Pemerintah Optimistis Kuartal Kedua Ekonomi Indonesia Bisa Lebih Baik
Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengatakan, pada 6 bulan awal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla (JK), Presiden Jokowi berupaya untuk mengkonsolidasikan pemerintahan agar berjalan dengan baik dan efektif. Karena itu, meskipun saat ini ekonomi Indonesia, bahkan dunia, mengalami perlambatan, pemerintah optimistis pada kuartal kedua perekonomian Indonesia bisa lebih baik lagi.
Pernyataan tersebut disampaikan Seskab Andi Widjajanto saat menerima Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia Trevor D. Matheson, di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jumat (26/6) lalu.
Seskab menjelaskan, pemerintah memberikan perhatian khusus pada 5 (lima) bidang, yaitu Infrastuktur, Maritim, Energi, Pangan dan Pariwisata yang di kenal dengan istilah IMEPP.
Selain itu, Presiden menilai untuk menjadikan Indonesia lebih baik dan maju, ada 4 (empat) hal yang harus menjadi perhatian pemerintah, yakni reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur sebagai penunjang konektivitas, investasi, serta pariwisata.
Konektivitas adalah salah satu penunjang utama terwujudnya poros maritim, kata Andi seraya menyebutkan, dalam mewujudkan poros maritim itu terdapat 5 (lima) bidang yang menjadi fokus pemerintah, yaitu pembangunan budaya maritim, ekonomi maritim, konektivitas maritim seperti tol laut dan perbaikan infrastuktur kemaritiman, diplomasi maritim, serta pertahanan maritim.
Terkait dengan permasalahan Papua, Seskab Andi Widjajanto mengemukakan, pemerintahan Jokowi berupaya membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih baik lagi dengan masyarakat Papua.
Ia menyebutkan, pemerintah terus berupaya mencari terobosan dalam membangun tanah Papua. Hal ini dilakukan oleh Presiden Jokowi misalnya dengan memberikan grasi kepada 5 (lima) tahanan politik Papua.
Selain itu Presiden Jokowi juga berupaya membuka akses peliputan bagi media yang ingin meliput tentang Papua. Pada intinya, pemerintah berupaya membangun kepercayaan dari masyarakat Papua, perbaikan sosial ekonomi, mewujudkan green economy, pemberdayaan masyarakat adat serta pembangunan infrastruktur, sebab salah satu hal yang menjadi penyebab permasalahan ekonomi di Papua selama ini adalah konektivitas, terang Andi.
PM Selandia Baru
Duta Besar Selandia Baru Trevor D. Matheson mengatakan, kedatangannya mengunjungi Seskab Andi Widjajanto dimaksudkan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan Selandia Baru, serta bertukar informasi tentang kondisi pemerintahan di kedua negara.
Ia menyebutkan, Selandia Baru merupakan negara dengan peringkat tiga besar di dunia dalam penerapan e-government, e-commerce dan pelayanan publik berbasis online. Kemudahan ini menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Selandia Baru, ujar Dubes Selandia Baru.
Terkait hak itu Seskab Andi Widjajanto mengatakan, pemerintah juga berharap penerapan e-government dan sejenisnya juga dapat berjalan di Indonesia. Penerapan ini dapat menjadi salah satu solusi mempersempit ruang terjadinya korupsi serta, serta memberikan akses yang lebih mudah, serta efisien dalam perizinan, katanya.
Dubes Trevor D. Matheson menilai, Indonesia merupakan negara yang besar dengan memiliki 17.000 pulau, posisi strategis, masyarakat yang heterogen, serta sumber daya alam yang berlimpah. Potensi besar yang dimiliki ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengelolanya dengan sebaik-baiknya, ujarnya.
Pada kesempatan itu Dubes Trevor D. Matheson juga menyampaikan rencana Perdana Menteri (PM) New Zealand John Key berkunjung ke Indonesia pada bulan September mendatang untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama kedua negara.
Saat menerima Dubes Selandia Baru itu, Seskab Andi Widjajanto didampingi oleh Deputi Bidang Polhukam Fadlansyah Lubis, Deputi Bidang Administrasi Farid Utomo, dan Staf Khusus Makmur Keliat. (LSN/AGG/ES)