Peninjauan Persediaan Beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, 11 September 2023

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 September 2023
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 325 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peninjauan Persediaan Beras, 11 September 2023

Wartawan
Pagi, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Selamat pagi semuanya.

Wartawan
Pagi. Bagaimana, Pak, setelah memantau persediaan beras dan kan inflasi juga terjadi saat ini untuk beras?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, ini semua negara sedang mengalami kekeringan El Nino termasuk Indonesia, meskipun hanya beberapa provinsi, ada tujuh provinsi di kita. Oleh sebab itu, saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini, nanti di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada. Yang paling penting stoknya ada, barangnya ada, berasnya ada. Ada, ini sudah yang di dalam gudang 1,6 juta, dalam perjalanan 400 juta, sehingga stoknya 400 ribu, 400 ribu ton, sehingga akan ada stok 2 juta. Biasanya stok kita tuh hanya 1,2 [juta] normal, 1,2 juta. Ini kita memiliki 2 juta, sehingga kita tidak usah khawatir.

Oleh sebab itu juga, mulai 1 September kemarin saya perintahkan untuk memberikan bantuan pangan beras, bantuan beras ke masyarakat. Setiap bulan 200, kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan pangan itu. Dan ini sudah dimulai, terus September, Oktober, November. Kalau stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi, sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras. Memang di lapangan ada kenaikan, meskipun inflasi kita masih terjaga di 3,2 persen.

Wartawan
Pak, soal impor beras yang dari Kamboja kemarin itu 250 ribu ton apakah jadi disepakati?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dalam perjalanan.

Wartawan
Itu bagian dari 400 ribu?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, meskipun tidak semuanya.

Wartawan
Realisasi mulai kapan sih Pak kalau untuk dari Kamboja? Kan kemarin waktu bilateral Bapak ….?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini kan sudah semua. Sebetulnya ini kan sudah semua realisasi, terus berjalan. Jadi, barangnya ini dalam perjalanan menuju ke gudang-gudang Bulog.

Kepala Bulog Budi Waseso
Paling lambat November.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Paling lama, Pak KaBulog menyampaikan, paling lambat November, dalam perjalanan kan. Masa datang, ngomong, langsung sudah sampai di gudang.

Wartawan
Pak, setelah itu juga akan diimpor lagi Pak, kan …

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok, harus, itu harus untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan. Karena memang produksi pasti turun, karena El Nino, meskipun juga saya lihat angkanya juga tidak banyak.

Wartawan
Kalau melihat kenaikan di pasar seperti apa sih, Pak, masih lancar atau?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya karena semua negara naik, kekerek ini. Sama seperti barang-barang yang lain, BBM juga gitu kan, kalau harga pasar dunia naik pasti dalam negeri kekerek. Ini harga pangan juga seperti itu. Apalagi beberapa negara menstop untuk tidak ekspor beras, seperti India yang produksinya gede, ekspornya biasanya gede, stop.

Sama dulu kaya wheat, gandum. Ukraina sama Rusia yang memiliki stok sampai 200 juta ton, stop, sehingga harga goncang dan naik harga gandum. Ini wajar, tetapi yang paling penting manajemen tata kelola kita dalam menghadapi itu punya, yang penting itu. Sehingga nanti ini setelah ritel semua diguyur oleh Bulog, Cipinang diguyur oleh Bulog, kemudian masyarakat juga diberi ini juga. Ini juga kayak operasi pasar, memberikan ke rakyat itu, sehingga stok-stok di rakyat, stok di gudang-gudang swasta semuanya ada. Paling penting itu, karena yang kita berikan ini 210 ribu ton bukan barang sedikit loh, kepada 21,3 juta penerima. Ya, sudah.

Wartawan
Pak, optimis enggak, Pak, bisa menurunkan inflasi, mengendalikan inflasi seperti Bapak bilang…?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kalau inflasi saya kira masih akan terjaga di sekitar 3.

Wartawan
Pak, selain Kamboja tadi dari mana lagi, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya sudah berbicara dengan banyak, tapi kan belum putus. Sehingga saya ini berbicara dengan kepala negara, kepala pemerintahan, kemudian ditindaklanjuti negosiasinya oleh Bulog. Kalau barangnya ada, kita antarpresiden dengan perdana menteri sudah oke, tapi harganya enggak sambung ya kan enggak ketemu, gitu loh. Ini apapun tetap, Bulog itu masalah harga tetap menjadi salah satu dalam negosiasi transaksi itu jadi atau enggak jadi.

Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet, dengan Presiden Bangladesh, yang, yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi, dengan RRT juga, kemarin dengan Premier Lee, masih, masih. Kalau stoknya, stok kita ini sudah banyak tetapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa kita beli, untuk tidak sekarang, untuk plan tahun depan juga mengantisipasi.

Wartawan
Pendaftaran capres yang mau…

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tanyakan ke KPU.

Wartawan
Tidak perlu mengundurkan diri kalau misalnya menjadi capres?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Aturannya seperti apa. Kalau aturannya tidak boleh, tidak usah mundur ya enggak apa-apa, yang paling penting tidak menggunakan fasilitas negara, yang kedua kalau kampanye cuti. Aturannya jelas.

Wartawan
Pak, kalau kampanye harus cuti, Pak. Kalau cuti apakah nanti kementerian/lembaga akan berjalan, bapak terganggu enggak, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sistem birokrasi kita ini sudah mapan, berjalan.

Wartawan
Jadi pasti diizinkan kalau menteri mau nyapres diizinkan?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Diizinkan lah.

Wartawan
Kalau bentrok?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yang dulu-dulu juga begitu, ditanyakan lagi. Terima kasih.

Keterangan Pers Terbaru