Pengantar Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas tentang Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme, 22 Mei 2018, di Kantor Presiden, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Mei 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 4.034 Kali

Logo-Pidato2-8Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rapat Terbatas siang hari ini akan dibahas mengenai pencegahan dan penanggulangan terorisme.

Sebelumnya saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa terorisme adalah kejahatan yang luar biasa terhadap negara, terhadap bangsa, dan juga terhadap kemanusiaan. 

Dan kita semuanya tahu bahwa hampir semua negara di dunia menghadapi ancaman kejahatan terorisme ini. Ancaman terorisme bukan hanya terjadi di negara-negara yang sedang dilanda konflik, tapi juga di negara-negara maju. Seperti Amerika Serikat, di Uni Eropa juga sedang menghadapi ancaman yang sama.

Karena terorisme adalah kejahatan yang luar biasa, maka juga harus dihadapi, dilawan, diperangi juga dengan cara-cara yang juga luar biasa. Selama ini fokus perhatian kita lebih banyak pada pendekatan hard power, dengan lebih mengedepankan penggunaan tindakan pencegahan sebelum aksi teror dilakukan, dengan penegakan hukum yang tegas, keras, dan tanpa kompromi dengan memburu dan membongkar jaringan teroris sampai ke akar-akarnya. Pendekatan hard power jelas sangat diperlukan tapi itu belum cukup. Sudah saatnya kita juga menyeimbangkan dengan pendekatan soft power. Dan saya minta pendekatan soft power yang kita lakukan bukan hanya dengan memperkuat program deradikalisasi kepada mantan napi teroris tetapi juga membersihkan lembaga-lembaga mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, perguruan tinggi, dan ruang-ruang publik, mimbar-mimbar umum dari ajaran-ajaran ideologi terorisme.

Langkah preventif ini menjadi penting ketika kita melihat pada serangan teror bom bunuh diri di Surabaya dan di Sidoarjo yang lalu, dan mulai melibatkan keluarga, perempuan, dan anak-anak di bawah umur. Ini menjadi sebuah peringatan kepada kita semuanya, menjadi wake up call betapa keluarga telah menjadi target indoktrinasi ideologi terorisme.

Sekali lagi saya ingatkan, ideologi terorisme telah masuk kepada keluarga kita, ke sekolah-sekolah kita. Untuk itu, saya minta pendekatan hard power dengan soft power ini dipadukan, diseimbangkan, dan saling menguatkan sehingga aksi pencegahan dan penanggulangan terorisme ini bisa berjalan jauh lebih efektif lagi.

Demikian yang bisa saya sampaikan sebagai pengantar.

Transkrip Pidato Terbaru