Penanganan Pandemi COVID-19 di Bali, Wayan Koster: Mayoritas Masyarakat Sudah Divaksinasi
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat di Bali telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19.
“Bali penduduknya 4,3 juta. [Cakupan vaksinasi] 99 persen untuk suntik kesatu, sedangkan suntik yang kedua, mencapai 80 persen. Jadi sudah cukup tinggi,” ungkap Wayan dalam pertemuan dengan Komisi II DPR RI, di Ruang Rapat Wisma Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (11/10/2021).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 12 Oktober 2021 cakupan vaksinasi dosis pertama di Bali telah mencapai 99,04 persen atau 3.372.294 orang sedangkan cakupan dosis kedua 83,06 persen atau 2.828.136 orang.
Lebih jauh, Gubernur Bali mengungkapkan bahwa situasi pandemi di provinsi tersebut juga terus membaik.
“Kasus hariannya sekarang sudah konsisten di angka dua digit, di bawah 100. Pencapaian ini sudah berjalan tiga minggu, jadi cukup konsisten, stabil,” ujarnya.
Ditambahkan Wayan, tingkat kesembuhan secara akumulatif sudah mencapai 96 persen, sedangkan kasus aktif sekitar 700 orang.
“200 di antaranya ada di rumah sakit, sisanya ada di isolasi terpusat maupun sedikit ada di isolasi mandiri. Kondisi ini sudah baik,” ujarnya.
Gubernur Bali menambahkan, pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) juga sudah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
“Tingkat positivity rate itu sudah satu persen, jauh di bawah standar yang dikeluarkan WHO, yaitu maksimum lima persen,” paparnya.
Terkait, penerapan protokol kesehatan (prokes), Wayan menyampaikan bahwa sosialisasi prokes telah dilakukan hingga ke kampung-kampung.
“Menurut surveinya Kementerian Kesehatan, tertib melaksanakan prokes untuk pemakaian masker, Provinsi Bali itu tertinggi di Indonesia. Sekarang kalau ke kampung-kampung sulit ketemu orang yang tidak masker, dari anak-anak sampai orang tua,” ujarnya.
Seiring dengan membaiknya situasi pandemi, sejumlah pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat juga mulai dilakukan dengan tetap menerapkan protokol yang ketat dan dukungan aplikasi PeduliLindungi.
“Kami sudah mulai melonggarkan aktivitas masyarakat untuk perekonomian, seperti mulai membuka mal, pasar swalayan, pasar-pasar lainnya, juga warung dengan kapasitas maksimum 50 persen dengan menerapkan prokes ketat. Kemudian hotel juga menerapkan standar CHSE,” ujar Gubernur Bali.
Terkait pembukaan penerbangan internasional yang akan dimulai pada Kamis (14/10/2021) lusa, Wayan menegaskan pihaknya sudah siap untuk menerima kedatangan wisatawan mancanegara yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Wayan mengharapkan, dengan mulai dibukanya sejumlah kegiatan ini dapat menggeliatkan perekonomian di provinsi yang 56 persen bertumpu pada sektor pariwisata ini.
“Mudah-mudahan ekonomi Bali bisa segera pulih kembali setelah 1,5 tahun lebih menderita akibat pandemi COVID-19,” tandasnya.
Keberadaan rombongan Komisi II DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Bali adalah dalam rangka melaksanakan Kunjungan Kerja Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022. Selain pertemuan dengan Gubernur Bali, Komisi II DPR RI juga mengadakan pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bali dan Kepala Kantor BPN Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali.
Turut dalam kunjungan kerja ini mitra kerja Komisi II DPR RI, di antaranya dari Sekretariat Kabinet, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian Dalam Negeri. (RF/UN)