Peninjauan Pelabuhan Tenau Peti Kemas, 21 Agustus 2019, di Pelabuhan Tenau, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Agustus 2019
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 656 Kali

Wartawan
Gimana hasil meninjau tadi Pak? Hasil meninjau?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya ini, yang pertama kita mau cek dulu pelabuhan dan kita melihat kapasitasnya masih sedikit longgarlah. Dari 110.000 TEUs per tahun, kapasitas masih 240.000 TEUs per tahun. Artinya, kurang lebih masih ada waktu longgar tujuh tahun untuk pelabuhan yang ada di Kupang ini.

Dan juga, saya cek ini, kalau dulu kankalau sapi turun saya sudah enggak sekali – dua kali, tapi sapi naik baru ini. Saya juga alhamdulillah dari enam kapal ternak yang berjalan, lima itu dari NTT, lima kapal dari NTT. Dan, per tahun bisa kirim dari NTT ke Jawa, terutama ke Jakarta dan sekitarnya, kurang lebih 70.000 sapi. Tapi memang itu dikuota dari Pak Gubernur, sekian, sudah cukup, enggak boleh lebih. Ini bagus saya kira.

Dan kapal ini dulu kan disubsidi, sekarang disubsidinya dari dulu dulunya 700 (ribu) sekarang tinggal 200 ribu. Bagus, ya seperti itu yang kita kehendaki. Awal-awal pasti kosong, subsidi, lama-lama kurang, kurang, kurang sekarang penuh terus sudah.

Wartawan
Berarti kekosongan kapal muatan dari timur ke barat sudah…?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kapal ternak ini penuh, tapi kalau kapal itu (sambil menunjukkan kapal barang) memang masih belum penuh. Beda. Sehingga ke depan tadi, bisa diisi nanti kalau garam itu tahun depan sudah mulai produksi, isi ke Jawa-nya garam, isi nanti mungkin sapinya dipotong di sini sehingga nanti kirimnya daging beku. Ini ke depan kira-kira seperti itu ya.

Wartawan
Pak, bagaimana dukungan pemerintah pusat untuk pengembangan pelabuhan Tenau ini Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi kan masih saya, sudah saya sampaikan, ini kapasitasnya masih sisa 110.000, kapasitas 240.000, masih sisa. Tapi ke depan kalau memang ini nanti bisa dikembangkan ke internasional mungkin untuk hub di sebelah timur, kalau kajiannya selesai ya nanti akan berbeda, ya.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Keterangan Pers Terbaru