Pemerintah Siapkan 6 Kapal TNI Untuk Evakuasi Korban Bencana Kabut Asap

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 26.516 Kali
Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan menjelaskan langkah-langkah penanganan bencana kabut asap, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/10) siang

Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan didampingi sejumlah menteri menjelaskan langkah-langkah penanganan bencana kabut asap, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/10) siang

Pemerintah melakukan Operasi Kemanusiaan guna menyelamatkan korban bencana kabut asap yang melanda sejumlah daerah. Operasi kemanusiaan ini melibatkan kementerian terkait, dan sudahdikeluarkan inpresnya.

“Presiden sudah katakan go ahead dan kami akan lakukan hari ini. Jadi persiapan yang kami lakukan beberapa hari terakhir ini, buahnya hari ini dalam bentuk Instruksi Presiden,” kata Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas penanganan korban bencana kabut asap, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/10) siang.

Menurut Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, pemerintah sudah masuk ke tahapan bencana nasional atau darurat nasional dalam menangani korban bencana kabut asap ini. Ia menyebutkan, pemerintah sudah mempersiapkan kapal perang dan Pelni jika dibutuhkan untuk pengungsian di wilayah tertentu di Sumatera maupun Kalimantan.

“Kami siapkan 6 kapal TNI, kemungkinan 3 atau 2 di Kalimantan, bergantung Panglima TNI mendeploynya, dan sisanya di pantai Sumatera,” ungkap Luhut..

Menurut Luhut, pihaknya melakukan evakuasi atau mengungsikan warga korban bencana kabut asap jika diperlukan. Namun sesuai saran Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa,langkah pertama yang dilakukan adalah penanganan di daerah sendiri dulu, karena sudah ada fasilitas  gedung yang bisa untuk pemasangan penutup udara dan pembersih udara. Kalau AC, dinilai Luhut,  agak sulit.

“Kami akan evakuasi prioritas anak kecil dan bayi. Saya belum berani mengatakan angka-angka itu karena berkaitan teknis dengan kementrian terkait,” kata Luhut saat ditanya mengenai prakiraan jumlah warga yang akan dievakuasi.

Menko Polhukam menjelaskan, operasi kemanusiaan terhadap korban bencana kabut asap ini dilakukan seperti operasi militer. Luhut mengaku tidak tahu persis berapa anggarannya. Namun ia memastikan, masalah kantor dirinya akan berpindah-pindah mengikuti perkembangan di lapangan.

“Jika masih belum bisa padam juga semua unsur tempur akan dikerahkan karena ini untuk rakyat kita sendiri,” papar Luhut.

Tambah Pesawat

Mengenai langkah pemadaman kebakaran hutan dan lahan itu sendiri, Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan mengatakan, jumlah pesawat yang dilibatkan akan ditambah dari sebelumnya 15 pesawat. Penambahan mungkin 9-10 pesawat.

Ia menyebutkan, pesawat BE200 dari Rusia sudah beoperasi setiap hari, dari pukul 06.00 pagi hingga 18.00. “Kita meminta bantuan lagi dari Rusia, Amerika dan Kanda untuk jenis pesawat BE200, pelican, air tractor,” ujarnya.

Namun diakui Luhut, jika kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah itu tidak mungkin bisa dipadamkan dalam 1-3 minggu ke depan karena harus bersamaan dengan hujan. (FID/RAH/ES)

 

 

 

Berita Terbaru