Penyerahan Pesawat A-1344, Helikopter Fennec, dan Helikopter Panther Tahun 2024 di Apron Terminal Selatan, Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Provinsi DKI Jakarta, 24 Januari 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Januari 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 503 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Penyerahan Pesawat A-1344, Helikopter Fennec, dan Helikopter Panther Tahun 2024, 24 Januari 2024

Wartawan
Izin, Pak. Terkait hari ini penyerahannya seperti apa? Bisa diceritakan, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya tadi kita menyaksikan dan baru saja dilakukan penyerahan pesawat Super Hercules C-130J. Ini adalah pesawat angkut yang telah kita pesan beberapa tahun yang lalu dan penting sekali, baik untuk keperluan perang maupun nonperang, bisa mengangkut 120 prajurit dan ton, kira-kira 20-an ton. Saya kira sangat bagus untuk negara sebesar Indonesia, negara kepulauan yang kadang-kadang airport-nya hanya memiliki runway yang pendek, nah ini bisa didarati oleh Super Hercules ini dan bisa terbang saya kira 11 jam nonstop.

Wartawan
Kalau dua heli [helikopter] yang lainnya kan baru diperbaiki tuh, Pak. Heli Fennec dan Panther gimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya kira ya semuanya harus disiapkan, karena untuk mendukung [kapal] Freegard kita, bisa turun di Freegard kita. Saya kira heli-heli seperti Fennec itu sangat penting.

Wartawan
Izin, Pak, terkait isu lain, mohon maaf, Pak. Soal Pak Mahfud MD yang menyatakan akan sempat mundur, Pak apakah sudah berkomunikasi dengan Bapak atau dalam waktu dekat?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya itu hak dan saya sangat menghargai

Wartawan
Pak terkait dengan kemarin bapak memberikan karangan bunga untuk Bu Mega di ulang tahun Bu Mega, mengirimkan ulang tahun untuk Bu Mega tetapi tidak mengirimkan karangan bunga untuk PDIP gimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, biasa.

Wartawan
Tapi berarti ada komunikasi baik dengan Bu Mega, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ibu Mega kan ulang tahun kemudian saya kirim bunga, ya biasa.

Wartawan
Pak kemarin telah beredar video yang iring-iringan terus ada tangan keluar menunjuk angka salah satu paslon, Pak, yang di Salatiga, Jawa Tengah kemarin, Pak. Katanya ibu.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, kan menyenangkan, menyenangkan

Wartawan
Maksudnya menyenangkan apa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, enggak tahu. Ya menyenangkan, kalau ketemu masyarakat kan menyenangkan.

Wartawan
Pak, katanya waktu debat kemarin Mas Gibran kurang sopan gitu Pak. Terkait debat kemarin disorot masyarakat karena kurang sopan. Ada penilaian seperti itu dari masyarakat, Pak, sementara kan Bapak sendiri kemarin sudah sempat bilang jangan menyerang personal.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya enggak mau menilai lagi, kalau menilai-nilai nanti jadi debat yang kedua lagi nanti.

Wartawan
Pak, ada pandangan menteri yang tidak ada hubungannya dengan politik, tetapi jadi bagian dari timses [Tim Sukses] bagaimana pandangannya?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya ini kan hak demokrasi, hak politik setiap orang, setiap menteri sama saja. Presiden itu boleh loh kampanye, presiden boleh loh memihak, boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Boleh, Mbak. Kita ini kan pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Masa gini nggak boleh berpolitik, boleh. Menteri juga boleh.

Wartawan
(Audio tidak terdengar)

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Gimana? Itu saja, yang mengatur hanya tidak boleh menggunakan fasilitas negara, itu saja.

Wartawan
Kalau Bapak Presiden memihak enggak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Gimana? Ya, saya mau tanya.

Wartawan
Kalau kemudian ada rekomendasi agar para menteri yang berkampanye mundur gimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Semua itu pegangannya aturan. Kalau aturannya boleh, ya silakan. Kalau aturannya enggak boleh, tidak. Sudah jelas itu. Jangan di ini lho, presiden tidak boleh. Boleh, berkampanye itu boleh, memihak juga boleh, tapi kan dilakukan atau tidak dilakukan itu terserah individu masing-masing.

Wartawan
Apakah Bapak akan mengambil itu, Pak? Kan presiden boleh berkampanye.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya boleh saja saya kampanye, tapi harus, harus nanti tidak menggunakan fasilitas negara.

Wartawan
Bapak mengambil kesempatan itu?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, nanti dilihat.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Sambutan Terbaru