Peninjauan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi), di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, 12 Juli 2022
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hari ini, pagi hari ini saya datang ke balai padi (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi) milik Kementerian Pertanian dalam rangka untuk memastikan ketersediaan pangan kita, utamanya beras, karena memang di balai ini benih-benih varietas unggul itu disiapkan.
Kita tahu bahwa dunia sekarang ini sedang terjadi kekurangan pangan di mana-mana. Oleh sebab itu, kita harus waspada, memastikan bahwa ketersediaan pangan kita masih pada kondisi yang aman. Dan, tadi saya melihat apa yang telah dikerjakan oleh balai padi ini dalam rangka menyiapkan varietas-varietas unggul, selalu menemukan varietas-varietas baru. Dan, kita lihat tadi yang banyak ditanam oleh masyarakat memang Inpari 32 dan Inpari 42 dan juga varietas-varietas yang lainnya.
Saya hanya ingin menyampaikan bahwa yang namanya benih itu sangat penting sekali dalam rangka menaikkan produksi beras kita di setiap hektarenya. Dan, kalau betul didampingi oleh PPL-PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) yang baik, satu hektare tadi Inpari 32 (dan) Inpari 42 bisa menghasilkan kurang lebih sampai 12 ton. Tetapi, katakanlah rata-rata 7—8 ton saja itu sudah sebuah lompatan yang sangat baik bagi stok ketersediaan pangan, utamanya beras kita.
Dan juga perlu ingin saya tekankan bahwa jangan juga kita ketergantungan hanya satu beras saja, tetapi pangan kita yang lain juga masih bisa untuk dikembangkan lagi, baik yang namanya sagu, yang namanya sorgum, yang namanya porang, yang namanya jagung, yang namanya ketela pohon, dan lain-lainnya ini masih memiliki peluang untuk kita tingkatkan produksinya.
Dan, saya yakin karena kita sudah tiga tahun ini tidak impor beras, saya yakin swasembada beras kita akan segera kita capai. Saya rasa itu.
Pertanyaan wartawan
(audio tidak terdengar)
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Masih dalam proses untuk pengganti dari Bu Lili Pintauli (Wakil Ketua KPK) masih dalam proses. Karena kan baru saja surat pemberhentiannya, minggu yang lalu sudah saya tanda tangani, dan ini masih dalam proses untuk penggantiannya. Kami akan segera mengajukan ke DPR, secepatnya, ya.
Wartawan
Pak Presiden, Pak Presiden. Terkait dari dengan aksi saling tembak-menembak di internal Polri, Pak. Ini bagaimana Pak dari presiden mungkin instruksi kepada Kapolri, Pak, seperti apa?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, proses hukum harus dilakukan, ya.
Wartawan
Terima kasih, Pak.