Perang Lawan Narkoba, Pemerintah Siapkan Anjing Pelacak K9 Dalam Jumlah Signifikan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Februari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 28.879 Kali
Seskab Pramono Anung, Kepala BNN Budi Waseso, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berbincang sebelum menyampaikan keterangan pers, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/2) sore. (Foto: Rahmad/Humas)

Seskab Pramono Anung, Kepala BNN, dan Kapolri Jenderal berbincang sebelum menyampaikan keterangan pers, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/2) sore. (Foto:Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, Polri, BIN serta  kementerian/lembaga (K/L) untuk secara sungguh-sungguh melakukan pertempuran dan peperangan terhadap narkoba.

Pertempuran tersebut, kata Presiden Jokowi seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengawali keterangan persnya usai ratas, harus besar dentumannya, tegas, serta memberikan efek jera terhadap pelaku yang selama ini menyebabkan dampak yang cukup luas bagi generasi pada saat ini dan mendatang.

“Dari tahun ke tahun peningkatan pengguna, kemudian juga bandar, kemudian juga pelaku dalam jumlah besar yang memasukkan barangnya atau narkoba ke Indonesia meningkat rata-rata 13 persen,” kata Pramono mengutip laporan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala BNN Budi Waseso pada ratas mengenai Pemberantasan Narkoba dan Program Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Kantor Presiden, Jakarta (24/2).

Pramono mengungkapkan, dalam ratas tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan K/L terkait untuk memutus mata rantai seluruh pintu masuk narkoba.

“Termasuk pintu-pintu kecil, pintu-pintu tikus yang selama ini menjadi tempat penyelundupan narkoba,” kata Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.

Presiden Jokowi, lanjut Seskab, meminta Kepala BNN dan Kapolri untuk menyiapkan anjing-anjing pelacak (Pasukan K9) dalam jumlah yang signifikan untuk mengendus narkoba untuk membantu pemberantasan dan perang terhadap narkoba.

Dalam rapat tersebut, lanjut Seskab, Presiden juga meminta kepada seluruh jajaran K/L untuk juga memulai dari instansi masing-masing untuk melakukan pembersihan serta melakukan kerja sama antar K/L.

“Termasuk informasi yang berasal dari negara-negara sahabat yang memberi informasi mengenai masuknya kapal-kapal asing melalui laut untuk penyelundupan maka akan dilakukan satuan khusus untuk menangani ini,” pungkas Seskab.

Kepala BNN sebagai leader

Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi telah menugaskan dirinya untuk menjadi pemimpin (leader) dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba serta rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.

“(Presiden) akan melihat dari program-program yang nanti harus dibuat oleh Kepala BNN, tentunya sebagai leader-nya, nanti dengan melibatkan seluruh kementerian, termasuk Pak Kapori, TNI nanti bersatu,” kata Budi.

Kepala BNN mengungkapkan akan ada satuan tugas (Satgas) khusus untuk penanganan masalah narkoba yang terpadu.

“Sehingga dalam penanganan-penanganan urusan narkoba di kala nanti ada informasi itu akan ditangani secara bersama-sama sesuai dengan perannya masing-masing,” ujar Buwas begitu Kepala BNN ini biasa dipanggil mengakhiri keterangannya. (FID/UN/ES)

Berita Terbaru