Peninjauan Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, 7 Januari 2020, di Pondok Pesantren La Tansa, Desa Banjaririgasi, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 Januari 2020
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 733 Kali

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya tadi pagi saya hadir di Kecamatan Sukajaya, di Kabupaten Bogor, dan sekarang kita melihat banjir bandang yang ada di Kabupaten Lebak. Di lapangan kita melihat memang misalnya yang ada di Kabupaten Bogor, tanah yang longsor-longsor itu memang bukan hanya puluhan tetapi ratusan.

Oleh sebab itu, tadi saya titip juga kepada camat, kepada kepala desa agar karena ini masih musim hujan yang ekstrem masih akan berlangsung terus, sesuai yang disampaikan oleh BMKG sampai bulan Februari, agar masyarakat terus dan tetap waspada karena tanah-tanah terutama di sekitar Kecamatan Sukajaya sangat rawan longsor.

Kemarin kita lihat dari helikopter kelihatan sekali yang longsor itu bukan hanya puluhan tapi ratusan, yang ini baru pada tahap diselesaikan, dibersihkan, terutama yang mengisolir desa-desa itu oleh Kementerian PU (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Beberapa tadi saya sudah sampaikan untuk masyarakat yang terkena longsor untuk mau direlokasi, dipindahkan ke kurang lebih dua kilo(meter) dari situ. Ini nanti biar disiapkan dulu oleh Bupati Kabupaten Bogor, nanti selesai akan langsung dikerjakan oleh Kementerian PU untuk perumahannya, ya.

Dan yang di Lebak, di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang kita lihat memang ini karena perambahan hutan karena menambang emas secara ilegal. Tadi saya sudah sampaikan ke Pak Gub, ke Bu Bupati agar ini dihentikan. Enggak bisa lagi karena keuntungan 1, 2, 3 orang kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini.

Tadi dilaporkan ada tiga puluh jembatan penting yang menghubungkan antardesa, antarwilayah, ini agar minta segera untuk bisa diselesaikan. Tadi saya sudah perintah ke Menteri PU agar dalam 3-4 bulan ini itu semuanya sudah bisa diselesaikan. Dan juga ada sekolah yang rusak sembilan belas, nanti saya juga perintah juga ke Kementerian Dikbud (Pendidikan dan Kebudayaan) dan juga Kementerian PU juga ini agar segera diperbaiki. Rumah yang rusak dilaporkan oleh Bu Bupati tadi ada 1.410 (unit), nanti akan kita data di lapangan secara lengkap apakah memungkinkan untuk direlokasi. Karena memang kalau melihat banjirnya besar seperti ini ya harus direlokasi tapi lahannya di mana nanti Ibu Bupati, Pak Gubernur yang akan menyampaikan, ya.

Saya rasa itu.

Wartawan
Pak izin Pak, untuk yang di Bogor maupun di Lebak Pak apakah dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah? Anggarannya, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi yang untuk Kabupaten Bogor rumahnya dari nanti Kementerian PU, dari (pemerintah) pusat. Lahannya tadi lurah dan camatnya menunjuk lahannya PTP. Ya kalau lahan PTP berarti lebih mudah, berarti (pemerintah) pusat lagi, ya.

Kemudian yang di sini (di Kabupaten Lebak) juga sama, ada jembatan dua yang nanti dikerjakan oleh Gubernur tetapi sisanya nanti dikerjakan oleh (pemerintah) pusat.

Wartawan
Bapak Presiden, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim hujan di terutama Februari dan Januari, Pak. Apa antisipasi pemerintah, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, kan sudah kita sampaikan sebulan yang lalu agar seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota memberikan peringatan-peringatan secara dini untuk tempat-tempat yang kemungkinan rawan terjadi longsor. Kita sudah tahu semua kok tempatnya, kepala daerah tahu semuanya. Banjir, banjir bandang di mana, diberikan peringatan-peringatan sehingga masyarakat waspada dan hati-hati setiap hujan lebat berlangsung. Saya kira yang paling penting kewaspadaan kita semuanya.

Wartawan
Dari sisi anggaran Pak, penyiapannya Pak untuk darurat-darurat, kondisi darurat, antisipasi?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, sementara ini enggak ada masalah.

Keterangan Pers Terbaru