Pemerintah Dorong Pembukaan Isolasi Terpusat Hingga Tingkat Desa
Pemerintah mendorong pembukaan tempat isolasi terpusat (isoter) baru di setiap daerah hingga ke tingkat desa dan kecamatan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Keterangan Pers mengenai Evaluasi dan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (02/08/2021) malam, secara virtual.
“Isolasi terpusat baik di level desa, kecamatan, kabupaten/kota atau pun di level provinsi sangat penting terutama bagi pasien-pasien berisiko tinggi ataupun yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, orang [yang memiliki] komorbid,” ujar Luhut.
Menko Marinves menambahkan, adanya isoter juga bertujuan untuk mengurangi risiko kematian bagi pasien COVID-19 yang mengalami penurunan kondisi saat melakukan isolasi mandiri (isoman). Diungkapkannya, sejumlah pasien yang isoman telat mendapatkan perawatan intensif karena baru dirujuk ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat setelah saturasi oksigennya di bawah 90.
“Pemerintah mendorong pembukaan isolasi terpusat (isoter) dan isoter baru di wilayah ini, dan juga mendorong peran serta TNI, Polri, dan pemda untuk terlibat aktif melakukan 3T, dan juga penjemputan kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak terjadi keadaan yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Dalam keterangan persnya, Menko Marinves juga mendorong pemanfaatan Dana Desa secara maksimal untuk penanganan COVID-19, termasuk untuk 3T dan memantau pasien yang sedang isoman.
“Pemanfaatan Dana Desa delapan persen untuk pembelian barang-barang yang diperlukan untuk mendeteksi secara dini, jangan sampai ada yang meninggal lagi di kediaman atau isolasi mandiri,” tegasnya.
Menutup keterangan persnya, Luhut menegaskan kembali arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 bertumpu pada tiga pilar utama. Pertama, kecepatan vaksinasi terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi. Kedua, penerapan protokol kesehatan 3M yang masif di seluruh komponen masyarakat. Ketiga, kegiatan pengetesan, pelacakan, isolasi, dan perawatan atau 3T secara masif, termasuk menjaga ketersedediaan tempat tidur atau BOR, penambahan fasilitas isolasi terpusat, serta menjamin ketersediaan obat-obatan dan pasokan oksigen.
“Pertama, 3M ini semua kerjaan kita, seluruh masyarakat harus patuh pada ini. Kedua, 3T yang tinggi, ini kerja sama pemerintah dengan masyarakat, komunitas-komunitas terkecil di tengah-tengah masyarakat harus terlibat, termasuk juga 3M komunitas ini. Kemudian coverage vaksinasi yang tinggi. Inilah yang bisa mengendalikan pandemi,” tandas Luhut. (DND/UN)