– tapi karena 2 (dua) negara ini adalah 2 (dua) yang secara bisnis, secara kultur, secara hubungan baik dengan kita, maka dalam pengambilan keputusan itu kita harus proper.

“Maka ditunjuk tim penilai, tim penilai ini akan menentukan, pihak ketiga yang akan menjadi konsultan internasional untuk memutuskan siapa yang memang paling pantas dan perbandingannya akan dilakukan apple to apple,” terang Pramono.

Konsultannya itu sudah ditunjuk? “Belum. Tim penilai nanti yang akan mengusulkan kepada Presiden siapanya,” terang Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung, sekaligus membantah rumor bahwa bulan Agustus akan ada  groundbreaking pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung.

Namun demikian, Seskab Pramono Anung menegaskan, Perpres untuk pelaksanaan pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung itu diharapkan akan selesai 31 Agustus ini. “Tim Konsultan independennya yang ditunjuk. Itujuga sudah bekerja kurang lebih 1 bulan, ya mudah-mudahan 1 bulan setelah itu bisa,” pungkasnya. (UN/DND/RAH/ES)

 

Berita Terbaru