Peninjauan Lumbung Pangan (Food Estate) di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, 21 Maret 2023

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Maret 2023
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 1.441 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo pada Peninjauan Lumbung Pangan (Food Estate), 21 Maret 2023

Wartawan
Pak, terkait hasil kunjungannya di Keerom seperti apa?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya kita di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, di sini akan disiapkan kurang lebih 10 ribu hektare untuk penanaman jagung. Tapi, sekarang yang sudah disiapkan land clearing kemudian pengolahan tanah baru 500 hektare, tahun depan 2.500 hektare. Tetapi, yang ditanam hari ini baru 100 hektare. Kita akan lihat nanti bulan Juni akan panen yang pertama, berapa ton per hektarenya akan kelihatan.

Tapi, saya lihat ini feasible karena tanahnya rata datar. Hanya memang tidak mungkin sekali tanam langsung menghasilkan kayak di Jawa 10 atau 11 ton. Mungkin pertama enggak apa-apa empat ton atau lima ton, saya kira baik. Nanti yang penanaman kedua naik lagi menjadi enam ton. Yang ketiga baru, biasanya setelah ketiga itu baru berada pada posisi yang baik.

Tapi, saya tadi  mengingatkan ke Pak Bupati. ke Pak Mentan juga agar yang beli ini siapa harus jelas. Offtaker-nya siapa harus jelas. Pengeringnya siapa yang nyiapin harus jelas. Pasca panennya seperti apa harus jelas. Harganya berapa, harus jelas semuanya. Sehingga, petani jangan sampai nanti dirugikan setelah panen. Itu harus dipastikan. Sehingga kita coba dulu 100, oke 100, 100 itu juga gede juga. Seratus itu kalau per hektar dapat lima ton berarti sudah 500 ton. Itu gede banget kalau jagung. Kali harga sekarang berapa? Rp5 ribuan. Berarti berapa? Gede banget juga.

Wartawan
Pak, dukungan pemerintah terkait dengan yang masalah sekarang adalah penjualannya, di Papua paling sering seperti itu, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya. Tadi yang saya suruh nyiapin offtaker-nya yang beli ini siapa, harus. Karena di sini pun juga masih kurang suplai jagung untuk pakan ternak. Kurang, masih kurang, baik untuk ayam petelur, ayam daging, maupun untuk babi dan sapi.

Wartawan
Pak, mohon izin Pak, untuk pengairan irigasinya untuk tanaman jagung seperti apa ya?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti semuanya akan dikerjakan agar air tidak sangat melimpah, harus dibuat parit-parit di tengah-tengah drainase disilang seperti ini. Ada beberapa tadi yang sudah kita bicarakan di lapangan, sudah ketahuan semuanya. Sehingga, nanti kalau kapasitasnya sampai 10 ribu kali, katakanlah 7 ton, artinya sekali panen itu 70 ribu ton. Siapa yang beli, untuk apa, dan kalau dibawa ke Jawa kan juga ongkos transportnya mahal, sehingga memang harus dipakai untuk tanah Papua, Papua-Papua Barat.

Wartawan
Di sini kan petaninya petani sawit sebelumnya, adakah special treatment supaya mereka bisa adaptasi langsung untuk …?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya sawitnya kan juga masih ada juga. Artinya, ini kan kita mencoba sebuah pertanian terpadu, integrated, nantinya sawit dan jagung. Ya, sudah jelas.

Keterangan Pers Terbaru