Peninjauan Panen Raya Padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, 9 Maret 2023

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Maret 2023
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 786 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo setelah Peninjauan Panen Raya Padi di Desa Lajer, Kebumen, 9 Maret 2023

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, ini di banyak provinsi kan baru panen raya. Dan, tadi saya menanyakan langsung kepada para petani bahwa GKP (gabah kering panen)-nya jatuh di harga Rp4.200, memang terlalu rendah. Sehingga pemerintah ini sedang menghitung dan nanti segera diumumkan oleh Badan Pangan Nasional, harga GKP-nya ini harusnya berapa. Karena kita punya hitung-hitungan cost dalam setiap komponen berproduksi beras ini sudah kelihatan semuanya, baik mengenai sewa lahan, pupuk, bibitnya, dan lain-lainnya sudah ketemu. Nanti, Badan Pangan yang akan mengumumkan.

Sehingga, kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang itu wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar. Semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu. Ya, saya rasa itu. Sudah?

Wartawan
Terkait pupuk, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Selalu. Saya kemarin di Kabupaten Bandung, yang dikeluhkan pupuk. Di sini tadi yang dikeluhkan pupuk, baik harga maupun barangnya sering tidak ada, utamanya yang pupuk bersubsidi. Karena kita tahu kebutuhan pupuk secara nasional itu kurang lebih 13 juta ton, pabrik-pabrik industri pupuk kita memproduksi baru 3,5 juta ton, dan kemarin tambah di Pupuk Iskandar Muda 570 ribu ton, ada tambahan. Impor kita 6,3 juta ton. Artinya apa? Memang kita masih kurang pupuknya. Ini yang nanti akan segera kita usahakan. Tapi kita juga semua harus tahu tempat bahan baku maupun produksi pupuk ini baru perang, itu Rusia dan Ukraina. Ini problem yang dihadapi semua negara di dunia.

Ya, saya rasa itu.

Keterangan Pers Terbaru