Perekonomian Kuartal II-2021 Membaik, Presiden: Tetap Waspada di Kuartal III

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Agustus 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 303 Kali

Presiden Joko Widodo

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa syukurnya karena perekonomian Indonesia di Kuartal II-2021 mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 7,07 persen dan berhasil keluar dari resesi. Sebelumnya, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi yang dalam hingga minus 5,32 persen di Kuartal II-2020, bergerak ke minus 3,49 persen di Kuartal III-2020, kemudian minus 2,19 persen di Kuartal IV-2020, dan minus 0,71 persen pada Kuartal I-2021.

Namun, Presiden juga mengingatkan semua pihak untuk tetap mewaspadai situasi perekonomian di Kuartal III-2021 yang diperkirakan akan lebih berat.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Perdagangan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-44 Pasar Modal, Selasa (10/08/2021), secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Kita tetap harus waspada. Pada Kuartal III Tahun 2021 ini, kondisi perekonomian lebih berat. Kita tahu awal bulan Juli, varian Delta telah memaksa kita untuk memperketat mobilitas masyarakat yang tentu saja berdampak pada ekonomi nasional kita. Hal inilah yang harus diwaspadai termasuk oleh pasar modal,” ujarnya.

Presiden meyakini di tengah tekanan pandemi saat ini, Pasar Modal Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh lebih baik. Keyakinan tersebut mengacu kepada nilai transaksi harian di bursa efek yang justru meningkat menjadi Rp7,5 triliun-Rp8 triliun saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bahkan setelah PSBB kedua berakhir, nilai transaksi harian mencapai Rp13,1 triliun.

“Momentum ini harus terus dijaga. Peningkatan kepercayaan kepada pasar modal Indonesia harus menjadi prioritas. Digitalisasi harus dipercepat. Produk, produktivitas, dan kualitas pelayanan harus terus diperbaiki. Penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan transparan, dan ekosistem perekonomian nasional harus sama-sama kita perbaiki,” ujarnya.

Kepala Negara juga mengapresiasi kinerja Pasar Modal Indonesia yang berhasil mencatatkan kenaikan jumlah investor yang signifikan sampai Juli 2021, meningkat 50,04 persen atau naik lebih dari empat kali lipat sejak tahun 2017.

“Yang saya senang adalah peningkatan investor di pasar modal didominasi investor domestik, didominasi oleh kaum milenial. Kenaikan jumlah investor ini yang akan berkontribusi untuk menahan tekanan pasar,” ujarnya.

Selain itu, selama pandemi jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa juga tidak menurun dan tetap tertinggi di ASEAN.

“Sampai akhir bulan Juli 2021 tercatat ada 27 IPO baru. Pencapaian yang baik ini telah dicapai selama empat tahun berturut-turut,” ujar Presiden.

Menutup sambutannya, Kepala Negara mengajak seluruh keluarga besar Pasar Modal Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan daya saing Indonesia di kancah dunia.

“Kepada seluruh jajaran komisaris, direksi, dan keluarga besar Pasar Modal Indonesia saya menyampaikan selamat memperingati 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Mari kita bersama-sama tingkatkan daya saing Indonesia di tengah kompetisi global untuk mempercepat Indonesia maju yang kita cita-citakan,” pungkasnya. (FID/UN)

Berita Terbaru