Per 1 April, Harga Premium dan Solar Masing-Masing Turun Rp 500/Liter

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 Maret 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 26.932 Kali
Seskab Pramono Anung didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, Menhub Ignasius Jonan, dan Dirut Pertamina Dwi Sutjipto saat mengumumkan penurunan harga BBM (30/3) (Foto: Humas/Dhany)

Seskab Pramono Anung didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, Menhub Ignasius Jonan, dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto saat mengumumkan penurunan harga BBM (30/3) (Foto: Humas/Dhany)

Pemerintah memutuskan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar masing-masing Rp500 per liter. Penurunan ini berlaku mulai 1 April mendatang. Premium yang semula harganya Rp6.950/liter akan menjadi Rp6.450/liter, sementara solar yang semula harganya Rp5.650/liter menjadi Rp5.150/liter.

 “Hari ini, kita memutuskan harga premium yang semula Rp6.950 per 1 April menjadi Rp6.450 jadi turun Rp500. Kemudian minyak solar yang sebelumnya Rp5.650, menjadi Rp5.150,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kepada wartawan, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/3) sore.

Menurut Sudirman, penurunan ini dilakukan karena regulasi meminta Pemerintah untuk tidak melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Tugas Pemerintah dalam hal ini adalah menjaga supaya ada stabilitas, naik turunnya harga tidak terlalu tinggi.

“Pemerintah akan menjaga bahwa setiap 3 bulan, harga akan direviu kembali dan dipertahankan hingga 6 bulan ke depan,” jelas Sudirman.

Lebih Murah
Sementara Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, harga bahan bakar premium dan solar di Indonesia masih lebih murah jika dibandingkan dengan harga di negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Kamboja, Singapura, Laos, dan sebagainya.

“Hanya Malaysia saja yang lebih murah dari Indonesia,” kata Pramono.

Lebih lanjut Seskab menyampaikan bahwa arahan Presiden terkait penetapan harga ini fokus untuk menjaga apa yang menjadi fundamental kebijakan dasar pemerintah agar harga terjangkau dalam jangka panjang. “Terlebih mendekati lebaran dan puasa. Sehingga perlu langkah-langkah yang diatur oleh pemerintah, terutama harga BBM,” ujarnya.

Seskab juga menjelaskan, terkait dengan penurunan harga BBM yang diharapkan juga akan menurunkan harga-harga yang ada ini, Presiden Jokowi meminta Menteri Perhubungan untuk dapat menurunkan biaya transportasi, terutama angkutan publik yang dipakai oleh masyarakat banyak. (RMI/DNI/FID/ES)

Berita Terbaru