Peninjauan Fasilitas Pembibitan dan Peresmian Pabrik PT. Asia Pacific Rayon, 21 Februari 2020, di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju. Hadir di sini Pak Menteri Perindustrian, silakan berdiri Pak biar kelihatan, Menteri Perindustrian, Pak Agus Gumiwang Kartasasmita. Kemudian Pak Menteri PU, Pak Basuki Hadimuljono, ini yang Bapak Infrastruktur-nya Indonesia. Bapak Kepala Staf Kepresidenan, Pak Jenderal Moeldoko, biar kenal semuanya.
Yang saya hormati Bapak Gubernur Riau, Bapak Bupati Kabupaten Pelalawan beserta seluruh jajaran, Pangdam, Kapolda.
Yang saya hormati Founder and Chairman Asia Pacific Rayon, Bapak Sukanto Tanoto beserta Ibu, dan jajaran direksi yang dikomandani oleh Mas Anderson. Saya panggil ‘Mas’ karena masih muda sekali, tapi pintarnya setengah mati.
Bapak-Ibu seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat Riau yang saya hormati yang hadir pada pagi hari ini.
Dan yang saya hormati seluruh karyawan Asia Pacific Rayon Group yang pagi hari ini semuanya berkumpul di ruangan ini.
Selamat pagi!
Perlu saya sampaikan di sini bahwa sekarang ini semua negara itu saling berebut yang namanya investasi. Kenapa diperebutkan semua negara? Karena yang namanya peredaran uang di sebuah negara, semakin banyak beredar uang akan semakin baik pertumbuhan ekonomi dan akan semakin baik kesejahteraan masyarakatnya.
Karena kita tahu, ini mungkin banyak yang belum tahu, bahwa yang namanya APBN tahun ini kurang lebih Rp2.200 triliun plus APBD, itu pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi itu hanya 23 persen. Itu APBN plus APBD. Kalau APBN saja hanya 16 persen pengaruhnya terhadap PDB ekonomi, di semua negara kurang lebih juga sama. Artinya, 77 persen tumbuhnya ekonomi itu sangat bergantung pada dunia usaha, kepada dunia swasta.
Oleh sebab itu, saya menyambut baik investasi yang telah dilakukan oleh Asia Pacific Rayon di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Karena kemampuan APBN dan APBD itu hanya 23 persen, kecil memang, kecil, itu hanya stimulus. Ini yang banyak tidak diketahui.
Saya tadi kaget, diterangkan di depan, tadi disampaikan juga oleh Pak Anderson, di sini ada nursery/persemaian/pembibitan yang kapasitasnya 300 juta bibit. Saya tanya, di mana di dunia yang memiliki persemaian sebesar yang ada di sini di Kabupaten Pelalawan? Saya kaget terus terang dengan jumlah yang begitu besarnya. Itu saya kira dikerjakan dengan tissue culture Pak ya? Dengan tissue culture. Ini kapasitas yang gede sekali. Tunjukkan di negara mana ada persemaian sebesar ini?
Yang kedua, saya juga kaget lagi bahwa kayu bisa menjadi rayon, bisa menjadi kain. Orang hanya tahunya kapas itu menjadi kain tapi sekarang serat kayu viskosa bisa menjadi kain. Ini sebuah teknologi yang juga perlu diberikan apresiasi. Jangan berpikir yang namanya teknologi itu hanya ada di Eropa, teknologi hanya ada di Jerman, teknologi hanya ada di Skandinavia. Di Indonesia pun ada dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta, bukan di Jawa, tapi di Pelalawan, Riau. Ini yang banyak tidak diangkat.
Ya memang negara kita ini sekarang sudah masuk pada negara-negara besar yang namanya G20. Indonesia sekarang GDP nominalnya, kalau dihitung kita itu sudah berada di ranking ke-16. Kalau dihitung dengan GDP PPP (purchasing power parity) itu kita sudah berada di ranking ke-7 dunia. Ini banyak yang enggak ngerti sehingga kita ini sering banyak yang masih mengeluh, tidak bersyukur. Namanya kufur nikmat itu, sudah diberi kenikmatan oleh Allah sebegitu gedenya tapi tidak disyukuri. Marilah kita syukuri diberikan apapun oleh Yang Maha Kuasa.
Jadi kembali lagi, ini adalah sebuah hal yang memang perlu diangkat. Indonesia tidak kalah dengan Eropa, tidak kalah dengan Amerika di dalam teknologi dari yang namanya kayu kemudian melompat menjadi kain dan menjadi garmen. Oleh sebab itu, saya titip kepada Pak Menteri Perindustrian, jangan sampai industri garmen kita itu kalah bersaing dengan Vietnam. Kita sudah punya bahan baku sendiri sekarang, dari sini.
Karena persaingan kita ini sekarang persaingan antarnegara, bukan antarkabupaten, bukan antarprovinsi, bukan antarperusahaan tapi sudah antarnegara. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara kaya mengalahkan negara miskin, bukan negara besar mengalahkan negara kecil tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita ingin menjadi negara yang cepat.
Ini ada karyawan yang divisi nursery (pembibitan) ada? Yang pembibitan, ada? Mana? Mana? Tunjuk jari, mana! Ya sini, maju! Yang tadi gini–gini tadi, tadi. Mana yang pembibitan, yang di nursery? Ke sini, enggak usah takut, pasti saya beri sepeda. Mana tadi yang pojok yang tunjuk-tunjuk jari tadi? Sana tadi gini-gini. Ayo bagian pembibitan maju. Ya, maju, silakan. Silakan maju aja. Maju, ya. Maju. Kalau sudah diomongin mau diberi sepeda itu tunjuk jari semua. Maju. Maju sini. Lari, lari, nah.
Ada yang bagian sudah jadi, jadi serat rayonnya yang putih-putih tadi? Sebentar, sebentar, sebentar. Ada? Sebentar, saya pilih sebentar. Mana? Sebentar. Oke, yang perempuan yang pakai… Iya silakan, maju. Sini, kanan sama kiri. Sini-sini, yang satu sini.
Ya coba dikenalkan nama.
Hezel
Perkenalkan nama saya Hezel
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Siapa?
Hezel
Hezel.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Hezel?
Hezel
Iya, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Hezel di (divisi) nursery?
Hezel
Bukan, Pak. Saya disuruh maju tadi.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya minta yang di nursery.
Hezel
Saya disuruh maju, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sini 1 lagi di nursery! Nursery? Ya, sini. Siapa yang tadi ndorong-dorong kamu maju?
Hezel
Ya, saya didorong-dorong, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, oke. Hezel aja. Jangan mundur kamu, sini aja tetap. Saya mau tanya ke Hezel dulu, di bagian apa kamu?
Hezel
Saya di electrical instrument maintenance woodyard, Pak. Itu di bagian…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa itu? Bagian kerjanya apa aja itu?
Hezel
Jadi departemen saya itu mengubah, kalau di woodyard itu mengubah kayu menjadi cip. Dia sebelum memasak kan, jadi kertas.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mengubah kayu menjadi cip.
Hezel
Sebelum dimasak nanti jadi pulp. Jadi kayunya itu dicincang gitu, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kayu gelondong…
Hezel
Kayu gelondong…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…dipotong-potong jadi kecil, dicincang-cincang menjadi kecil-kecil, jadi cip, terus?
Hezel
Itu, sampai di situ.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sampai di situ. Terus dari situ didorong ke mana?
Hezel
Dari situ didorong ke fiber-line nanti.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ke fiber-line.
Hezel
Fiber-line.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke.
Hezel
Nah itu dimasak di digester, jadi pulp nanti.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, oke. Jadi pulp, ya. Background-nya apa?
Hezel
Saya Teknik Elektro.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Teknik Elektro.
Hezel
S-1 Teknik Elektro.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Teknik Elektro di mana?
Hezel
Di Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bandung, oke, ya. Coba, orang Bandung ke Pelalawan. Artinya Pelalawan ini memang… Oke, apa yang mau disampaikan? Mau menyampaikan apa? Mau menyampaikan apa? Ndak?
Hezel
Tetap semangat aja kerjanya semua.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke, sudah. Kenalkan.
Dewi
Selamat pagi, Pak Jokowi.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pagi.
Dewi
Perkenalkan nama saya Dewi, saya dari departemen quality control (QC) di APR.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa itu, QC bagian apa itu?
Dewi
Bagian mengecek quality dari produk…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Produk apa?
Dewi
Fiber kita, rayon kita.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Berarti keluar fiber rayonnya, dicek, cek apanya?
Dewi
Dicek fisiknya, properti fisiknya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apanya itu dicek?
Dewi
Seperti kekuatannya…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kekuatannya.
Dewi
Whiteness atau keputihannya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Keputihannya. Gimana cara ngecek kekuatan itu seperti apa?
Dewi
Kekuatannya kita (cek) menggunakan alat.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh ada alatnya.
Dewi
Alatnya. Jadi fibernya, fiber kita kita masukkan ke alat itu, nanti dia akan menghasilkan kekuatan dari fiber tersebut.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Jadi alatnya apa itu? Kayak apa itu?
Dewi
Alatnya itu namanya VPN500 atau vibrodyne dan vibroscope 500.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jadi barangnya dimasukkan ke situ?
Dewi
Iya, fibernya kita…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kemudian keluar angka gitu?
Dewi
Ya, rayonnya cuma sehelai-sehelai kita testing, nantinya akan keluar angkanya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Kalau enggak masuk?
Dewi
Enggak masuk berarti dia akan kita… ada penentuan jenis kualitasnya, kalau enggak masuk berarti…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terus dikembalikan lagi?
Dewi
Ya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dikembalikan lagi gitu kalau enggak masuk?
Dewi
Enggak, kita akan jual dengan harga yang…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Beda?
Dewi
Iya, beda.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, dipilah-pilah ya.
Dewi
Iya, dipilah Bapak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, ya. Hafal Pancasila?
Dewi
Hafal.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pancasila.
Dewi
Pancasila.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Satu,
Dewi
Satu,
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ketuhanan…
Dewi
Ketuhanan… Oh, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua,
Dewi
Dua,
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kemanusiaan…
Dewi
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tiga, Persatuan…
Dewi
Tiga, Persatuan Indonesia.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Empat, Kerakyatan…
Dewi
Empat, Kerakyatan…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…yang Dipimpin…
Dewi
…yang Dipimpin…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…oleh Hikmat…
Dewi
…oleh Hikmat…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…Kebijaksanaan…
Dewi
…Kebijaksanaan…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…Dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Dewi
…Dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Lima, Keadilan…
Dewi
Lima, Keadilan…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…Sosial…
Dewi
…Sosial…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…Bagi…
Dewi
…Bagi…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
…Seluruh Rakyat Indonesia.
Dewi
…Seluruh Rakyat Indonesia.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah. Sudah, kenalkan Ibu.
Dewi Friska Manurung
Perkenalkan, nama saya Dewi Friska Manurung.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dewi?
Dewi Friska Manurung
Iya, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, di bagian/divisi?
Dewi Friska Manurung
Saya dari Bagian QC (Quality Control) untuk seedling delivery.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Seedling delivery. Jadi sebelum dikirim dicek dulu?
Dewi Friska Manurung
Iya, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Yang dibibitkan, di-nursery itu apa saja? Saya tahu eukaliptus, ada akasia, yang lain?
Dewi Friska Manurung
Acacia crassicarpa, acacia mangium, dan eukaliptus.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, hanya 3 itu aja?
Dewi Friska Manurung
Iya, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa bedanya eukaliptus dan akasia?
Dewi Friska Manurung
Secara visual beda, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Beda. Apa itu bedanya?
Dewi Friska Manurung
Kalau secara visual, acacia crassicarpa itu daunnya hijau.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Daunnya hijau.
Dewi Friska Manurung
Ya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kalau eukaliptus?
Dewi Friska Manurung
Sementara eukaliptus itu dia tergantung seedlot dan clone-nya, Pak. Ada yang hijau, ada yang hijau kemerah-merahan, ada yang sedikit orange.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Sebutkan nama ikan, 3 aja.
Dewi Friska Manurung
Yang pertama, ikan nila.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ikan?
Dewi Friska Manurung
Nila.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, terus?
Dewi Friska Manurung
Yang kedua, ikan patin.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ikan apa? Patin, ya.
Dewi Friska Manurung
Patin.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Di sini banyak, tadi malam saya makan ikan patin. Terus?
Dewi Friska Manurung
Yang ketiga, ikan dencis.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sebentar, sebentar, ini yang terakhir saya urus ini. Benar ada, Pak? Ada?
Dewi Friska Manurung
Ikan tongkol, Pak. Ikan tongkol.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, oke. Iya, sudah. Terima kasih. Sudah, terima kasih. Baik, terima kasih.
Ya, tadi saya bercerita ya, bahwa negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, ke depan semuanya akan seperti itu, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Oleh sebab itu, kita semuanya harus kerja cepat. Ini saya tunjukkan, ini kan baru berdiri di sini belum ada 5 menit kan, ini fotonya sudah jadi. Ini foto ini mahal banget karena di belakangnya ada tulisan, ini yang mahal di sini, ‘Istana Presiden Republik Indonesia’. Ini, Pak Hezel. Ini, siapa tadi namanya?
Dewi
Dewi.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dewi. Dewi, ini juga. Ini juga. Ya, Dewi juga. Oke, sama-sama. Ya, silakan. Enggak ada sepeda tapi foto itu lebih mahal dari sepeda, hati-hati.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim dan memohon rahmat dan rida Tuhan Yang Maha Esa pada pagi hari ini saya resmikan Pabrik PT. Asia Pacific Rayon.
Terima kasih
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.