Peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 28 Agustus 2024
Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, 28 Agustus 2024
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, ini gedung pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang menjadi bagian dari Rumah Sakit Sardjito di Yogyakarta. Saya tadi masuk, melihat, sangat, fasilitasnya sangat bagus sekali. Perlengkapan untuk rumah sakitnya juga sangat bagus sekali, sangat modern, digital semuanya. Sehingga ini kita harapkan bisa mengurangi sebanyak mungkin kematian ibu dan anak di negara kita, Indonesia.
Wartawan
Targetnya berapa, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini kan baru satu contoh, mestinya di provinsi, provinsi, provinsi, provinsi yang kita miliki itu juga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan khusus untuk ibu dan anak. Dan kalau kita tahu, selama dalam dua tahun ke belakang ini, Kementerian Kesehatan juga telah mengirim, baik ke rumah sakit umum daerah di provinsi, di kabupaten, dan kota, banyak sekali peralatan-peralatan yang sangat modern, baik CT scan-nya, mammogram, cath lab, MRI, semuanya masuk. Dan kalau fasilitas-fasilitas rumah sakitnya bisa ditingkatkan seperti itu, saya kira tidak hanya stunting, tidak hanya kematian ibu, kematian anak, semuanya akan berkurang. Bisa kita kurangi semuanya.
Wartawan
Pak, Pak Bahlil mengatakan bahwa pada 1 Oktober nanti ingin melakukan pembatasan BBM subsidi, Pertalite. Kalau misalnya terkait ini?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya kira kita masih dalam proses sosialisasi, kita akan melihat di lapangan seperti apa. Belum ada keputusan, belum ada rapat.
Wartawan
Pertimbangan dan urgensinya apa, Pak, apabila melakukan pembatasan ini, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yang pertama, ini berkaitan nanti ya, utamanya di Jakarta itu dengan polusi. Yang kedua, kita juga ingin agar ada efisiensi di APBN kita, terutama untuk yang 2025.
Wartawan
Kalau per September jadi berkantor di IKN, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Lihat kondisi di lapangan. Kalau memang banyak hal yang belum selesai, misalnya kayak airport belum, sehingga nanti kalau sudah pindah ke sana, mestinya kalau kita mau ke Papua ya dari IKN, kalau kita mau ke NTT dari IKN, kita mau ke Aceh juga dari IKN. Kalau airport-nya belum jadiā¦
Wartawan
Sebelumnya kan menunggu listrik dan air, Pak. Berarti sekarang menunggu airport dulu, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Airport.
Wartawan
Pak Pram kan lagi daftar DKI-1, Pak. Tanggapannya gimana, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, itu hak politik, hak politik dari Pak Pramono Anung dan PDI Perjuangan. Dan semuanya pasti sudah ada kalkulasi politiknya, sudah ada hitungan-hitungan politik. Saya kira memutuskan seperti itu bukan sesuatu yang gampang.
Wartawan
Sudah izin, Pak? Sudah izin ke Bapak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dua hari yang lalu sudah. Begitu dia ditunjuk, langsung minta izin ke saya.
Wartawan
Pak, hitung-hitungan partai politik juga cukup menarik ya, Pak, di Pilkada kali ini. Bahkan ada banyak nama-nama baru yang diusung. Kalau misalnya dari arahan Bapak sendiri melihat Pilkada kali ini seperti apa?
Presiden RI (Joko WidodoPresiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, sangat demokratis, dengan banyak pilihan, semakin banyak partai yang koalisinya juga saling silang. Tidak harus ini dengan ini. Semuanya tergantung, saya kira tergantung kalkulasi dari masing-masing partai politik, karena hitung-hitungannya mereka pasti punya. Mekanisme, proses, hitung-hitungan, semuanya pasti punya.
Wartawan
Pak Pram perlu mengundurkan diri, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Baru daftar, nanti kalau, kalau sudah, kalau sudah selesai mestinya, akan ada proses selanjutnya ya.