Peninjauan Fasilitas Pembibitan PT Riau Andalan Pulp & Paper, 21 Februari 2020, di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Februari 2020
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 950 Kali

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini yang pertama, yang pertama ini sebuah industri yang sangat modern ya. Dimulai dari nursery (pembibitan) di sini, kita lihat ini akasia, kemudian saya lihat tadi di sana ada eukaliptus. Saya kira dengan jumlah yang… nursery bibit yang sampai 300 juta kapasitas itu sebuah jumlah yang sangat gede sekali. Dan ini yang banyak saya kira belum dilihat oleh… bahwa kita memiliki sebuah potensi besar dalam industri rayon ke depan. Jadi tidak usah lah kita impor rayon, impor viscose tapi kita sendiri sudah bisa memproduksinya. Saya kira ini sebuah… kelihatan sebuah manajemen yang sangat bagus sekali. Dan saya kira kekuatan-kekuatan seperti ini yang harus mulai diangkat karena ini juga bisa mengurangi ini substitusi impor, artinya bisa mengurangi defisit neraca perdagangan kita. Sehingga kita harapkan neraca transaksi berjalan kita juga semakin baik kalau kita memiliki, enggak usah dikit-dikit impor, dikit-dikit… semuanya dari hulu sampai hilir dikerjakan di dalam negeri semuanya.

Wartawan
Nanti bisa mendorong bahan baku dalam negeri ya, Pak? Tadi kan Pak Anderson juga…

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya ini, ini bahan baku, ini bahan baku. Yang saya sampaikan tadi ini ada bahan baku yang kita tidak usah impor atau yang dulunya impor sekarang sudah enggak ada, enggak usah impor karena kekuatan industri serat rayon kita, viscose kita. Di sini berapa, Pak?

Anderson Tanoto
Dua ratus empat puluh ribu ton.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dua ratus empat puluh ribu ton.

Anderson Tanoto
Dan akan ekspansi sampai 600 ribu (ton).

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dan akan nanti meloncat lagi ke 600 ribu ton. Kita harapkan nanti sebagian untuk industri dalam negeri, masuk ke industri tekstil, masuk lagi… didorong lagi ke arah industri garmen. Saya kira kekuatan ini yang akan menjadikan kita memiliki sebuah competitiveness yang kuat.

Wartawan
Kemarin kan Pak Bapak ke Posko Karhutla ya Pak ya, persiapannya sudah sampai mana sih Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, kalau melihat ini, kalau melihat penanganan sekarang sudah berbeda. Artinya, yang saya lihat kemarin disampaikan oleh Kapolda Riau, baru 1 (titik api) saja muncul sudah ketahuan di mana, kemudian dilakukan apa, oleh siapa, sudah keliatan semuanya. Jadi muncul 1, langsung padam, muncul 1 padam. Jangan sampai 1 dibiarin, muncul 2, muncul 10, muncul 100, kemudian enggak tertangani. Saya kira memang yang paling penting adalah pencegahan, 1 diselesaikan, 1  api padamkan.

Wartawan
Pak, satu lagi Pak tentang evakuasi WNI di (Kapal Pesiar) Diamond Princess itu?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, ini dalam proses persiapan tapi belum kita putuskan. Kapal, rumah sakit juga kita siapkan tetapi urusan yang berkaitan dengan tempat belum diputuskan. Apakah nanti dievakuasi dengan kapal ke rumah sakit langsung, atau evakuasi dengan pesawat, ini belum diputuskan. Saya kira secepatnya… karena ini juga masih proses diplomasi Indonesia dan Jepang untuk kita minta ini, minta ini, tetapi di sana masih belum menjawabnya. Kita harapkan segera ada sebuah keputusan sehingga kita bisa langsung menentukan, ya.

Keterangan Pers Terbaru