Pemerintah Undang Perwakilan Bank Dunia Bahas Ketimpangan Kemiskinan dan Kebijakan Anggaran

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 27.689 Kali
Direktur Regional World Bank untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, menyampaikan paparan mengenai ketimpangan di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/12) sore

Direktur Regional World Bank untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, menyampaikan paparan mengenai ketimpangan di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/12) sore

Pemerintah mengundang perwakilan World Bank atau Bank Dunia untuk memaparkan analisanya mengenai membahas ketimpangan kemiskinan dan kebijakan anggaran, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/12) sore.

Dalam acara yang dihadiri oleh para gubernur itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung saat mengawali acara tersebut mengatakan, paparan ini dimaksudkan untuk membuka wacana mengenai apa yang terjadi. “Ini adalah bagian dari potretan persoalan,  tentunya nanti untuk menyelesaikan itu adalah tanggung jawab kita, bukan tanggung jawab World Bank. Karena kita yang berdaulat , kita yang mengerjakan,  kita yang bertanggungjawab,  sehingga demikian inilah yang akan kita lakukan bersama sama,” ujarnya.

Sementara Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam arahannya menjelaskan alasan mengundang World Bank meskipun kita juga memiliki Badan Pusat Statistik (BPS) dan sebagainya. Menurut Wapres, kalau World Bank lebih membandingkan pengalaman Indonesia dengan malaysia, dengan India, dengan China di mana kita berada, kemudian mengatasinya negara lain bagaimana.

“Jadi mengapa kita membikin pertemuan itu untuk membandingkan masa lalu dengan cara negara lain mengatasinya, sehingga kita juga bisa mengatasinya,” kata Wapres.

Sebenarnya, lanjut Wapres, apa yang kita lakukan dewasa ini mengarah ke situ,  bagaimana pemerataannya, bagaimana kita pendidikan lebih luas, kesehatan sudah naik, bagaimana membangun daerah infrastruktur, bagaimana kita mensubsidi KUR dan sebagainya sudah mengarah ke situ, seperti itu.

Wapres juga menyampaikan, di banyak negara, kalau pertumbuhan yang rendah memang menimbulkan kemiskinan. Tapi kalau lebih rendah lagi, tidak adil lagi justru menimbulkan masalah sosial dan politik di suatu negara.

“Kita tidak ingin itu terjadi. Dibanyak negara justru keadilanlah yang menyebabkan lebih banyak masalahnya, tapi kalau bercampur keadilan dan kemiskinan justru lebih bermasalah lagi,” tegas Wapres.

Untuk itulah, Wapres berharap World Bank memberikan pandangan dari sisi luar memotret ini dibandingkan dengan negara sekitar kita dan negara lain. Apa yang terjadi kita ini, kenapa tingkat ketimpangan tiba-tiba melonjak apa yang keliru apa yang harus diperbaiki di negeri ini.

Nah itulah, lanjut Wapres, mengapa pemerintah mengundang Rodrigo Chaves, Direktur Regional World Bank untuk Indonesia. “Data negeri ini jadi ini sharing informasi yang bermanfaat untuk kita mengetahui diri kita, apa yang kita buat, evaluasi apa yang terjadi selama ini,” kata Wapres.

Nampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri PPN/Ketua Bappenas Sofyan Djalil, Ketua OJK Muliaman Hadad, Menperin Saleh Husin, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan para Gubernur. (FID/JAY/ES)

Berita Terbaru