Peresmian Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Elevated, 12 Desember 2019, di Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Elevated KM38, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, ini alhamdulillah Jalan Tol Elevated Jakarta-Cikampek telah selesai. Dan ini tadi saya sudah bertanya ke pemilik, akan digratiskan sampai nanti tahun baru. Dan kita harapkan dengan dibukanya jalan ini betul-betul kemacetan yang setiap hari sudah empat tahun ini kita rasakan sejak 2016 nanti betul-betul bisa terkurangi dengan baik, ya. Kalau dari hitung-hitungan bisa mengurangi kemacetan tiga puluh persen.
Wartawan
Pak, di sini kan akan ada integrasi kereta cepat, termasuk juga LRT. Setelah semuanya berjalan, kemacetan yang teratasi berapa persen?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yang jelas akan mengurangi kemacetan. Jalan tol elevated ini ngurangi kemacetan. Nanti ada LRT, karena orang berpindah dari mobil ke transportasi massal, akan mengurangi kemacetan. Nanti kereta cepat jadi di 2021, itu juga akan mengurangi kemacetan karena perpindahan dari mobil pribadi ke transportasi umum, transportasi massal. Hitung-hitungannya tanya ke Menteri PU. Sudah?
Wartawan
Pak, soal penghapusan UN (Ujian Nasional) Pak? Akan dihapus pada 2021, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa? UN?
Wartawan
Iya, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa Ujian Nasional mulai tahun 2021 sudah dihapus. Artinya, sudah tidak ada UN lagi nanti di tahun 2021, akan diganti dengan yang namanya asesmen kompetensi. Artinya, yang diasesmen nanti adalah sekolah, yang diasesmen adalah nanti guru-guru. Dan juga ada yang namanya nanti survei karakter. Dari itu juga bisa dijadikan sebuah evaluasi pendidikan kita ini sampai ke level yang mana, ke tingkat yang mana. Tapi sudah dihitung, dikalkulasi, saya kira kita mendukung apa yang sudah diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Wartawan
Pak, bagaimana jika sekolah-sekolah itu tidak siap dengan asesmen tersebut, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya artinya, mau tidak mau nanti setiap sekolah akan ada angka-angkanya. Yang angkanya di bawah grade tentu saja harus diperbaiki, diinjeksi sehingga mereka bisa naik levelnya. Akan keliatan nanti sekolah-sekolah mana yang perlu disuntik, diinjeksi.
Wartawan
Pak, masalahnya kan pendidikan ini kebijakan di pusat tapi juga ada otonomi. Seperti SD, SMP ditangani oleh pemkab dan kota?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, itukan penanganan teknis. Kebijakan (policy) itu ada di pemerintah pusat. Bisa saja suatu saat nanti misalnya, misalnya ini nanti perhitungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti apa, guru ditarik lagi ke pusat, bisa saja dilakukan. Inikan hanya menggeser anggaran dari daerah ke pusat lagi. Hanya itu saja kok. Tapi kalau policy ini betul-betul bisa menaikkan, misalnya menaikkan kualitas pendidikan, menaikkan PISA (Programme for International Student Assessment) kita ya akan kita jalani terus.
Wartawan
Pak, terkait ekspor otomotif sendiri Pak, harapan Bapak…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ekspor?
Wartawan
Otomotif Pak, otomotif.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya.
Wartawan
Kan Bapak ingin dalam lima tahun Indonesia menjadi hub untuk produksi otomotif. Strategi apa Pak, untuk mendorong itu?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya saya sudah meminta, meminta kepada industri otomotif, target-target yang tadi sudah saya sampaikan yang sekarang ini 300.000 (unit), dalam tiga-empat tahun mendatang harus bisa meloncat menjadi kurang lebih satu juta (unit) ekspornya. Nilainya dari yang USD8 miliar meloncat kepada kurang lebih USD24 miliar. Artinya apa? Industri otomotif di tanah air nanti harus konsentrasi kepada ekspor. Artinya apa? Kita akan menjadikan Indonesia sebagai production hub bagi industri otomotif.
Semuanya sekarang infrastrukturnya siap, kawasan industrinya siap, pelabuhan yang khusus untuk mobil juga insyaallah segera siap tahun depan. Apalagi yang masih dibutuhkan? Saya kira semuanya siap. Dan kapasitas terpasang yang tadi saya dengar juga masih longgar sehingga kita harapkan ekspornya tidak hanya kayak tadi, hanya ke Filipina, ndak (tapi) ke ASEAN ya, ke Asia Timur, Timur Tengah, membesarkan lagi ke Afrika, ini pasar-pasar yang belum kita garap secara baik sebagai pasar untuk produk ekspor kita. Saya rasa kita memiliki sebuah peluang yang besar untuk masuk ke pasar-pasar yang tadi saya sebutkan, bukan pasar-pasar tradisional yang itu-itu saja.
Ya, terima kasih.
Wartawan
Pak, SEA Games Pak? Perolehan (medali) emasnya melebih target Pak, tapi tidak (masuk) dua besar?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
SEA Games target saya adalah masuk ke dua besar tapi sekarang masuk ke empat besar. Tapi (medali) emasnya memang melampaui target yang sudah kita berikan. Lebih kan dari enam puluh (medali emas)? Target pertama 45, saya enggak mau, (targetnya) enam puluh (medali emas), sudah terlampaui. Sekarang dapat berapa? 72 (medali) emas. Terlampaui, artinya dapat bonus. Bonusnya berapa? Seingat saya (medali) emasnya Rp500 (juta). Rp500 (juta), Rp300 (juta), Rp200 (juta) kalau enggak keliru. Ya.
Wartawan
Terima kasih, Pak.