Peresmian Kawasan The Telkom Hub, 1 November 2018, di Kawasan Perkantoran Telkomgrup, Gatot Subroto, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 November 2018
Kategori: Sambutan
Dibaca: 2.661 Kali

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati para menteri Kabinet Kerja,
Yang saya hormati seluruh jajaran komisaris, dirut, direksi BUMN yang hadir, dan khususnya Direktur Utama PT Telkom beserta seluruh jajaran direksi,
Yang saya hormati, yang saya banggakan, anak-anak muda yang berada di BUMN, milenial BUMN yang tadi beberapa saya sudah bertemu. Saya tanya sudah berapa tahun di BUMN. Ada yang menyampaikan baru delapan bulan, ada yang setahun, ada yang sudah lima tahun, ada yang enam tahun, tapi saya lihat masih segar-segar, masih muda-muda.

Hadirin dan undangan yang berbahagia,
Kita tahu semuanya dunia sekarang ini berubah begitu sangat cepatnya. Kita semuanya tahu, sebelas tahun yang lalu sepuluh perusahaan terbesar di dunia, ini berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya, ada tiga perusahaan yang bergerak di bidang migas. Ini 11-10 tahun yang lalu, tiga perusahaan yang bergerak di bidang migas: ExxonMobil,  Royal Dutch Shell, PetroChina. Tiga perusahaan bergerak di bidang perbankan, ICBC, Citygroup, dan  Bank of America. Ada satu perusahaan bergerak di bidang manufaktur: GE (General Electric). Dan dua perusahaan di bidang telekomunikasi AT&T kemudian China Mobile. Dan satu perusahaan di bidang teknologi, yaitu Microsoft.

Tapi sekarang coba kita lihat, 2017 kemarin susunannya sudah berubah total. Susunan sudah berubah total, sudah jungkir balik. Ini yang harus kita amati, ini yang harus kita cermati. Sekarang kalau kita lihat daftar sepuluh perusahaan terbesar di dunia berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya, coba kita lihat, ini amati dari menit ke menit, dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari tahun ke tahun dilihat terus, ada lima perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Ini hati-hati. Sekarang ada lima perusahaan bergerak di bidang teknologi: Apple, Alphabet, Microsoft, Facebook, dan Tencent; dua perusahaan bergerak di bidang e-commerce, coba kita lihat Amazon, Alibaba; satu perusahaan bergerak di bidang layanan jasa keuangan Berkshire Hathaway; satu perusahaan bergerak di bidang FMCG,  Johnson & Johnson; dan satu perusahaan bergerak di bidang migas, masih ExxonMobil.

Apa yang kita amati dari pergerakan perubahan ini? Hadirin sekalian yang saya hormati, terutama milenial BUMN, amati ini. Tadi hanya salah satu contoh kecil bagaimana kemajuan teknologi sudah mengubah dunia kita. Revolusi Industri 4.0  sedang terjadi dan dalam proses terus, membawa perubahan yang sangat dahsyat, sangat cepat. McKinsey Global Institute mengatakan, Revolusi Industri 4.0 akan 3.000 kali lebih cepat dari revolusi industri yang pertama. Hati-hati ini. Akan memberikan dampak 3.000 kali lebih besar. Artinya sebentar lagi akan ada perubahan yang sangat-sangat cepat sekali.

Saya ini berusaha untuk belajar. Baru belajar internet of things, muncul artificial intelligence, muncul advanced robotic, muncul big data, muncul virtual reality, muncul cryptocurrency, muncul bitcoin. Belum yang satu rampung, muncul yang lain. Baru satu belajar, muncul yang lain. Inilah kecepatan yang tadi disampaikan oleh McKinsey Global Institute, akan 3.000 kali lebih cepat dari revolusi industri yang pertama. Ini hati-hati.

Ini akan mengubah nantinya, akan mengubah total, baik global, nasional, maupun daerah. Lanskap sosio dan kultural akan berubah, lanskap politik juga akan berubah, lanskap ekonomi juga akan berubah. Ini yang hati-hati, semuanya harus menyikapi ini dengan hati-hati, cermat,  dan mengambil setiap opportunity, setiap peluang yang ada, ambil. Kalau tidak kita akan kalah, ditinggal oleh negara-negara lain.

Saya melihat perusahaan-perusahaan kita, BUMN, bisa masuk ke 500 terbaik dunia. Ada tiga kalau tidak keliru. Ini sesuatu yang bagus tapi yang lain ikut. Jangan hanya tiga saja, yang lain ikut. BUMN yang lain ikut. Saya tidak usah sebutkan BUMN mana, nanti bangga hati nanti, gede kepala nanti. Karena ini akan ada perubahan-perubahan yang terus harus kita ikuti dan terus harus kita perbaharui.

Di dunia yang penuh inovasi seperti sekarang, rumus yang berlaku bukan lagi, sekali lagi ini hati-hati, bukan yang kuat mengalahkan yang lemah. Tidak. Bukan yang besar mengalahkan yang kecil. Tidak. Yang kecil bisa tahu-tahu menjadi besar. Hati-hati. Yang lemah tahu-tahu bisa meloncat menjadi yang kuat, hati-hati. Tapi rumus yang berlaku adalah yang cepat akan mengalahkan yang lambat, yang cepat akan mengalahkan lamban. Hati-hati kalau masih ada BUMN yang lamban ini hati-hati, tinggal tunggu waktu ditinggal.

Saya titip kepada kita semuanya, perubahan begitu sangat cepatnya. Segera respons setiap perubahan, adaptasi setiap ada perubahan. Sekali lagi, yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Rumusnya bukan lagi asset heavy tapi asset light. Semua sudah tahu saya kira di BUMN. Enggak bisa membanggakan punya aset, aset-aset berat yang gede-gede, ndak. Sekarang yang dinilai adalah brand value.

Kalau kita tidak inovasi, ini pilihannya hanya dua, inovasi atau ditinggal. Inovasi atau semakin ditinggal, hanya itu saja. Karena perubahan ini akan cepat sekali, akan cepat sekali. Dan rumus yang tadi saya sampaikan bukan hanya untuk BUMN tetapi juga untuk swasta. Sudah bukan zamannya lagi kayak yang dulu-dulu, BUMN bisa duduk dengan tenang merasa sudah berada posisi nyaman, ndak. Perubahan-perubahan ini bisa menggerus kalau kita tidak hati-hati merespons, mengadaptasi setiap perubahan-perubahan.

Sekali lagi, saya ingin BUMN-BUMN kita bergerak cepat, merespons cepat, mengadaptasi cepat. Dan sudah bukan zamannya lagi BUMN yang kaku, yang birokratis dalam setiap mengambil keputusan. Harus cepat mengambil keputusan, harus tepat mengambil keputusan, setiap opportunity, setiap peluang yang ada.

Kembali saya tegaskan, BUMN harus berinovasi, inovasi, inovasi. Misalnya saya tadi tanya kepada milenial Kantor Pos tadi, sudah memiliki ndak platform logistik? Karena jaringannya sudah sampai ke desa. Tapi kalau platform logistiknya tidak disiapkan dengan baik, diperbaharui, hati-hati, bahwa aset berat yang terlalu besar bisa membebani. Tapi juga kalau bisa memanfaatkan dengan inovasi yang baik akan cepat menuju ke pasar, menuju ke konsumen. Sekali lagi, BUMN harus bisa membaca peluang besar yang ada di depan mata. Untuk Telkom, harus juga melihat potensi digital Indonesia yang sangat besar. Pengguna internet kita sudah mencapai 50 persen dari jumlah penduduk, atau sekitar 132 juta user.

Tiga tahun yang lalu waktu saya masuk ke Silicon Valley, masuk ke markasnya Plug and Play, masuk ke markasnya Google, masuk ke markasnya Twitter, masuk ke markasnya Facebook. Apa yang saya lihat?  Saya membayangkan dunia memang akan berubah begitu sangat cepatnya. Itu sudah tiga tahun yang lalu. Saya diajak oleh Mark, Mark Zuckerberg, pakai Oculus, kaca mata gede. Diajak main pingpong tapi enggak ada mejanya, enggak ada bolanya, enggak ada betnya. Tapi persis saya bisa main pingpong. Kita di sini ternyata juga sudah memiliki itu. Setahun yang lalu, Telkom sudah memiliki ini juga, virtual reality. Saya pernah nyoba mancing, enggak ada ikan, enggak ada air, enggak ada kapalnya tapi bisa mancing di tengah laut dan dapat ikan.

Ini kejar-kejaran dengan perubahan. Ini kejar-kejaran dengan perubahan. Hati-hati. Dan jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah 130 juta. Apalagi kita sudah mulai mendapatkan bonus demografi, ini hati-hati, yang nantinya kebanyakan adalah digital native, anak-anak muda yang dari masih kecil sudah terbiasa menggunakan teknologi. Tapi kita juga harus sadar bahwa ketersediaan talent digital kita masih terbatas. Kebanyakan dari kita masih sebatas konsumsi teknologi digital, belum produksi. Mestinya produksi teknologi digital, bukan konsumsi teknologi digital.

Sampai September 2018,  jumlah startup Indonesia masih sekitar 2.739 startup. Masih sangat kurang sekali, masih sangat kurang sekali. Masih sangat kecil sekali. Di Indonesia kita sekarang juga baru memiliki empat unicorn (Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka)  baru empat. Di situ ada Nadiem, ada Zaky, ada William, dan teman-temannya.

Hati-hati, sekarang ini juga terbuka lebar sebetulnya peluang-peluang untuk mengembangkan e-sport, Mobile Legend. Saya pernah mengundang yang namanya Jess No Limit. Ini yang senang main Mobile Legend pasti tahu. Ini anak muda, masih muda sekali, income-nya sudah  ratusan juta, mungkin sudah miliar gara-gara main game. Saya juga enggak bisa bayangin. Saya ajak bicara juga banyak yang enggak nyambung. Istilah-istilah yang enggak nyambung. Tapi saya tahu dia pemain e-sport, pemain Mobile Legend yang betul-betul sudah sangat dikenal oleh anak-anak muda kita.

Dan  bersamaan dengan kita merayakan Hari Inovasi, maka saya tegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong supaya Indonesia jadi negara subur untuk startup, subur untuk unicorn, subur untuk inovasi. Dan contoh nyatanya adalah bahwa kita punya roadmap e-commerce Indonesia yang semuanya sudah dimulai untuk dijalankan.

Bapak-Ibu hadirin yang berbahagia,
Dalam semangat membuat Indonesia menjadi negeri yang subur untuk Inovasi, saya menyambut baik pembangunan dan pembenahan kawasan perkantoran Telkomgroup yang diberi nama The Telkom Hub yang dibuat untuk menjadi pusat pertumbuhan budaya inovasi digital, untuk manajemen jasa, dan infrastruktur pintar, untuk pusat pengembangan entrepreneur digital, untuk menjadi pusat edukasi sosial dan teknologi, untuk menjadi pusat layanan pengguna digital dan termasuk ada masjid pintar.

Tapi saya harus ingatkan bahwa pekerjaan berat Telkom justru baru dimulai. Jangan sampai heboh di awal lalu senyap ke depannya. Ingat bahwa ide yang besar, ide yang smart harus diikuti dengan smart execution, diikuti dengan komitmen, diikuti dengan kerja keras. Ini bukan untuk Telkom saja tapi untuk seluruh BUMN, dan terutama untuk milenial BUMN.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya resmikan Kawasan Perkantoran The Telkom Hub.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru