Peninjauan Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser, Provinsi Kalimantan Timur, 29 Juli 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Juli 2024
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 11 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peninjauan Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser, Provinsi Kalimantan Timur, 29 Juli 2024

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya kita datang ke sini untuk mengecek progres perkembangan terakhir dari pembangunan IKN, khususnya pembangunan istana. Saya melihat semuanya masih dalam proses karena di sini ada ribuan yang bekerja. Saya enggak mau banyak mengganggu mereka biar progresnya enggak terhambat karena kedatangan saya. Yang kedua, tadi malam saya tidur di sini.

Wartawan
Bagaimana Pak, tidurnya nyenyak enggak, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak nyenyak. Saya ngomong apa adanya.

Wartawan
Alasannya apa?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya mungkin [karena] pertama kali saja, mungkin, masih belum nyenyak.

Wartawan
Sejauh ini Bapak melihat perkembangan Istana Kepresidenan seperti apa, Pak? Progresnya seperti apa?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya semuanya masih, ini kan semuanya masih berjalan, semuanya masih berjalan. Dan, hari ini saya juga akan menerima untuk rapat-rapat di sini, di Ruang Kerja Presiden, tetapi saya enggak bisa mengajak karena masih banyak yang bekerja, supaya enggak semuanya, yang bekerja enggak terganggu.

Masih ada yang pembersihan, masih ada yang finishing, masih, saya kira semuanya masih dalam progres yang baik.

Wartawan
Kira-kira, kalau dipersentase angka, sudah berapa persen, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti tanya kepada Pak Menteri PUPR, persentase angkanya.

Wartawan
Pak, kalau airnya sendiri kan harusnya bisa diminum. Sejauh ini Bapak sudah coba belum? Menurut laporan, air dari keran harusnya bisa langsung diminum?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh belum, belum, belum coba. Nanti keliru gimana nanti.

Wartawan
Tapi air, listrik aman ya, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak ada masalah. Air melimpah. Listrik oke.

Wartawan
Internet lancar, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Internet bagus. Bagus semuanya bagus.

Wartawan
Semalam Bapak juga meninjau Sumbu Kebangsaan ya, Pak, sama ibu?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, iya.

Wartawan
Itu bagaimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya kan saya ke sana sudah bukan yang pertama ya. Bagus, tambah bagus. Tambah malam, tambah cantik dan indah.

Wartawan
Berarti optimistis dong, Pak, buat sidang kabinet di sini nanti?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya nanti, enggak tahu harinya Pak Mensesneg mau ditentukan kapan. Saya masih belum [tahu], apakah dalam waktu dekat ini ataukah Agustus, belum. Tergantung Pak Mensesneg, karena menteri-menteri kan juga masih banyak di luar negeri.

Wartawan
Kalau ratas, Pak, apakah sudah ada agendanya untuk ratas? Atau hari ini agenda hari ini mungkin?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Hari ini saya rapat mungkin dengan OIKN, gubernur dan bupati di sekitar IKN. Saya undang untuk pemanasan.

Wartawan
untuk persiapan 17 Agustus gimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, kalau 17 Agustus, ya enggak ada masalah. Ini kan tinggal bersih-bersih, tapi memang masih perlu pekerjaan besar. Meskipun bersih-bersih, meskipun finishing–finishing akhir, tapi masih pekerjaan besarnya masih.

Wartawan
Jadi, cukup puas dengan progres pembangunan IKN sejauh ini?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya sampai sejauh ini masih baik, sangat baik.

Wartawan
Bisa kita tulis hari ini bahwa Bapak berkantor pertama kali atau enggak, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, kalau berkantor, ya soft ngantor lah.

Wartawan
Berarti nanti boleh dong, Pak, difoto nanti, Pak, ada meja kerjanya?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak, karena lewat ini juga, lewat pekerja itu.

Wartawan
Sampai kapan berarti, Pak, berkantor di sini? Tiga hari? Empat hari? Lima hari?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya melihat situasi saja, ya.

Wartawan
Kalau istana mungkin progresnya lebih rendah ketimbang kantor?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya banyak yang tinggal pembersihan sama finishing akhir, tapi juga banyak, pekerjanya kan masih banyak. Jadi, saya enggak bisa membawa ke tempat-tempat yang orang bekerja agar tidak terganggu yang kerja.

Wartawan
Berarti, kalau untuk 17 Agustus, yang akan dipersiapkan lebih prioritas adalah kantor, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak, ya sini sama istana. Di sana juga ribuan orang masih bekerja.

Wartawan
Warga kan fokusnya, karena kan ini pembangunan besar-besaran, jadinya buat mereka, jadi banyak mengganggu di warga setempat, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya ini memang masih dalam, pertama, masih dalam proses pekerjaan ya. Dan kondisi kalau pase nggak hujan, panas ya debunya banyak. Tetapi coba dicek di BI, di Kalimantan Timur growth, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen tahun ini, kuartal kedua berapa persen. Artinya pembangunan ini juga berdampak pada wilayah sekitar IKN. Terakhir, setahu saya sudah di atas 7 lebih dikit, kan tinggi sekali.

Wartawan
Mungkin enggak sih, Pak, diberi kompensasi? Atau mungkin ada layanan kesehatan yang lebih intensif untuk warga?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti Pak Menteri (Sekretaris Negara). Sudah? Sudah?

Wartawan
Pak, sebelumnya juga pipa transmisi air minum IKN kan sempat mengalami kebocoran saat diuji coba, Pak, tanggapannya, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya teknis lapangan seperti itu pasti banyak kejadian lah, bukan hanya satu itu, banyak. Karena ini pekerjaan besar, menyangkut rentang waktu yang bisa sepuluh tahun, 15 tahun, 20 tahun, ini bukan pekerjaan hanya setahun-dua tahun. Banyak berpikir kita ini ngejar-ngejar. Ndak, kita ini enggak ngejar-ngejar pekerjaan,  sesuai dengan progres yang ada, sesuai dengan rencana-rencana yang ada. Tahapan satu apa, nanti tahapan dua apa, sudah sesuai dengan itu. Bahwa kita ingin 17-an di sini, saya kira untuk memberikan semangat agar IKN ini bisa selesai sesuai dengan tahapan-tahapan itu. Ini pekerjaan bisa sepuluh tahun, 15 tahun, 20 tahun, bukan hanya setahun, dua tahun, tiga tahun.

Wartawan
Pak, ini kan jalannya agak terjal. Nanti kan 17 Agustus banyak tamu yang diundang juga. Nah apakah itu akan diutamakan juga untuk di aspal karena kan khawatirnya kan mobil enggak…?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya yang nyupir aja sih.

Memang di sini kan hilly banget kan, bukit-bukit. Ya itu memang begitu. Kalau seorang arsitek justru senang dengan keadaan seperti itu, tidak datar monoton gitu. Arsitek lho yang ngomong.

Keterangan Pers Terbaru