Peninjauan Renovasi Masjid Istiqlal, 7 Februari 2020, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta
Wartawan
Pak, inikan sudah kesekian kali Bapak meninjau (Masjid) Istiqlal dan progresnya seperti apa, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya ini renovasi total Masjid Istiqlal ini kan sudah dimulai tahun yang lalu. Kita harapkan nanti sebelum Ramadan sudah bisa selesai sehingga bisa dipakai. Ini adalah renovasi besar sejak 41 tahun yang lalu karena anggaran yang diperlukan untuk ini ya cukup gede, Rp475 miliar, yang itu dipakai untuk memperbaiki, memoles lantai, mengganti karpet, mengganti lighting, mengganti sound system, semuanya, menambah basement yang di depan ini, parkirnya basement-nya ditambah sehingga nanti parkir tidak masuk ke sini. Ini batas suci di depan kita ini, di luar ini sudah batas suci nanti. Sehingga memang… juga pembangunan landskap di luar, jadi bukan hanya interior (tapi) eksterior semuanya dibangun. Sungai yang ada di lingkungan Istiqlal ini juga nanti akan semuanya diperbaiki sehingga tamannya menjadi lebih bagus lagi.
Juga tadi ada usulan untuk dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke (Gereja) Katedral. Tadi sudah saya setujui, sekalian, sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi, tidak kelihatan berseberangan tapi silaturahmi, terowongannya ya.
Wartawan
Terowongan bawah tanah gitu?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
(Terowongan) bawah tanah sehingga tidak nyebrang, kalau nyebrang itu kayak berseberangan. Nah sekarang pakai terowongan bawah menjadi terowongan silaturahmi.
Wartawan
Dengan peninjauan ini, Bapak sudah puas menilainya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, tadi sudah kelihatan bersih. Dipoles, lantainya marmer, dindingnya marmer, dipoles semuanya. Nanti sound (system)-nya diganti, lighting-nya diganti, kemudian karpetnya diganti, tempat wudu semuanya juga, diperbaiki semuanya. Ini memang sebuah perbaikan total.
Wartawan
Taman semuanya juga termasuk?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Taman (termasuk), taman, semuanya taman, yang di luar taman, semuanya.
Wartawan
Dipindah berarti Pak, ya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apanya?
Wartawan
Dari (taman) sebelumnya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti kita lihat, kan sebentar lagi nanti.
Wartawan
Kapan itu Pak rampungnya kira-kira targetnya? Maret mungkin?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bulan 4 gitu kan, insyaallah sudah selesai semuanya.
Wartawan
Lebaran sudah bentuk baru berarti Pak, ya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, sudah.
Wartawan
Tarawih sudah bisa dipakai Pak, ya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah, kita harapkan sudah, insyaallah sudah selesai. Tetapi memang banyak hal yang memang tidak bisa dikerjakan karena ini adalah heritage, adalah warisan pusaka sehingga pengerjaannya memang lebih harus hati-hati. Tidak boleh merusak, tidak boleh mengganti, ya.
Wartawan
Pak, soal lain, Pak Moeldoko menunjuk 13 penasihat KSP, penasihat senior, apakah itu sudah berkomunikasi dengan Bapak karena kan cukup banyak yang ditunjuk pejabatnya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya kalau urusan-urusan yang di kementerian, di lembaga tanyakan langsung lah.
Wartawan
Pak, masih ada 160 kabupaten yang terkena stunting Pak, penanganannya seperti apa Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya kira ini pemetaan. Stunting itu pemetaannya sudah, sudah kelihatan semuanya. Petanya sudah kelihatan mana yang merah, mana yang kuning, mana yang sudah hijau. Kita ini sekarang sudah mulai fokus ke sana. Nanti dilihat.
Jadi target kita dari sekarang kira-kira 28 persen akan kita tekan masuk ke angka 14 (persen), targetnya 14 (persen). Memang di RPJMN Bappenas itu 20 (persen) tapi saya minta 14 (persen), ditekan sampai ke sana. Karena… Ini memerlukan kerja keras tapi kalau saya melihat petanya sudah jelas kok, yang merah yang mana, ya sudah konsentrasi ke situ saja, ke tempat-tempat yang warnanya merah kita masuk. Ya.
Wartawan
Pak, untuk Wakil Panglima TNI Pak, apakah sudah ada namanya, Pak?
Presiden Joko Widodo
Hmmm?
Wartawan
Wakil Panglima TNI?
Presiden Joko Widodo
Belum.
Wartawan
Terima kasih, Pak.