Penyerahan KUR 2023 dan Peluncuran Kartu Tani Digital, di Halaman PT Pupuk Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Utara, 10 Februari 2023

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Februari 2023
Kategori: Sambutan
Dibaca: 3.481 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Penyerahan KUR 2023 dan Peluncuran Kartu Tani Digital, 10 Februari 2023

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirahmanirahim.
Alhamdulillahirabbil alamin washolatu wassalamu ala asrafil ambiya’iwal mursalin sayyidina wa habibina wasyafi’ina wa maulana Muhammadin wa ala alihi wa shohbihi ajma’in Amma ba’du.

Yang saya hormati Menteri Sekretaris Negara, Menteri BUMN, dan Wakil Menteri BUMN yang hadir;
Yang saya hormati Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Bupati Aceh Utara, Wali Kota Lhokseumawe, serta para Forkopimda Aceh;
Yang saya hormati Direktur Utama dan Direksi, serta Dewan Komisaris PT Bank Syariah Indonesia;
Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), hadirin undangan yang berbahagia,

Alhamdulillah, kita semua patut bersyukur bahwa akhir Desember tahun lalu, kita telah mencabut PPKM. Artinya, pembatasan karena COVID-19 sudah tidak ada lagi. Yang kedua, kita juga patut bersyukur alhamdulillah di 2020 di Aceh, ekonomi tumbuhnya minus, minusnya 0,37. Dan, tahun kemarin, 2022, ekonomi Aceh sudah tumbuh plus 4,21. Ini patut kita syukuri lho. Jangan lupa bersyukur. Jangan lupa nikmat yang diberikan Allah pada kita, dari minus 0,3 menjadi plus 4,21. Sekali lagi, ini patut kita syukuri.

Dan, sekarang Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk seluruh tanah air menyediakan Rp14 triliun pembiayaannya, Rp14 triliun dibagi 38 provinsi yang kita miliki. Aceh sendiri dapat gede banget jatahnya. Berapa, Pak Dirut? Rp3 triliun. Gede lho, Rp14 [triliun], di Aceh sendiri dijatah Rp3 triliun. Ini juga patut kita syukuri.

Saya melihat, saya ini kan orang Aceh, pernah di Lhokseumawe, pernah di Bener Meriah, tahu bahwa potensi di Aceh ini sangat-sangat besar, baik itu perdagangan, baik itu yang namanya perikanan berarti nelayan, baik itu yang namanya pertanian, baik dengan perkebunan, semuanya ada di sini. Industri besar yang sejak 2005 tutup: AAF, PIM, KKA, ini alhamdulillah baru saja kita resmikan industri di Arun, Lhokseumawe, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) kita buka lagi dengan investasi Rp1,7 triliun. Sehingga apa? Akan membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya seperti saat saya dulu bekerja di PT. Kertas Kraft Aceh (KKA).

Saat dulu saya bekerja tahun ‘85, ’86, ’87, ’88 semua ini hidup, ekonomi Aceh juga kelihatan gerakannya. Tapi karena gasnya habis, tutup semua. Semua pabrik gede-gede tutup semua. Kalau tutup semua, artinya apa? PHK semuanya. Kalau PHK semuanya, artinya apa? Uang yang beredar di masyarakat ini menjadi berkurang. Karena ekonomi akan tumbuh kalau sebuah negara atau sebuah provinsi atau sebuah daerah itu peredaran uangnya semakin banyak. Sehingga kalau tadi dijatah oleh Pak Dirut Rp3 triliun itu akan men-trigger, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh. Saya senang sekali.

Tadi saya tanya yang dapat tadi, pembiayaan tadi ada Rp100 [juta] ada Rp50 [juta] ada Rp20 [juta], bisa Rp500 juta lho pembiayaannya di BSI. Asal bisnis Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian baik, bisa dapat pembiayaan Rp500 juta, sampai Rp500 juta.

Tapi hati-hati dalam penggunaan, saya selalu titip. Jangan sampai nanti ada yang dapat Rp300 juta dibelikan mobil. Pakai untuk uang muka mobil, beli mobil. Hati-hati. Nyicilnya ke BSI enggak bisa, nyicilnya mobil enggak bisa, enam bulan gagah setelah itu ditarik mobilnya, kreditnya enggak bisa ngembaliin. Hati-hati mengenai ini. Ini saya titip, pembiayaan itu harus betul-betul sangat disiplin dan harus setiap bulan kita siapkan untuk angsurannya.

Ini yang dapat tunjuk jari, yang dapat Rp100 juta? Rp100 juta. Ada lagi yang dapat Rp100 juta? Rp100 juta. Rp100 juta. Ada yang mau maju satu orang? Boleh. Maju satu orang. Saya biasanya kalau nyuruh maju itu mesti saya beri sesuatu. Kenalkan. Nama?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkenalkan nama saya Zulhelmi.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Panggilannya? Zul?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Zul. Iya Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Panggilannya Zul. Ya, Zul dapat berapa tadi?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Rp100 (juta), Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Rp100 (juta). Dipakai untuk apa?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Untuk usaha jualan pupuk, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jualan pupuk?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Iya, Pak. Pupuk bersubsidi dan nonsubsidi, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke.

Perwakilan Penerima KUR  (Zulhelmi)
Dan pestisida, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pasti dapat pupuk?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Pasti, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dari mana dapatnya?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Dari suplai dari distributor, Pak. Kebetulan saya kios, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dapat dari distributor pupuknya.

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Di PT. PIM, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kemudian dijual lagi?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Jual ke petani langsung, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jual ke petani. Kalau itu pasti untung. Ya bagus. Bagus. Bagus. Terus Rp100 juta perkiraan akan nyicil itu berapa?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Kebetulan saya ambil 4 tahun, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Empat tahun.

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Per bulan saya cicil Rp2.300.000 per bulan.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Per bulan. Hitung-hitungannya bisa?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Bisa, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Insyaallah bisa ya?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Sangat bisa, Pak. Sangat menguntungkan, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sangat bisa. Gitu lho, yakin gitu lho, “Sangat bisa, Pak.”  Harus dijawab gitu, “Sangat bisa, Pak.” Menyicil hanya Rp2 juta, ‘sangat bisa, Pak’. Jangan “waduh iya Pak, enggak tahu ya Pak ya”. Ini sudah diberi pembiayaan dari BSI, tidak yakin bahwa bisa mengangsur setiap bulannya. Harus yakin, yang namanya usaha itu harus yakin.  Sekali lagi, Rp100 juta tadi ada dikurangi sebagian untuk uang muka beli mobil?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Oh enggak, Pak. Ke sini saja pakai motor saya, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak ada? Ya. Saya titip ya kalau dapat pembiayaan seperti itu, jangan tergesa-gesa. Meskipun untungnya jelas, jangan tergesa-gesa untuk mencari hal-hal yang memberikan kenikmatan, beli mobil. Belum punya motor, beli motor. Ngerem dulu lah. Nanti kalau keuntungannya sudah banyak dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan sudah dapat terkumpul Rp200 juta, Rp300 juta, Rp400 juta, silakan mau beli mobil. Tapi saran saya juga mobil yang produktif, beli yang pick up untuk bisa ngangkut pupuk.

Jangan beli yang dipakai muter-muter gagah-gagahan, dilihat aja sama tetangga, “Wah gagah ini sekarang Pak Zul udah naik Avanza.” Wah… Itu hanya enam bulan. Percaya saya enam bulan. Setelah itu nggak bisa nyicil, tahu-tahu enam bulan Avanzanya sudah nggak ada, Pak Zul nggak pernah kelihatan. Gimana, dikejar-kejar BSI. Ini saya titip itu.

Jadi pupuk. Gimana sih cara mencari konsumennya? Datangi ke petani gitu? Atau menunggu?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Kebetulan di daerah saya Pak kan ada luas lahan padi sekitar 1.200 hektar, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pupuk ini  hanya untuk padi?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Hanya untuk padi,Pak. Tanaman pangan.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Ya.

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Jadi satu tahun itu ada dua kali musim tanam, berarti ada 2.400. Petani langsung datang ke kios saya Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Datang ke kios. Berarti petani yang butuh?

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Petani yang butuh, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kalau ini udah untung dan untung. Tidak mencari konsumen, tidak mencari siapa pembeli, yang pengin butuh datang ke Zul. Ya sudah, selamat dapat sepeda.

Perwakilan Penerima KUR (Zulhelmi)
Oke, Pak. Makasih banyak, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sepeda ini kalau dijual. Zul, sepeda ini kalau dijual mungkin bisa untuk beli mobil lho. Itu ada tulisannya di bawah “Presiden Jokowi” itu mahal itu. Yang mahal bukan sepedanya, tulisannya. Ya, makasih. Silakan. Sudah taruh saja disitu sepedanya, biar yang lain pengin.

Ada yang lain? Yang mau maju? Sekarang yang mau maju banyak banget. Satu orang. Satu orang saja. Satu orang maju, silakan. Ini kalau diberi sepeda langsung tunjuk jari semua, tadi enggak ada. Pertama tadi enggak ada. Silakan dikenalkan.

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Nama saya Duma Masrita Siagian.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Siapa?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Duma Masrita Siagian, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Duma?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Iya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ibu Duma. Usahanya apa, Bu Duma?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Saya jualan makanan dan jualan jilbab di Pasar Inpres Kota Lhokseumawe.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jualan makanan apa? Kok dicampur jualan jilbab itu apa?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Dua jenis, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tokonya beda gitu?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Iya, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Satu tempat atau dua tempat?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Dua tempat.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dua tempat yang berbeda. Oke. Jualan makanannya makanan apa?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Makanan siap saji, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Makanan siap saji itu apa?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Contohnya ikan yang sudah masak, sayur-sayuran.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bisa dimakan di situ?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Bisa makan di situ, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bisa dimakan di situ. Omzetnya berapa sehari jualan makanan tadi?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Jualan makanan omzetnya Rp350 ribu satu hari.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Satu hari? Satu hari Rp300 (ribu) berarti kalau sebulan kali 30 berarti berapa tuh? Rp9 juta. Gede banget. Terus jilbabnya sehari omzet berapa?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Jilbab omzet keuntungan dapat Rp300 ribu, Pak, satu hari. Karena situasi lagi sepi.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Itu omzet atau keuntungan Rp300 ribu itu? Wah, gede banget keuntungan.

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Ya lumayan, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sehari?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Iya, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Waduh, kok untungnya gede banget.

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Lumayan, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Alhamdulillah, perlu disyukuri berarti. Terus dapat pembiayaan berapa?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Dapat pembiayaan Rp300 juta.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Rp300 juta?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Iya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wah, kalau ini Bu Duma ini sudah kelas konglomerat ini.

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Amin.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus. Berarti tokonya gede, Bu, ya?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Enggak gede banget, Pak, soalnya di Pasar Inpres.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, Pasar Inpres gede ya bisa juga kan?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Di sana enggak ada yang gede, Pak, karena itu kan pasar pemerintah adanya udah di-setting.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, sudah dijatah. Ya tapi pembiayaannya Rp300 juta, kan omzetnya segitu ya bagus sekali. Omzet keuntungan segitu.

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Alhamdulillah.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus. Ibu kalau ke toko pakai apa?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Naik sepeda motor, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Naik sepeda motor. Tapi punya mobil kan? Punya mobil kan?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Masih naik sepeda motor, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pertanyaan saya bukan naiknya punya mobil kan?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Belum, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, belum. Ya nanti kalau pembiayaan Rp300 juta, ada untung tadi sebulan kalau Rp300 ribu berarti Rp9 juta, kan bisa sebagian ditabung sebagian untuk mengangsur. Memang manajemennya harus dibuat. Ibu kalau hari ini yang laku apa, pembelinya siapa, itu dicatat enggak?

Perwakilan Penerima KUR (Duma Masrita Siagian)
Dicatat, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, itu penting pencatatan itu penting. Jadi pengeluaran harian itu berapa, di sini penjualan berapa, kemudian untung itu berapa harus… Meskipun pakai buku sederhana tapi harus tercatat, sehingga usaha kita itu kalau dilihat oleh Bank Syariah. “Ini lho Pak Dirut, ini portofolio saya. Masa hanya diberi pembiayaan Rp50 juta harusnya ini Rp500 juta, Pak.” Tawar menawar, oh ya Rp300 juta, beri Rp300 juta. Gitu. Kalau nggak punya bagaimana kita membuat proposal yang baik untuk BSI. Saya kira Bu Duma bagus ya. Terima kasih, Bu. Sudah. Ya dapat sepeda juga. Jangan khawatir, kalau sudah  naik ke sini pasti dapat sepeda.

Tapi sepedanya sudah habis. Masih? Oh, masih satu. Sebentar, sebentar, sebentar, yang dari belakang gantian itu yang belakang. Ya, belakang itu. Ya, silahkan maju yang belakang. Silakan yang belakang, paling belakang tadi. Ini sudah. Yang paling belakang ini maju. Silakan. Nama, silakan?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)

Nasir, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)

Nasir? Pak Nasir?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)

Iya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Nasir usahanya apa?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Bengkel, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bengkel apa?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Bengkel cat mobil.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bengkel cat mobil. Jadi kalau mobil saya penyok masuk ke bengkel Pak Nasir diperbaiki dicat lagi gitu?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Iya, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, iya. Dapat pembiayaan berapa dari BSI?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Rp400 juta.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Rp400 juta? Rp400 juta. Kalau Pak Nasir ini mobilnya pasti banyak. Karena memang bengkel mobil, mobilnya pasti banyak.

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Mobil orang tapi, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya mobil orang, tahu, tahu, tahu.

Jadi Rp400 juta sudah berapa bulan atau berapa tahun dari BSI? Atau baru ini?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Sudah tiga kali ngambil, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah tiga kali ngambil. Berarti sudah terbiasa. Pak Nasir ada pencatatan? Manajemen perusahaan ada pencatatan berapa dipakai beli cat, beli dempul, beli amplas dan lain lain. Ada pencatatan?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Ada, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Harian ada?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Ada.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus ini. Bapak-ibu ini saya melihat sangat teliti dalam manajemen. Bagus itu. Kemudian untuk pemasukan dari pembayaran konsumen, juga ada pencatatan?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Ada, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Harian ada?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Ada, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya tanya. misalnya bulan Januari keluar berapa, kemudian masuk berapa, ada? Di catatan ada semua?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)

Ada, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini yang bagus, yang patut kita contoh. Semua tercatat lho. Hati hati ini bukan uangnya Bapak-ibu semuanya, uang bareng-bareng dengan BSI. Jadi kalau tercatat bagus itu bisa mempelajari kekeliruan tahun kemarin apa, ketidak efisiennya ada dimana, sehingga ketahuan semuanya konsumennya siapa. “Oh, ternyata banyak yang banyak yang dari Bireuen” “Oh, konsumennya banyak yang dari Bener Meriah” “Oh, konsumennya banyak yang dari Gayo Lues” “Oh, konsumennya banyak yang dari Lhokseumawe” kelihatan semuanya. Itu pentingnya yang namanya manajemen disitu. Saya ingatkan dan memang …

Dulu awal dapat pembiayaan berapa?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Rp200 juta, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Rp200 juta. Kemudian naik menjadi?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Rp300 juta.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Rp300 juta. Naik lagi menjadi?

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Rp400 juta, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini yang bagus. Jangan tahu-tahu ke BSI, pertama dapat Rp500 juta itu bahaya itu juga. Bahaya. Karena yang bagus itu naik kelas. Dari SD, SMP, SMA, universitas nanti S1, S2, S3, baru itu berarti akarnya kuat.  Kenapa saya cerita seperti ini? Saya mengalami. Saya pinjam pertama dulu Rp10 juta, yang kedua Rp30 juta, naik terus. Naik terus pelan-pelan. Jangan tergesa-gesa. Saya senang dapat cerita dari Pak Nasir bahwa Rp200 [juta], Rp300 [juta], Rp400 [juta]. Bagus. Ya terima kasih, Pak Nasir. Sepedanya diambil.

Perwakilan Penerima KUR (M.Nasir)
Tapi maaf, Pak. Dari semalam saya bermimpi pengin foto dengan Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ah, sudah dapat sepeda masih minta bonus foto. Ya udah sini, berikan. Dapat sepeda, dapat foto dengan Presiden.

Saya rasa, itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Dan, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini saya luncurkan Kartu Tani Digital Untuk Pupuk Bersubsidi. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sambutan Terbaru