Pengenalan Para Calon Menteri dan Pejabat Setingkat Menteri Kabinet Indonesia Maju Tahun 2019-2024, 23 Oktober 2019, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Pagi hari ini saya ingin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju yang dalam jangka pendek ini, dalam lima tahun ke depan kita akan fokus kepada pengembangan sumber daya manusia, pada penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah.
Dan langsung saja saya ingin memperkenalkan:
Yang pertama, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD sebagai Menko Polhukam. Berdiri, Prof. Beliau akan menjadi Menko Polhukam sehingga hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, kepastian hukum, deradikalisasi, anti-terorisme berada di wilayah Prof. Mahfud MD.
Yang kedua, Bapak Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian. Saya kira kita ingin ada terobosan-terobosan dan menyinergikan antarkementerian sehingga ada peluang kerja yang semakin meningkat. Kita juga bisa menurunkan defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, dan mengembangkan industrialisasi yang berorientasi pada ekspor, dan substitusi impor.
Yang ketiga, Bapak Prof. Muhadjir Effendy sebagai Menko PMK, yang akan mengawal akselerasi pengentasan kemiskinan, toleransi, solidaritas nasional, dan revolusi mental.
Yang keempat, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi. Menko Kemaritiman dan Investasi. Saya kira terobosan-terobosan dalam rangka Indonesia sebagai poros maritim dunia, menangani hambatan investasi, dan merealisasikan komitmen-komitmen investasi besar berada di tangan beliau.
Kemudian Menteri Pertahanan, Bapak Prabowo Subianto. Selamat pagi, Pak. Saya kira tugas beliau saya tidak usah menyampaikan, beliau lebih tahu daripada saya.
Selanjutnya, Bapak Pratikno, Menteri Sekretaris Negara. Ini menjamin lalu lintas kebijakan antara Presiden dan Kabinet, antara Presiden dengan lembaga-lembaga lain agar berjalan dengan baik.
Kemudian Bapak Muhammad Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri. Nanti reformasi dan sinergi dengan pemerintah daerah mengenai data kependudukan e-KTP berada di bawah kewenangan beliau, termasuk kepastian hukum di daerah terutama yang berkaitan dengan investasi
Kemudian selanjutnya Ibu Retno Lestari Priansari Marsudi, Bu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri.
Yang kesembilan, Bapak Jenderal Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Ini urusan yang berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal, dan terutama haji berada di bawah beliau.
Kemudian Bapak Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Hukum dan HAM. Ini saya harapkan nanti mengawal omnibus law untuk Undang-undang Cipta Lapangan Kerja dan juga Undang-undang Pemberdayaan UMKM.
Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani Indrawati. Urusan pajak yang ramah investasi, urusan rasio utang terhadap PDB, urusan current account deficit saya kira berada di wilayah beliau.
Kemudian yang ke-12, saya panggilnya “Mas” saja karena masih muda, Mas Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kita akan membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM, yang menyiapkan SDM-SDM yang siap kerja, siap berusaha, yang me-link and match-kan antara pendidikan dan industri nanti berada di wilayah Mas Nadiem Makarim.
Yang ke-13, Jenderal dr. Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan. Nanti urusan stunting, industri kesehatan, pelayanan kesehatan dasar, kemudian juga tata kelola BPJS berada di wilayah beliau.
Kemudian yang ke-14 Bapak Juliari Peter Batubara, Menteri Sosial. Urusan Kartu Sembako Murah, Program Keluarga Harapan, kemudian manajemen kebencanaan untuk bantuannya berada di bawah beliau.
Ibu Ida Fauziyah, yang ke-15, Menteri Tenaga Kerja. Urusan kemitraan, pendidikan industri, peningkatan kapasitas pekerja, mengenai jaminan sosial tenaga kerja, mengenai perlindungan pekerja migran berada di bawah Bu Ida Fauziyah.
Yang ke-16 Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian. Urusan industrialisasi yang berorientasi ekspor, industrialisasi substitusi barang-barang impor, dan teknologi untuk usaha kecil, usaha menengah, usaha mikro berada di bawah beliau.
Kemudian Bapak Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan. Urusan ekspor, impor, masalah perdagangan, neraca perdagangan berada di bawah beliau.
Kemudian Bapak Arifin Tasrif, Menteri ESDM. Beliau ini pernah menjadi dirut di BUMN, kemudian menjadi dubes di Jepang. Saya kira urusan yang berkaitan dengan realisasi energi baru terbarukan, mengurangi impor migas, dan lain-lainnya berada di bawah beliau nantinya.
Kemudian Bapak Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR. Tugasnya infrastruktur sudah, kita tahu semuanya.
Bapak Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan. Kita harapkan nanti Pak Basuki, Pak Budi Karya, bisa mempercepat konektivitas antara jalan-jalan yang sudah ada, airport, pelabuhan, dengan industri, dengan pariwisata, dan dengan yang berkaitan dengan logistik.
Bapak Johnny Gerald Plate, Menkominfo. Yang berkaitan dengan cyber crime, kedaulatan data, kemudian industri teknologi informasi di domestik menjadi wilayah beliau.
Yang ke-22 Bapak Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian. Ini yang berkaitan dengan petani, dengan pangan, dengan mengkorporasikan petani, meningkatkan produktivitas pertanian berada di wilayah Pak Syahrul Yasin Limpo. Beliau dulu adalah Gubernur di Sulawesi Selatan.
Ibu Siti Nurbaya Bakar, ke-23, Menteri LHK. Urusan industri hijau, kehutanan sosial, carbon trading, kebakaran hutan berada di wilayah Bu Siti.
Bapak Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan. Urusan ikan, industri perikanan, wisata maritim, dan lain-lainnya berada di bawah beliau.Bapak Abdul Halim Iskandar, ke-25, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Bapak Sofyan Djalil, sertifikasi tanah, redistribusi lahan berada di wilayah Pak Sofyan Djalil.
Kemudian Bapak Suharso Monoarfa, Menteri PPN dan Kepala Bappenas. Beliau adalah dari PPP.
Yang ke-28 Bapak Tjahjo Kumolo, Menpan-RB. Debirokratisasi, membangun core government IT system adalah nanti menjadi tugas Pak Tjahjo yang baru.
Bapak Erick Thohir, Menteri BUMN. Membangun BUMN, ekspansi ke pasar global adalah nanti tugasnya di beliau.
Yang ke-30 Bapak Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM. Urusan UMKM yang harus bisa go global, memperkuat modal, skill, dan jaringan pelaku UMKM menjadi urusannya nanti Pak Teten Masduki, termasuk modernisasi koperasi.
Yang ke-31 Bapak Wishnutama Kusubandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Urusan pariwisata, sepuluh destinasi wisata baru, mengembangkan industri kreatif berada di wilayah Pak Wishnu.
Yang ke-32, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Mengenai peran perempuan dalam kewirausahaan, menghapus pekerja anak, mengatasi masalah-masalah kekerasan anak dan perempuan menjadi wilayah beliau.
Yang ke-33 Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Pak Bambang, Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional kita.
Kemudian Bapak Zainudin Amali, Menpora. Sepak bolanya, Pak.
Yang ke-35, Bapak Jenderal Purn. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan.
Yang ke-36, Bapak Pramono Anung, Seskab. Jadi yang di Istana ini tetap. Pak Moeldoko, Pak Pramono, Pak Pratikno masih tetap.
Kemudian yang ke-37, Pak Bahlil Lahadalia, urusan investasi, ini Kepala BKPM.
Yang ke-38 Bapak ST Burhanuddin, Jaksa Agung. Enggak ada yang tahu? Nanti silakan bertanya langsung ke Pak Burhan. Beliau menjaga independensi hukum, menegakkan supremasi hukum, dan membangun…, kemarin sudah saya sampaikan mengenai complaint handling management, ini harus diurus benar.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada pagi hari ini.
Saya juga telah memerintahkan kepada seluruh kabinet yang tadi sudah saya umumkan, untuk:
Yang pertama, jangan korupsi, yang pertama. Menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Yang kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden.
Yang ketiga, kita semuanya harus kerja cepat, kerja keras, dan kerja yang produktif.
Yang keempat, jangan terjebak pada rutinitas yang monoton.
Yang kelima, kerja yang berorientasi pada hasil nyata. Kemarin di dalam pelantikan sudah saya sampaikan, tugas kita tidak hanya menjamin sent, tetapi delivered.
Yang keenam, selalu mengecek masalah di lapangan. Cek masalah di lapangan dan temukan solusinya.
Yang terakhir, semuanya harus serius dalam bekerja. Saya pastikan yang enggak serius, yang enggak sungguh-sungguh, saya sudah berikan kemarin semuanya, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan, sudah.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Saya tutup.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.