Pengantar Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Review Program Pembangunan Papua, Selasa 8 November, di Kantor Presiden, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 November 2016
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.174 Kali

Logo-Pidato2-8Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rapat Terbatas sore hari ini akan dibahas mengenai review program pembangunan di Papua. Saya ingin menegaskan kembali bahwa permasalahan pembangunan Papua bukanlah masalah cukup atau tidaknya anggaran yang ada. Dalam satu tahun anggaran 2016 saja, total dana yang dialokasikan untuk Papua, baik dana di kementerian, di lembaga, di dana transfer ke daerah ke Provinsi Papua maupun Papua Barat besarnya mencapai 85,7 triliun. Ini jumlah yang cukup besar.

Namun, anggaran yang dialokasikan tidak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan yang ingin kita capai. Artinya, permasalahan bukan semata-mata pada besaran dana, bukan pada besaran anggaran, tapi pada proses perencanaan yang melibatkan berbagai sektor dan daerah belum sepenuhnya terpadu, terintegrasi dengan baik. Sehingga, belanja pembangunan tidak efektif.

Saya juga mendapatkan informasi bahwa 46 persen program kementerian dan lembaga cenderung memilih lokasi yang mudah, yang gampang implementasinya. Karena kita tahu memang daerah-daerah kabupaten-kabupaten di Papua memang banyak yang sulit dijangkau. Tapi ini juga tidak benar kalau ini kita lakukan terus-menerus. Oleh sebab itu, perlu segera kita benahi, perlu segera kita perbaiki. Untuk itu saya minta setiap kementerian maupun pemerintah daerah tidak boleh lagi berjalan sendiri-sendiri, harus fokus, harus terpadu dalam rangka peningkatan kesejahteraan sosial.

Saya kerja kita minta fokus pada upaya peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua. Meski tahun 2015 sudah mengalami peningkatan 0,50 poin, indeks pembangunan manusia di Papua saat ini masih di bawah 60, artinya masih pada posisi yang rendah.

Saya juga minta dilakukan percepatan pada pembangunan infrastruktur dasar dan pengembangan konektivitas antarwilayah, antarkabupaten, antarkota. Percepatan konektivitas ini sangat penting untuk terwujudnya pemerataan pembangunan serta memberikan keadilan pada rakyat Papua.

Penetapan BBM satu harga merupakan upaya kita bersama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan kita harapkan kebijakan satu harga ini akan membantu pertumbuhan ekonomi, biaya transportasi yang lebih murah, biaya logistik yang lebih murah, dan harga-harga yang bisa diturunkan.

Terakhir, saya ingatkan agar pelaksanaan pembangunan di Papua juga harus memperhatikan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), tata kelola pemerintahan yang baik, bebas korupsi, memegang teguh nilai-nilai adat dan budaya masyarakat Papua. Rakyat Papua harus dilibatkan dalam setiap proses pembangunan danq jangan sampai justru rakyat hanya menjadi penonton saja. Gunakan pendekatan budaya yang menghormati kearifan lokal dan menempatkan rakyat Papua menjadi subjek yang penting dalam pembangunan di tanah Papua.

Demikian sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Saya persilakan Pak Menko untuk menyampaikan.

Transkrip Pidato Terbaru