Pengantar Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas tentang Penyelundupan, Rabu, 16 Maret 2016 pukul 14.00 WIB di Kantor Presiden

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Maret 2016
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 7.829 Kali
Logo-Pidato2Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita semua.

Sore ini akan dibahas mengenai penyelundupan. Saya kira kita harus sadari bahwa negara kita adalah negara kepulauan. Ada 17.000 pulau di negara kita dari Sabang sampai Marauke yang sangat rawan sekali terhadap praktik-praktik penyelundupan barang, baik produk-produk pertanian yang kita lihat banyak diselundupkan, barang industri, daging, perikanan, elektronika, dan juga hal yang berkaitan dengan illegal fishing, penangkapan ikan secara ilegal. Juga masalah yang berkaitan dengan penyelundupan narkoba, perdagangan narkoba.  

Hal ini merupakan masalah yang besar, yang sangat besar, yang harus segera kita atasi karena ini akan mengganggu. Untuk produk-produk selundupan tentunya akan menggangu pasar dalam negeri, melemahkan daya saing kita, terutama daya saing terhadap produk sejenis yang diproduksi di dalam negeri, dan lebih parah lagi ini bisa mematikan industri nasional kita.

Saya minta langkah-langkah konkrit harus segera kita lakukan untuk mengatasi aksi penyelundupan ini. Kepala Bakamla yang saya kira memiliki peran yang sangat strategis dalam memerangi  penyelundupan ini. Dan saya juga perintahkan agar  peningkatan pengawasan secara terpadu dilakukan terutama di pelabuhan-pelabuhan kecil. Tingkatkan kapal patroli, kerja sama operasi bersama-sama, dan juga mungkin dengan, kalau perlu dengan negara tetangga kita. Polri dan TNI juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga wilayah perbatasan agar praktik penyelundupan khususnya melalui, sekali lagi melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, melalui jalur-jalur tikus di perbatasan bisa kita cegah. Tindak tegas juga aparat yang ikut bermain menjadi backing, tidak ada ampun. Dan saya ingin juga sekali lagi tidak ada kongkalikong lagi baik dalam pemalsuan dokumen, penyalahgunaan fasilitas, juga kuota impor . Dan saya ingin agar dilakukan reformasi total menyeluruh dalam tata kelola perizinan impor, semuanya terintegrasi dalam sebuah sistem IT yang baik.

Demikian sebagai pengantar  yang bisa saya sampaikan. Silakan dilanjutkan Pak Menko atau Bea Cukai. Silakan.

(Humas Setkab)

Transkrip Pidato Terbaru