Pengantar Presiden Joko Widodo Pada Rapat Terbatas Tentang Transportasi, Di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 13 Juli 2015
Bapak-bapak Ibu sekalian, kalau kita merencanakan untuk membangun moda transportasi agar kita tidak terlambat dalam pembangunannya sehingga selain mahal juga menyulitkan kita dalam pembangunnya.
Saya kira sebagai contoh MRT di Jakarta itu perencanaan sudah 26 tahun, tetapi karena terlambat diputuskan sehingga saat pembangunan sekarang yang pertama juga sulit dalam pembangunannya, karena kota juga sudah sangat padat, yang kedua juga mahal karena harga pembebasan lahan.
Sekarang ini saya kira pemerintah Provinsi DKI juga sangat merasakan betapa mahalnya untuk pembelian atau pembebasan lahan. Oleh sebab itu baik di kota-kota besar, baik antar kota, kereta api merupakan moda tranportasi yang efisien yang ada, yang murah, karena itu harus diprioritaskan pembangunannya.
Untuk itu kita sudah merancang dengan pemerintah provinsi agar pembangunan LRT di Jakarta maupun Jakarta dan hinterlandnya itu harus segera dimulai juga pembangunan High Speed Train dari kota ke kota antar kota pada tahun ini juga kita harapkan segera juga dimulai.
Kemudian untuk mendukung, terutama di Jabodetabek, saya kira sudah berkali-kali saya sampaikan. di Jabodetabek saya kira secara organisasi itu sangat diperlukan seperti di negara-negara yang lain yang namanya Lines Tranportations Autority harus segera dibentuk sehingga otoritas yang berwenang yang berkuasa disitu jelas, sehingga keputusan-keputusan itu tidak harus setiap saat kita Rapat Terbatas yang seperti ini, tetapi bisa diputuskan di dalam organisasi Jabodetabek Lines Transportations Autority.
Saya kira itu sebagai pengantar pada pagi hari ini silakan yang pertama mungkin LRT terlebih dahulu baru nanti menginjak kedua High Speed Train. Silakan mungkin Pak Menteri Perhubungan memberikan gambaran mengenai rencana induk transportasi yang ada di Kementerian Perhubungan.
(Humas Setkab)