Peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang, di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, 26 Juli 2024
Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang, 26 Juli 2024
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, ini Kawasan Industri Terpadu Batang ini sangat cepat sekali menarik investasi dari luar ke Indonesia. Dan bermacam-macam industri ada di sini, industri sepatu footwear, kemudian industri kaca yang terbesar, nantinya akan menjadi terbesar di dunia, sudah berproduksi nanti di September, kemudian ada juga pipa plastik dari Belanda juga sudah akan segera berproduksi, dan 18 yang lainnya yang masih dalam proses.
Kita harapkan nanti tidak hanya yang di sebelah utara jalan tol yang 800 hektare, tetapi juga yang di sebelah selatan yang nanti totalnya akan menjadi 4.300 hektare. Yang paling penting, ini akan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat kita, Indonesia, khususnya masyarakat di Jawa Tengah kurang lebih 250 ribu karyawan/tenaga kerja yang akan bisa bekerja di sini. Ini kan sesuatu yang sangat baik dan juga tentu saja bagus untuk growth ekonomi Provinsi Jawa Tengah.
Wartawan
Pak Jokowi masih berkaitan dengan investasi, Pak. Ini Pak Elon Musk membatalkan pembangunan pabrik di Tesla di Indonesia, Pak. Apakah Bapak akan mengajak Pak Elon Musk untuk kembali investasi Indonesia dan dalam bentuk apa Pak rencana ke depan?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, kita ini kan yang sudah masuk dan sudah berproduksi untuk mobil listrik kan sudah ada, yaitu Hyundai. Kemudian, untuk investasi di EV baterai, baterai kendaraan listrik juga sudah ada, di Karawang baru saja kita buka. Sebentar lagi, tadi saya sampaikan, ada pabrik katoda, anoda yang nanti juga ini akan memperkuat industri EV baterai kita. Kalau EV baterainya ada, untuk masuk ke industri mobil itu sangat mudah, karena 40-50 persen komponen mobil itu ada di baterai listriknya. Sehingga, bukan hanya Hyundai saja yang sudah masuk, ada Wuling, ada BYD, ada VinFast, ada lima apa lagi satu? Chery. Saya kira kita tidak tergantung pada satu atau dua merek, kita harus optimis bahwa dengan pembangunan industri downstreaming dari hulu sampai hilir dikerjakan secara baik, efisien, harganya kompetitif, saya kira investor akan datang mencari, bukan kita yang mencari. Optimis, kita harus optimis.
Wartawan
Pak, masih terkait investasi, Pak, terkait Golden Visa?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, itu kan memberikan fasilitas kecepatan kita bagi investor, baik investor besar, [investor] menengah, untuk berinvestasi di Indonesia, karena diberikan Golden Visa lima sampai sepuluh tahun akan mempermudah. Ini karena negara lain juga melakukan, kita kalau enggak melakukan, ditinggal kita.
Wartawan
Pak Jokowi, izin, Pak. Terkait dengan pernyataan dari Pak Benny BP2MI yang menyatakan inisial T itu adalah bandar judi online. Beliau juga mengatakan bahwa Bapak sudah mengetahui itu, Pak. Bagaimana responsnya, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak tahu tanyakan ke Pak Benny saja, ya.
Wartawan
Pak, mengenai konsesi tambang, Pak. Muhammadiyah saat ini menerima konsesi tambang dan bagaimana tanggapannya, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kita ini kan ingin pemerataan ekonomi, kita ingin keadilan ekonomi. Banyak yang komplain kepada saya, “Pak, kenapa tambang-tambang itu hanya diberikan kepada yang gede-gede, perusahaan-perusahaan besar? Kami pun kalau diberi konsesi itu juga sanggup kok,” waktu saya datang ke pondok pesantren, berdialog di masjid. Itulah yang mendorong kita membuat regulasi agar ormas itu, ormas keagamaan itu diberikan peluang untuk juga bisa mengelola tambang, tapi bukan ormasnya. Badan usaha yang ada di ormas itu, baik koperasi maupun PT dan CV dan lain-lain. Jadi, kita tidak ingin menunjuk atau mendorong-dorong ormas keagamaan untuk mengajukan itu, ndak. Kalau memang berminat, ada keinginan, regulasinya sudah ada, itu saja.