Pemprov NTB Serap Aspirasi Masyarakat Lewat NTB Care dan Pertemuan Virtual
Pandemi COVID-19 yang melanda sejak awal tahun 2020 lalu, telah membuat teknologi menjadi sesuatu yang sangat penting untuk tetap dapat melakukan pelayanan terhadap masyarakat.
Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah, saat menerima kunjungan Kerja Komisi II DPR RI beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah meluncurkan beberapa aplikasi agar komunikasi pemerintah dengan masyarakat dapat tetap terjalin baik dan masyarakat tetap dapat menyalurkan aspirasinya kepada pemerintah meski di masa pandemi.
“Jadi kami di NTB ada aplikasi namanya NTB Care, di situ masyarakat bisa bicara apa saja, entah itu masukan, kemudian kritik, kemudian apa saja yang mereka keluhkan. Karena kami memang melihat masyarakat kita banyak sekali hal-hal yang ingin dia sampaikan kepada pemerintah tapi bingung mesti ngomong langsung ke mana,” ujarnya.
Wanita yang bisa dipanggil Umi Rohmi ini menambahkan, dalam menjalankan aplikasi NTB Care ini pihaknya tidak bekerja sendiri. “Kami harus berkoordinasi dengan seluruh kabupaten/kota karena eksekusinya ada di seluruh kabupaten/kota,” imbuhnya.
Selain NTB Care, tutur Umi Rohmi, Pemprov NTB juga mengembangkan aplikasi siaga bencana untuk mengedukasi masyarakat setempat mengenai potensi bencana yang ada di wilayah tersebut. Selain itu juga terdapat aplikasi Lestari untuk memudahkan masyarakat NTB mengakses berbagai informasi seputar pengelolaan sampah.
“Kemudian ada beberapa event atau pertemuan seperti Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi sebagai wadah pertemuan dengan masyarakat yang lebih banyak dilakukan secara virtual sejak pandemi COVID-19,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Umi Rohmi juga menyampaikan mengenai upaya penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi di NTB.
“Kasus COVID-19 di Provinsi NTB ini masih namun alhamdulillah terkendali semua. Artinya, kapasitas rumah sakit, semuanya masih terkendali dengan baik, baik itu rawat inap maupun ICU-nya.” paparnya.
Umi Rohmi menambahkan, NTB terus berupaya untuk dapat hidup aman dan tetap produktif serta menegakkan protokol kesehatan 5M. Geliat ekonomi mulai terasa dengan mulai diselenggarakannya event-event MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Tingkat hunian hotel juga mulai meningkat secara perlahan.
“Kami juga berusaha memetakan daerah-daerah yang bisa kita kategorikan zona hijau untuk pariwisata kita, sehingga kita dahulukan vaksinasi. Itu yang kami lakukan di NTB,” pungkasnya.
Turut hadir dalam pertemuan Asisten Deputi Bidang Penanaman Modal dan Pariwisata, Sekretariat Kabinet selaku mitra kerja Komisi II DPR RI. (RF/UN)