Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada Hadapi Omicron

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Februari 2022
Kategori: Berita
Dibaca: 1.140 Kali

Menko Perekenomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Rabu (16/02/2022). (Foto: Humas Setkab/Jay)

Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada dalam menghadapi varian Omicron yang masih merebak saat ini. Jumlah kasus konfirmasi harian gelombang Omicron di Indonesia telah melewati puncak kasus konfirmasi harian pada gelombang Delta tahun lalu.

“Pemerintah berharap bahwa masyarakat untuk terus waspada dalam menjaga, agar transmisinya tidak terlalu meningkat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/02/2022).

Airlangga menambahkan, meskipun kasus konfirmasi meningkat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) masih relatif terkendali.

“Berdasarkan situasi yang membedakan kasus Delta dan Omicron ini, tingkat BOR saat ini masih di angka yang 33,41 persen. Jadi ini membedakan dengan kasus Delta yang lalu,” ujarnya.

Pemerintah, imbuh Menko Perekonomian, akan terus menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah untuk mengendalikan pandemi di tanah air. Pemerintah juga berharap agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Beberapa daerah sudah dikenakan level PPKM terutama sekarang di episentrumnya di Jakarta, kemudian bergeser ke Jawa Barat, dan tentu dalam 2-3 minggu ke depan bisa ke luar Jawa,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan pelayanan telemedisin untuk melayani pasien COVID-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

“Pemerintah juga sudah mendorong dengan pelayanan telemedisin dan ketersediaan obat, sehingga tentu bagi yang tanpa gejala maupun yang gejala ringan itu untuk dirawat isolasi mandiri di rumah atau kalau tidak memadai di isolasi terpusat,” tandasnya. (DND/UN)

Berita Terbaru