Pengantar Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas tentang Peningkatan Kerja Sama Indonesia dengan Negara-Negara Kawasan Pasifik Selatan, 4 Mei 2018,  di Kantor Presiden, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Mei 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 3.232 Kali

Logo-Pidato2Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Pagi hari ini akan dibahas dalam Rapat Terbatas ini mengenai peningkatan kerja sama Indonesia dengan negara-negara kawasan Pasifik Selatan.

Sebelumnya saya ingin mengingatkan kita semuanya bahwa negara kita memiliki letak geografis yang sangat strategis, di antara 2 (dua) benua dan juga di antara 2 (dua) samudra, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ini yang harus betul-betul kita sadari,  harus membentuk haluan politik luar negeri kita menjadi arah dari diplomasi politik dan ekonomi, serta harus betul-betul dimanfaatkan untuk kepentingan nasional kita.

Dan untuk masuk ke negara-negara di sekitar Samudra Hindia, kita juga sudah memiliki forum kerja sama melalui IORA. Dan untuk negara-negara di kawasan Samudra Pasifik kita perlu terobosan untuk menggalang kerja sama yang lebih konkret, terutama kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan yang secara geografis dekat dengan negara kita.

Saya yakin negara-negara di kawasan Pasifik Selatan seperti Nauru, Vanuatu, Tuvalu, Fiji, PNG, Solomon Island, Samoa, Tonga, sangat terbuka untuk bekerjasama dengan negara kita dalam berbagai bidang, baik menjalin hubungan antarmasyarakat, bidang kebudayaan, di bidang pendidikan seperti bantuan beasiswa, di bidang ekonomi baik investasi maupun perdagangan.

Dan sudah sering saya sampaikan kita harus mulai masuk ke pasar-pasar negara nontradisional, termasuk negara-negara kawasan Pasifik Selatan ini. Untuk menawarkan produk-produk unggulan industri manufaktur kita, termasuk industri kelautan, perikanan, dan juga industri jasa kita. Serta di bidang konstruksi, informatika, dan telekomunikasi. Saya lihat peluangnya sangat besar dan sekaligus menjadi koridor percepatan kawasan Timur Indonesia.

Kuncinya adalah mempererat konektivitas, baik konektivitas budaya, konektivitas ekonomi yang tentu saja harus didukung oleh kelancaran konektivitas sistem transportasi kita dengan negara-negara kawasan Pasifik Selatan.

Demikian sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.

Transkrip Pidato Terbaru