Peninjauan Ketersediaan Beras dan Penyerahan Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah di Kompleks Pergudangan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, 26 September 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 September 2024
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 28 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peninjauan Ketersediaan Beras dan Penyerahan Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah, 26 September 2024

Presiden RI (Joko Widodo)
Ya ini kita memulai memberikan bantuan pangan 10 kg untuk bulan Oktober, dimulai dari Kabupaten Paser dan tadi sudah diterima oleh masyarakat. Saya kira nanti di kabupaten lain, provinsi lain juga segera dimulai di awal Oktober.

Wartawan
Pak, Bank Dunia mencatat beras Indonesia paling mahal se-ASEAN, tapi pendapat petani masih rendah?

Presiden RI (Joko Widodo)
Coba dilihat, coba dilihat harga beras FOB (Free on Board) itu berapa. Kira-kira USD530-600, ditambah freight cost kira-kira 40-an dolar, coba dihitung berapa. Jadi kalau membandingkan itu mestinya di konsumen ya, itu akan kelihatan. Mestinya kalau harga beras baik, artinya harga gabah juga baik. Kalau harga gabah baik, artinya harga jual petani juga mestinya baik, kalau tidak ada distorsi di lapangan. Dicek saja di lapangan, dicek saja di petani, ditanya saja ke petani harga gabah berapa. Dulu berapa, dulu hanya Rp4.200, sekarang Rp6.000. Itu gabah ya, bukan beras. Dari situ saja kelihatan. NTP (Nilai Tukar Petani)-nya coba dicek di lapangan, berapa ya. Saya rasa itu.

Wartawan
Izin Bapak Presiden, untuk wilayah Kabupaten Paser sebagai penyangga IKN, apakah pemerintah pusat sudah menerapkan program-program berkaitan pengembangan pertanian?

Presiden RI (Joko Widodo)
Semuanya disiapkannya, IKN-nya sendiri kan belum selesai, mungkin masih 10 tahun atau 15 tahun yang akan datang. Artinya, provinsi di sekitar IKN, kabupaten/kota di sekitar IKN harus mempersiapkan diri. Misalnya urusan suplai untuk sayurnya dari mana, suplai ayamnya dari mana, suplai berasnya dari mana. Kalau enggak cukup, berarti harus ambil dari provinsi lain. Tapi kalau bisa mestinya disiapkan dari Provinsi Kalimantan Timur sendiri, didukung oleh kabupaten di sekitar Ibu Kota Nusantara, baik buah, baik sayur, baik beras, dan bahan-bahan pokok lainnya, sehingga betul-betul memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat. Tetapi kalau kita lihat growth, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltim silakan tanya Pak Gubernur Kaltim nanti. Kemudian di kabupaten dan kota misalnya di Balikpapan berapa. Saya pastikan naik tidak kecil ya.

Wartawan
Pak Prabowo katanya punya 44 kementerian Pak, punya 44 kementerian?

Presiden RI (Joko Widodo)
Ditanyakan presiden terpilih. Kok ditanyakan kepada saya.

Wartawan
Terlalu gemuk enggak sih Pak 44 kementerian?

Presiden RI (Joko Widodo)
Ditanyakan ke presiden terpilih. Itu hak prerogatif kewenangan di presiden terpilih ya, karena sudah diberi mandat, diberi amanah oleh rakyat ya.

Keterangan Pers Terbaru