Peninjauan Pasar Senggol di Kota Dumai, Provinsi Riau, 1 Juni 2024 

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Juni 2024
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 178 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peninjauan Pasar Senggol, 1 Juni 2024 

Wartawan
Terkait Harlah Pancasila di Lapangan Garuda, alasan dipilihnya di situ kenapa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kita ingin mengingatkan bahwa yang namanya Blok Rokan di Dumai, di Provinsi Riau itu sudah 100 persen dimiliki oleh Pertamina. Sudah dimiliki oleh negara kita Indonesia dan dikelola 100 persen oleh anak-anak bangsa sendiri. Produksinya satu hari 162 ribu barel per hari. Ini lebih tinggi daripada sebelumnya waktu di kerjakan oleh Chevron yang 130 ribu. Artinya, dikerjakan oleh anak-anak kita sendiri itu terjadi peningkatan, ini yang baik dan saya memberikan target agar bisa di atas 200 [ribu].

Wartawan
Arahan Bapak ke depan bagaimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, ini sudah dicoba satu sumur dengan teknologi baru dan menghasilkan produksi yang berlipat. Ini akan dikembangkan di sumur-sumur yang lain yang dipilih, sehingga nanti produksinya bisa meningkat drastis tapi dengan teknologi baru.

Wartawan
(Audio tidak terdengar)

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini tahun ini, tahun depan sudah sudah mulai dua atau tiga. Ini kan sudah mulai satu bagus, baru.

Wartawan
Pakai baju adat apa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Baju adat Belango, Teluk Belango. Baju Teluk Belango dari Melayu, Riau.

Wartawan
Soal sikap Indonesia atas Israel, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi saya ingin mengulang lagi bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Rafah. Dan Israel mestinya memiliki kewajiban untuk menaati Mahkamah Internasional, termasuk penghentian ofensif serangan ke Palestina.

Wartawan
Peninjuan pasar tadi bagaimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Harga-harga sama seperti pasar yang lain yang kita lihat.  Bawang putih 40.000 sampai 38.000, bawang merah 45.000, yang kita agak sering melompat-lompat kan dua barang ini. Saya kira harganya di sini baik dan stabil. Enggak ada yang melompat aneh-aneh, gak ada lah.

Wartawan
Ketersediaan beras bagaimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Coba ditengok ke Bulog di Dumai. Lihat stoknya berapa banyak, buka gudangnya, lihat langsung. Enggak usah tanya saya, karena saya baru saja dari sana. Jadi biasanya stok Bulog nasional itu biasanya itu sembilan itu 900 [ribu] sampai 1,2 juta ton, per hari ini stok di Bulog sudah 1,8 juta ton tersebar di seluruh gudang-gudang Bulog di kabupaten/kota, dan provinsi.

Wartawan
(Audio tidak terdengar)

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Harga eceran tertinggi itu sulit turun meskipun produksi panen raya sudah melimpah, karena memang biaya agro input, biaya petani sewa lahan, pupuk, bibit, tenaga kerja, semuanya naik. Jadi ya masyarakat harus maklum, bahwa petani juga harus mendapatkan keuntungan, harus mendapatkan kesejahteraan. Tapi, masyarakat juga jangan harganya terlalu tinggi, wajar, mencari keseimbangan seperti itu yang tidak gampang. Masyarakat senang, petani senang.

Keterangan Pers Terbaru