Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), 6 Maret 2019, di SLB Negeri Pembina, Lebak Bulus, Cilandak, DKI Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Yang saya hormati Bapak Koordinator Staf Khusus Presiden,
Yang saya hormati Bapak Gubernur DKI Jakarta dan Bapak Wali Kota Jakarta Selatan serta para Kepala Sekolah, Bapak-Ibu Guru, dan Anak-anakku semuanya yang saya cintai dan yang saya banggakan.
Tadi sudah terima semuanya ya kartunya? Sudah terima? Benar? Ada 3.300 yang sudah diberikan. Benar? Sudah pegang semuanya? Tolong ditunjukkan kepada saya. Ya, 3.300 saya hitung dulu. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, …, 3.300. Betul. Berarti sudah pegang semuanya. Benar ya? Ya.
Sekarang pertanyaan saya, dipakai untuk apa dana yang ada di kartu ini? Ya, boleh, boleh menjawab. Tahu semuanya yang SD dapat berapa? SD? Rp450.000. Yang SMP dapat berapa? SMP? Rp750.000. Yang SMA/SMK dapat berapa? Rp1.500.000? Banyak banget. Ya, yang penting, anak-anakku, semuanya, tolong anggaran dana yang ada di kartu ini digunakan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan. Ya? Karena kalau di luar itu nanti, ini janjian ya, kartunya kita cabut. Enggak boleh untuk hal-hal yang lain.
Untuk beli buku sekolah boleh? Untuk beli seragam sekolah boleh? Untuk beli sepatu boleh? Untuk beli tas sekolah boleh? Untuk beli pulsa boleh? Siapa yang boleh tadi? Ada yang ngomong boleh tadi, siapa tadi? Untuk beli pulsa tidak boleh. Janjian ya, kalau ada yang untuk beli pulsa, hati-hati kartunya dicabut. Untuk beli apalagi? Sepeda? Sepeda untuk sekolah? Untuk beli apa lagi? Coba untuk beli apa lagi? Beli? Sepeda? Sepeda untuk sekolah? Untuk beli apalagi?
Ya coba, coba, coba, coba untuk beli apalagi? Motor? Sini maju, beli motor. Dapat Rp450.000 untuk beli motor, motor apa? Oke, sebentar. Sudah, biar di sini dulu. Untuk beli apa lagi coba? Apa? Ya coba sini maju, sini. Ayo maju sini. Beli apa tadi, enggak dengar saya. Sini maju. Ayo maju sini. Tadi gini-gini beli apa, enggak dengar saya. Sini maju. Sudah, maju. Ini, yang ini. Oke, maju. Ada lagi untuk beli apa? Apa? Apa? Apa? Ya, kamu sini. Sudah, sini. Ya, sudah, sini dulu. Sini, jangan balik ke mana-mana. Oke.
Coba dikenalkan nama.
(Dialog Presiden Republik Indonesia dengan Perwakilan Penerima KIP)
Arfan Hendra Tama
Perkenalkan nama saya Arfan Hendra Tama. Kelas 4.
Presiden Republik Indonesia
Sekarang, ini kartunya ada dana Rp450.000 kan, mau dipakai untuk apa Arfan?
Arfan Hendra Tama
Beli baju sekolah.
Presiden Republik Indonesia
Beli baju sekolah. Ini kan masih bagus?
Arfan Hendra Tama
Ini pinjam, Pak.
Presiden Republik Indonesia
Pinjam? Oke, oke, oke. Enggak apa-apa. Nanti pulang langsung, ambil uangnya di sini kan, uangnya diambil langsung bisa beli. Betul, enggak apa-apa. Ini namanya jujur, jujur. Enggak apa-apa. Oke, selain beli baju, beli apa?
Arfan Hendra Tama
Kalau bisa buat beli HP, Pak.
Presiden Republik Indonesia
Ini, ini, ini, ini. Beli pulsa saja enggak boleh, ini mau beli HP. Enggak boleh, ya. Beli pulsa enggak boleh, beli HP apalagi, enggak boleh. Pak Menteri, ini perlu diberi tahu lagi ini. Aduh, enggak boleh. Beli pulsa enggak boleh, apalagi beli HP, enggak boleh. Beli seragam, boleh, boleh, boleh. Ya, sudah. Sudah, ya? Ini belum diambil kan? Uangnya belum diambil? Belum? Oke, nanti diambil, untuk beli seragam, beli buku, ya? Beli buku kalau masih kurang, beli sepatu boleh, dan beli tas sekolah dan lain-lain boleh.
Ya, sekarang pindah. Nama, dikenalkan.
Pamungkas
Saya bernamanya Pamungkas.
Presiden Republik Indonesia
Ya, Pamungkas. Pamungkas ya, pertanyaan saya uangnya mau dipakai untuk apa?
Pamungkas
Dipakai buat baju putih.
Presiden Republik Indonesia
Baju putih. Beli baju putih. Beli apalagi? Sepatu?
Pamungkas
Beli HP.
Presiden Republik Indonesia
Waduh, ini semuanya beli HP semuanya. Tidak boleh lho ya. Enggak boleh untuk beli HP ya. Beli seragam boleh ya, beli sepatu boleh ya, beli buku boleh. Enggak boleh, beli HP enggak boleh lho ya!
Presiden Republik Indonesia
Terus beli apa lagi? Mau beli apa lagi?
Pamungkas
Saya beli pulsa. Butuh pulsa, butuh pulsa.
Presiden Republik Indonesia
Beli pulsa? Enggak boleh beli pulsa juga! Beli HP enggak boleh, beli pulsa enggak boleh. Beli buku boleh, beli sepatu boleh, beli tas sekolah boleh, beli seragam boleh. Ya? Pamungkas tahu ya?
Pamungkas
Ya.
Presiden Republik Indonesia
Oke. Sekarang, ya sudah, terus.
Mega Silvia
Mega Silvia. Kelas 12 SMK.
Presiden Republik Indonesia
Kelas 12, berarti kelas berapa itu? Kelas 3 SMK.
Mega Silvia
3 SMK.
Presiden Republik Indonesia
Ya, 3 SMK. Oke. Pertanyaan saya, setelah lulus SMK mau kemana?
Mega Silvia
Mau kerja dulu.
Presiden Republik Indonesia
Mau kerja.
Ya anak-anakku, saya beritahu ya, nanti ini kan Kartu Indonesia Pintar ini untuk SD, SMP, SMA, SMK, ya. Nanti ke depan kita akan ada lagi yang namanya KIP untuk kuliah, seperti ini. Jadi anak-anak yang pengin kuliah nanti pakai KIP Kuliah ini. Ini, ini, ya. Jadi anak-anak harus belajar yang rajin, belajar keras agar bisa nanti kuliah, entah di akademi bisa, kuliah di universitas, di perguruan tinggi silakan. Tapi yang paling penting anak-anak harus berprestasi dan memiliki semangat belajar yang baik, ya.
Biasanya yang maju ke depan ini biasanya saya beri sepeda tapi sekarang tidak boleh ngasih sepeda. Jadi saya kasih foto saja. Ini, ini fotonya sudah jadi. Itu lihat. Ini fotonya. Lihat, ini. Ini Mega. Ini sebentar, ini kalau ditukar sepeda ini bisa dapat sepuluh sepeda karena ini album fotonya ini ada tulisannya di sini Istana Presiden Republik Indonesia. Yang mahal itu ini. Sudah, silakan kembali. Belajar semua anak-anak. Silakan, ya.
Jadi anak-anak, sekali lagi tugas anak-anakku semuanya adalah belajar, belajar. Belajar yang rajin karena di Jakarta sudah dapat KJP Plus, kemudian dari Pemerintah Pusat ada KIP (Kartu Indonesia Pintar), dapat. Artinya anak-anak tugasnya hanya belajar yang rajin biar prestasinya baik. Nanti kalau mau sekolah ke jenjang yang lebih atas lagi, kuliah, nanti bisa memakai ini. Ya?
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Terima kasih.
Saya tutup.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.