Pengantar Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas mengenai Persiapan Idul Fitri, di Kantor Presiden, Jakarta, 26 April 2016

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Lebaran sudah dekat, kurang lebih 2,5 bulan lagi. Oleh sebab itu, perlu persiapan-persiapan, perlu persiapan-persiapan untuk menyongsong menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.

Yang pertama, masalah ketersediaan harga bahan-bahan pokok yang setiap tahun dari dulu sampai sekarang selalu harga-harga pasti naik.

Yang kedua, juga persiapan masalah transportasi sarana-prasarana untuk mudik, baik yang berkaitan dengan ketersediaan BBM, maupun yang berkaitan dengan transportasi menuju ke daerah-daerah.

Kita harapkan tahun ini kemacetan di jalur-jalur mudik yang sudah menjadi masalah klasik itu bisa kita kurangi, syukur kita hilangkan.

Oleh sebab itu, aspek kualitas di bidang pelayanan, keselamatan, kenyamanan penumpang harus semuanya kita perhatikan.

Saya ingin, terutama tadi yang pertama, ketersediaan bahan-bahan pokok yang berkaitan dengan harga beras, terutama harga daging, harga minyak, betul-betul menjadi perhatian yang utama. Saya ingin tahun ini, terutama masalah harga daging sapi itu jangan sampai seperti tahun lalu, atau seperti harga pada saat ini. Saya ingin agar harga itu betul-betul paling tidak kurang dan lebih di angka Rp80.000. Beras, karena ini juga pas panen raya, mestinya juga sama, harganya juga bisa diturunkan.

Jadi hal-hal yang sudah menjadi rutinitas kita dari tahun ke tahun setiap akan lebaran naik, tahun ini coba kita jungkir balikkan menjadi harganya turun. Terutama tiga hal tadi. Ini akan menjadi target kita.

Kemudian transportasi juga yang menuju ke daerah juga sama. Saya kemarin sudah meminta Menteri Pekerjaan Umum agar antrian di gerbang tol itu dihilangkan. Saya kira di negara-negara yang lain sekarang sudah ndak ada yang namanya pakai gerbang tol. Semuanya dengan aplikasi-aplikasi sensorik yang langsung nanti dihubungkan dengan account di bank, langsung masuknya ke sana.

Saya kira model-model seperti itu yang harus kita lalukan. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan sebagai pengantar. Saya persilakan Pak Menko atau Pak Menteri.