Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2019, 11 Desember 2018, di Istana Negara, Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati ketua, wakil ketua, dan pimpinan lembaga tinggi negara,
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati para menteri Kabinet Kerja, serta seluruh pimpinan lembaga,
Yang saya hormati para kepala daerah gubernur, bupati, dan wali kota yang hadir,
Hadirin dan undangan yang berbahagia.
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan anggota DPR RI dan DPD RI yang sudah bersinergi dengan kuat bersama-sama dengan pemerintah dalam membahas dan mendukung penetapan Undang-Undang APBN Tahun 2019.
Yang kedua, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kementerian dan lembaga yang selama empat tahun ini sudah bekerja dengan maksimal memastikan bahwa setiap rupiah di APBN digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dalam rangka kemajuan negara kita, Indonesia.
Seperti yang tadi sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan, bahwa semangat dari kebijakan fiskal kita di tahun 2019 adalah APBN untuk mendorong investasi dan daya saing melalui pembangunan sumber daya manusia. Dan perlu saya tekankan bahwa semangat APBN kita ini adalah sehat dan mandiri.
Kita tahu bahwa volume APBN di 2019 di sisi pendapatan meningkat 13,7 persen, seperti tadi disampaikan oleh Menteri Keuangan, dari 1.937 triliun pada 2018 menjadi 2.165,1 triliun di tahun 2019.
Tentunya, pemerintah harus bekerja keras untuk mencapai target penerimaan tersebut, baik dari sisi perpajakan maupun bukan pajak. Namun dengan tetap menjaga iklim usaha, menjaga dunia usaha, serta melanjutkan dukungan insentif-insentif untuk kegiatan-kegiatan usaha dan investasi.
Di sisi belanja, volume APBN tahun 2019 semakin besar lagi hingga mencapai 2.461,1 triliun atau naik 11 persen dari volume belanja di tahun 2018 sebesar 2.217,2 triliun. Tentunya pemerintah harus menggunakan alokasi belanja tersebut dengan baik, dengan akuntabel guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pembangunan.
Dari keseluruhan belanja negara tahun 2019, pada hari ini telah diserahkan DIPA kepada kementerian/lembaga yang nilainya mencapai 855,4 triliun. Dan juga disampaikan dana transfer ke daerah di 2019 sebesar 826,7 triliun kepada gubernur yang mewakili pemerintah pusat di daerah.
Hadirin sekalian,
Dalam kesempatan ini saya juga perlu kembali menegaskan bahwa kita harus fokus dalam belanja APBN, harus fokus. Harus fokus. Jangan sampai APBN kita menguap begitu saja tanpa hasil dan juga jangan habis hanya untuk rutinitas, untuk belanja birokrasi atau belanja operasional, tapi lupa kita mengukur dampaknya bagi kemanfaatan rakyat, kemanfaatan untuk masyarakat.
Dari dulu sudah saya ingatkan harus money follow program, jangan hanya dipakai untuk kanan, kiri, atas, bawah tapi tujuannya tidak jelas dan tidak fokus. Dan di tahun 2019, belanja APBN, tadi sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan saya ulangi lagi, pertama pembangunan SDM, kedua peningkatan daya saing, ketiga untuk memperkuat ekspor dan investasi, dan keempat penguatan value of money.
Untuk itu ada beberapa hal penting yang saya minta diperhatikan dan dilaksanakan oleh pimpinan kementerian/lembaga dan para kepala daerah. Yang pertama, persiapkan dengan baik program-program untuk 2019. Sehingga kita harapkan ini, terus saya sampaikan setiap penyampaian DIPA, sehingga dapat berjalan efektif sejak di awal Januari 2019. Artinya, persiapan lelang harus dilakukan lebih awal, sehingga, saya sampaikan lagi, manfaatkan e-procurement, e-katalog di LKPP.
Yang kedua, pastikan bahwa penggunaan anggaran memberikan manfaat yang optimal dan seluas-luasnya bagi masyarakat. Artinya, fokus pada outcome bukan sekadar output. Ini juga sudah saya sampaikan berkali-kali. Alokasi anggaran betul-betul dominan untuk kegiatan utama. Alokasi anggaran betul-betul dominan untuk kegiatan utama, bukan habis untuk kegiatan-kegiatan pendukung. Saya minta para pimpinan, pemimpin di daerah juga sama, cek betul bahwa anggaran itu betul-betul untuk kegiatan utama, dominan untuk kegiatan utama bukan untuk kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung itu apa? Kebanyakan rapat, kebanyakan perjalanan dinas, kebanyakan honor untuk tim. Dan betul-betul lakukan konsolidasi sinergi antara kementerian dengan daerah, antara pusat dengan daerah. Jangan sampai kita ini ego daerah, ego sektoral yang akan menyulitkan kita sendiri.
Yang ketiga, pastikan semua program berjalan dengan maksimal dan baik. Artinya, pantau terus kegiatan dan anggaran secara berkala, bulanan maupun triwulan.
Yang keempat, pastikan setiap rupiah dari APBN 2019 ini betul-betul digunakan untuk kepentingan rakyat. Jangan ada yang bermain-main lagi dengan korupsi, jangan ada penyalahgunaan anggaran, jangan ada pemborosan, jangan ada markup, jangan ada perbuatan-perbuatan menyimpang yang lainnya. Optimalkan dukungan dari aparat pengawas intern. Betul-betul pastikan APBN kita ini dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat dari pusat sampai ke tingkat desa. Dan juga untuk perlindungan sosial, yang kita berikan benar-benar diterima oleh yang membutuhkan. Sehingga kita harus memastikan data penerima manfaat itu betul-betul akurat.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.