Pemerintah Prioritaskan Pengembangan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 November 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 31.832 Kali
Menteri Pariwisata menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11) malam. (Foto: Humas/Agung)

Menteri Pariwisata menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11) malam. (Foto: Humas/Agung)

Dari 10 (sepuluh) destinasi wisata “Bali Baru”, pemerintah memutuskan lebih memprioritaskan 4 (empat) destinasi untuk fokus pengembangan saat ini. Keempat destinasi itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan, yang akan difokuskan adalah hal-hal yang terkait dengan masyarakat, seperti homestay. “Jadi akan ada model nanti homestay-nya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan membangun,” kata Arief kepada wartawan usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11) sore.

Yang kedua, lanjut Menteri Pariwisata, restoran, Kementerian PUPR juga yang akan bangun. Yang ketiga, toko cenderamata, Kementerian Perdagangan yang bertanggung jawab. “Tadi poinnya adalah ada modelling, dan akan segera dieksekusi tahun 2018,” sambung Arief.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sudah mengirim surat kepada Menteri PUPR sebelum rapat terbatas mengenai model dimaksud.

Selain itu, ada yang khusus instruksi Presiden terutama untuk Mandalika, yaitu membuat UKM Center, karena kalau tidak disiapkan tempat UKM-UKM yang ada nanti dikhawatirkan tidak teratur.

“Besok saya akan ke sana (Mandalika) untuk melihat lokasi yang akan dialokasikan untuk UKM Center itu di mana, terutama untuk Saudara-saudara kita yang sekarang menjadi pedagang asongan. Nanti kita tempatkan, kita fasilitasi, dan akan kita bina,” ujar Arief seraya menambahkan, itulah yang akan kita jadikan model di semua destinasi, nanti UKM-UKM didahulukan sebelum pembangunan di dalam kawasan itu sendiri.

Mengenai pengelola, menurut Menteri Pariwisata, nantinya dikelola oleh Badan Otorita. Ia menyebutkan, Danau Toba sudah ada Badan Otoritanya. Borobudur akhir tahun sudah ada juga Badan Otoritanya. Untuk Mandalika nanti yang membangun dan mengelola UKM center adalah ITDC (Indonesia Tourism Development Corporate), tapi diperuntukan untuk masyarakat.

“Saya minta tetap berbayar, meskipun untuk pengusaha kecil. Karena berdasarkan pengalaman, sesuatu yang digratiskan itu sangat tidak bagus, membuat orang tidak bertanggung jawab, rasa memilikinya tidak ada,” ungkap Arief.

Untuk Labuan Bajo, Menteri Pariwisata meyakini, pada triwulan I tahun 2018 sudah akan ada Badan Otoritanya.

Mengenai 6 (enam) destinasi wisata lainnya yang tidak masuk prioritas, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan, tetap akan dikerjakan, tetapi tidak ikut dalam pilot project yang terkait pembangunan homestay, restoran, toko cenderamata, dan UKM center. (DND/AGG/ES)

Berita Terbaru