Penganugerahan Bintang Jasa Pratama dan Nararya Bentuk Penghormatan Negara pada Tendis

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Agustus 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.008 Kali

Suasana penganugerahan bintang jasa dan kehormatan di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (13/8). (Foto: Humas/Jay).

Penganugerahan 9 Bintang Jasa Pratama dan 13 Bintang Jasa Nararya kepada tenaga medis yang gugur karena merawat pasien Covid-19 adalah bentuk duka cita mendalam dan penghormatan tertinggi negara terhadap seluruh tenaga medis yang menjadi garis depan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rahman, kepada redaksi setkab.go.id, Kamis (13/8).

“Duka cita mendalam disampaikan juga kepada keluarga para tenaga medis yang wafat tersebut, serta kepada rekan sejawat seprofesi yang hingga saat ini masih berjibaku merawat pasien Covid-19,” ujar Jubir Presiden dalam rilisnya.

Ia juga menyampaikan bahwa para tenaga medis tersebut tanpa kenal lelah, dengan panggilan kemanusiaan tanpa sekat apapun, telah berjasa dalam menangani pandemi Covid-19 dengan penuh dedikasi dan profesional.

“Penyerahan 22 bintang jasa dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada perwakilan tenaga medis yang telah gugur. Penyerahan 22 bintang jasa ini merupakan tahap pertama, yang akan dilanjutkan dengan tahap berikutnya dengan bintang jasa dan santunan yang sama kepada tenaga medis yang gugur,” kata Jubir Presiden.

Presiden Jokowi, menurut Fadjroel, mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran di daerah maupun pusat dan tetap memerintahkan penanganan Covid-19 yang lebih masif mengedepankan strategi intervensi berbasis lokal dan kampanye disiplin penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan karena bahaya Covid-19 belum berlalu.

Pemerintah, sambung Fadjroel, bekerja keras menangani pandemi Covid-19 dan kehidupan sosial ekonomi rakyat Indonesia melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Termasuk mempercepat keberadaan vaksin Covid-19 melalui kerjasama BUMN Biofarma dengan pihak lain, serta Vaksin Merah Putih melalui Lembaga Eijckman.

“Seluruh Gotong royong kebangsaan dan kemanusiaan 267 juta rakyat Indonesia adalah kunci disiplin penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional untuk keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan hidup seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Jubir di akhir rilis. (Jubir Presiden/EN)

Berita Terbaru