Peninjauan Pompa Air untuk Sawah dan Pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, 26 Juni 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Juni 2024
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 152 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peninjauan Pompa Air untuk Sawah dan Pertanian, 26 Juni 2024

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ndak, saya lihat, saya lihat, saya lihat sangat baik, harga-harga baik tadi bawang merah Rp40 ribu, bawang putih Rp40 ribu, saya lihat juga ayam Rp38 ribu, ya sama dengan di [Pulau] Jawa, bagus. Yyang saya lihat, yang saya lihat tadi bagus.

Wartawan
Cabai?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Cabai, cabai juga tadi Rp45 ribu, cabai rawit juga bagus sama seperti di Jawa, bagus.

Wartawan
Pak, ini kan dari Jawa, biasanya ada intervensi dari (audio tidak jelas) …

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, tadi saya lihat faktanya di pasar, harganya masih sama seperti di Jawa, artinya pasokan, distribusi, transportasi itu lancar, gitu loh. Saya tadi kan mengecek tadi kan untuk itu. Saya juga kaget kok ternyata harganya hampir sama, gitu.

Wartawan
… provinsi di Indonesia …

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, ini jadi hampir semua negara sekarang ini terkena dengan yang namanya gelombang panas, kekeringan panjang, sehingga semua negara produktivitasnya turun, produksi berasnya turun. Banyak negara yang sebelumnya ekspor beras, menjadi dipakai untuk dirinya sendiri. Nah, kita negara kita juga sama. Perkiraan dari BMKG nanti Juli, Agustus, September, Oktober dan moga-moga enggak terus, itu akan ada gelombang panas, kekeringan yang itu harus diantisipasi. Oleh sebab itu, disiapkan dulu antisipasinya yang namanya pompanisasi. Di seluruh tanah air nanti akan disiapkan, dibagi nanti kurang lebih, pertama, 20 [ribu pompa] dulu, kemudian berikutnya akan menuju ke 70 ribu [pompa]. Untuk apa? Ya seperti ini, air yang di bawah, sawahnya agak ke atas enggak bisa naik ke atas gara-gara enggak ada hal kecil pompa, tapi ini menjadi sangat krusial sekali. Jadi, tadi saya tanyakan ke petani, “Gimana ada pompa?” Ya, yang dulunya dua bisa jadi tiga, yang sebelumnya satu bisa jadi dua, atau tiga. Ini kan menaikkan produktivitas para petani dan bagus, gitu. Selain masalah-masalah yang lain, yang berkaitan dengan pupuk terus agar tepat waktu ya. Di sini sekarang baru 30 pompa untuk 435 hektare, padahal di totalnya ada 7.600 hektare, sehingga kebutuhan pompa ini masih akan nanti akan diusahakan dari Kementerian Pertanian agar semuanya tercukupi

Wartawan
Untuk Kotawaringin Timur berapa pompa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi 30, 31 tepatnya 31 pompa untuk, harusnya untuk 7600 hektare, tapi ini baru bisa untuk 435 hektare.

Wartawan
Pak, … (adio tidak terdengar) … ke IKN, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, ini termasuk ini. Kalau nanti indeksnya naik dari yang biasanya panen satu kali menjadi tiga kali, artinya ada kelebihan produksi. Dari situlah nanti akan dibawa ke IKN, tidak hanya Kotawaringin Timur saja, tapi juga kabupaten-kabupaten yang lainnya yang kelebihan produksi akan ditarik dengan pompanisasi ini, ya.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Keterangan Pers Terbaru