Peninjauan Pos Lintas Batas Negara Indonesia-Malaysia, 19 Desember 2019, di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya ini kondisi perbatasan dan juga jalan yang memang dalam proses kita kerjakan. Yang selesai 966 kilometer, yang belum ya seperti yang tadi kita lihat, yang baru saja kita lihat. Ini adalah garis batas antara Indonesia dan Malaysia, Nunukan dan di sebelah sana Serawak, ya. Dan kita harapkan nanti jalan-jalan yang sedang kita kerjakan ini akan segera kita selesaikan.
Wartawan
Pak, untuk yang ruas Malinau-Krayan itu dianggap bisa membuka persoalan yang banyak ini ya, Pak? Nah, ini butuh percepatan. Gimana pemerintah menanggapi aspirasi masyarakat, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ndak, saya kira ini kan sedang proses semuanya, sedang proses semuanya kita kerjakan. Ini lah pentingnya infrastruktur menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten sehingga ekonomi akan bisa berjalan karena ada mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas komoditas. Saya kira itu yang kalau kita ke lapangan kondisinya seperti ini.
Wartawan
Pak, jadi lima tahun ke depan kan SDM tapi bukan berarti pembangunan dari pinggiran itu menjadi nomor dua, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kan sudah saya sampaikan, fokus konsentrasi kita ada di pembangunan kualitas sumber daya manusia¸ tetapi pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan karena memang banyak yang belum selesai.
Wartawan
Termasuk untuk perbatasan, Pak, ya terutama ya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terutama untuk jalan-jalan di wilayah-wilayah perbatasan. Tapi sudah hampir selesai kok, sudah 966 kilometer. Sudah?
Wartawan
Pak yang diharapkan juga, selain ini kan jalan harapannya paralel juga yang ngisi Pak, puskesmas, pendidikan, dan segalanya juga mulai dibangun juga gitu, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, oleh sebab itu kalau enggak ada jalan, ya kan, puskesmasnya gimana bisa dibangun? Sekolahnya gimana bisa dibangun? Kalau ini selesai lah, sekolah bisa dibangun, puskesmas bisa dibangun, orang sakit bisa gampang ke pusat-pusat kesehatan yang kita bangun. Ya mesti ke sana.
Ya, kita beri contoh. Misalnya kayak di ini paling anu, di paling timur, di Nduga. Orang sakit mau ke pusat kesehatan atau ke rumah sakit bisa empat hari, gimana kalau enggak dibangun infrastruktur itu? Ya.
Wartawan
Pak, tadi Pak, yang kehormatan dari penduduk adat tadi Pak, gimana Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya nanti ditanyakan ke Ketua Adat. Saya kira itu sebuah kehormatan yang sangat baik yang diberikan kepada kita karena memang ini adalah Presiden yang pertama yang datang ke perbatasan di sini, di Kecamatan Krayan. Kecamatan Krayan.
Wartawan
Nambah motivasi untuk membangun perbatasan, Pak, ya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, pasti.
Wartawan
Terima kasih, Pak.