Pengantar Presiden Joko Widodo Pada Rapat Terbatas Tentang KUR, Di Kantor Presiden, Jakarta, 5 Oktober 2015
Assalamualaikum wr. wb.
Rapat Terbatas sore hari ini kita akan membicarakan langkah-langkah terobosan dalam rangka percepatan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang saya mendapatkan datanya bahwa kredit yang bisa keluar masih sangat rendah. Oleh sebab itu, bulan Oktober, November, Desember ini saya harapkan ada langkah-terobosan yang penting sehingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah betul-betul bisa mendapatkan permodalan, dan memang mereka usaha kecil, usaha mikro menengah ini harus dilidungi dan diperkuat sehingga mempunyai daya saing.
Pada tahun 2015 kita mempunyai ruang kurang lebih Rp 30 triliun KUR yang bisa disalurkan pada usaha-usaha mikro, dari yang dulu bunganya 22 menjadi 12% dan tahun depan kita harapkan nantinya bisa turun menjadi 9% dengan ruang yang lebih besar lagi yaitu Rp 90 triliun.
Tatapi dalam waktu yang pendek ini, saya ingin yang Rp 30 triliun itu bisa betul-betul bersih bisa disalurkan sehingga bisa memperkuat, melindungi usaha-usaha mikro kita dan juga bisa menggerakkan ekonomi yang ada di bawah.
Saya kira skema KUR ini bisa dilakukan dengan basis perorangan, basis kelompok dan juga bisa lebih dilebarkan lagi, tidak hanya untuk usaha-usaha produksi tapi usaha-usaha perdagangan, saya kira bisa dijangkau dengan Kredit Usaha Rakyat ini.
Saya kira itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan dan saya berharap semuanya, semua menteri, semua bank berkoordinasi dengan OJK sehingga ada kelonggaran dalam relaksasi aturan dalam rangka mendukung program KUR yang kita punya ini. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan.
(Humas Setkab)